Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH ROL DINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AL 6061-T6 Saga Octadamailah; Dwi Marta Nurjaya; Supardjo Suparjdo; Ganisa Kurniati Suryaman
Urania : Jurnal Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir Vol 27, No 1 (2021): Februari, 2021
Publisher : website

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/urania.2021.27.1.6339

Abstract

PENGARUH PROSES PENGEROLAN DINGIN TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AL 6061-T6. Proses pembuatan pelat tutup dan pelat bingkai untuk pelat elemen bakar reaktor G.A. Siwabessy dilakukan dengan cara dirol dingin, sehingga dicapai ketebalan yang diinginkan. Pada penelitian sebelumnya, proses pengerolan dingin pada material AlMg2 menyebabkan perubahan sifat mekanik, dimana material menjadi lebih ulet dan kekuatan tariknya menurun. Pada bahan bakar densitas tinggi, material kelongsong Al 6061-T6 akan digunakan untuk menggantikan material kelongsong sebelumnya, yaitu AlMg2. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan sifat mekanik dari material Al 6061-T6 hasil pengerolan. Untuk melihat perubahan sifat mekanik yang terjadi, dilakukan uji tarik, pengamatan mikrostruktur dan struktur kristal. Hasil uji tarik menunjukkan bahwa kekuatan tarik, modulus elastis dan kekuatan luluh cenderung naik seiring dengan besarnya derajat reduksi ketebalan. Meskipun demikian, kekuatan luluh dari hasil pengujian cukup rendah. Rasio antara kekuatan luluh dan kekuatan tariknya hanya 0,7. Dari hasil pemindaian menggunakan difraksi sinar-X diketahui bahwa proses pengerolan dapat menyebabkan penghalusan ukuran kristalit. Kesimpulan dari penelitian ini secara umum adalah proses pengerolan dapat meningkatkan sifat mekanik material Al 6061-T6.Kata kunci: Pengerolan dingin, sifat mekanik, Al 6061-T6, kekuatan tarik, modulus elastis.
Pengaruh Rasio Campuran Abu Sekam Padi dan Zeolit terhadap Waktu Ikat, Berat Isi, dan Kuat Tekan Mortar Geopolimer Ramah Lingkungan Hikmah, Prettysesar Nurul; Nurjaya, Dwi Marta; Sumarno, Agung
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 25 No. 2 (2024)
Publisher : BRIN Publishing (Penerbit BRIN)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55981/jtl.2024.730

Abstract

Portland cement is an ingredient in mortar in the building industry. Portland cement manufacturing emits vast amounts of CO2, causing detrimental repercussions such as global warming. As a result, a less harmful cement alternative material, such as geopolymer, is required. The production of geopolymer materials requires components containing large amounts of Si and Al, such as rice husk ash (RHA) and zeolite, as well as alkaline activators, such as NaOH and Na2SiO3, which function as binding solutions for Si and Al in the geopolymerization reaction. The purpose of this study was to determine the mixed ratio effect of rice husk ash and zeolite on the setting time, density, and compressive strength. The method was used experimentally, with making samples size 5 cm x 5 cm x 5 cm and oven curing at 60°C for 24 hours to retain the quality of the geopolymer mortar. To study the effects of precursor on mortar compressive strength and compare the compressive strength of RHA-zeolite geopolymer mortar with portland cement mortar, five different geopolymer mortar compositions were used: 100% RHA, 90% RHA-10% zeolite, 70% RHA-30% zeolite, 50% RHA-50% zeolite, and 100% zeolite. The results of this study reveal that a high Si concentration in the geopolymer mortar increases compressive strength. The highest geopolymer mortar compressive strength values  were in the composition of 100% ASP with values at 7, 14, and 28 days, respectively 1.7 MPa, 2.5 MPa, and 2.8 MPa, despite the fact that geopolymer mortar has a lower compressive strength than portland cement mortar.   ABSTRAK Semen portland merupakan bahan yang digunakan pada mortar dalam industri bangunan. Terdapat dampak negatif pada proses produksi semen portland di mana menghasilkan gas CO2 yang besar sehingga pemanasan global terjadi. Adanya dampak negatif tersebut diperlukan material semen alternatif yang ramah lingkungan, seperti geopolimer. Produksi geopolimer memerlukan bahan yang mengandung Si dan Al tinggi, seperti abu sekam padi dan zeolit, selain itu perlu alkali aktivator sebagai binder dalam reaksi geopolimerisasi seperti NaOH dan Na2SiO3. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh rasio campuran antara abu sekam padi dan zeolit terhadap waktu ikat, berat isi, dan kuat tekan. Metode yang digunakan adalah eksperimental dengan membuat sampel berukuran 5 cm x 5 cm x 5 cm kemudian diberi perlakuan berupa perawatan oven di 60 °C selama 24 jam untuk menjaga kualitas mortar geopolimer. Dalam mempelajari efek unsur prekursor pada campuran mortar melalui perbandingan kuat tekan mortar geopolimer dan mortar semen yang diuji menggunakan mesin kompresi beton, terdapat 5 jenis komposisi campuran mortar yang dipakai yaitu 100% ASP, 90% ASP-10% zeolit, 70% ASP-30% zeolit, 50% ASP-50% zeolit, dan 100% zeolit. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah mortar geopolimer dengan kandungan Si yang tinggi meningkatkan kekuatan tekannya. Nilai kuat tekan mortar geopolimer terbaik adalah pada komposisi 100% ASP dengan nilai kuat tekan pada 7, 14, dan 28 hari sebesar 1,7 MPa, 2,5 MPa dan 2,8 MPa, tetapi kuat tekan mortar geopolimer masih lebih rendah daripada mortar semen portland.
Integrity Assessment of Shipping Line Pipelines Using Risk-Based Analysis to Determine Risk and Maintenance Strategies Anggraini, Ade Ratih; Nurjaya, Dwi Marta
Journal of Materials Exploration and Findings Vol. 4, No. 1
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pipeline Shipping Lines X, Y & Z are classified as critical infrastructure, being the only transportation through the crude oil lifting from P and R location to the transfer station in NM Area. To maintain the workflow of the Shipping Line, integrity assessments and risk evaluation are required to ensure the operational and safety. Anomalies were found by analysing inspection, monitoring, and repair data, while the pipelines' future integrity was assessed by calculating the remaining life. Risk-Based Analysis (RBA), which is a modification of Kent Muhlbaeur's method, is employed to conduct the risk assessment using the Probability of Failure (POF) and Consequence of Failure (COF) in order to develop the risk profile. Simulations of pressure built up, temperature drop, and wax deposition are performed through flow assurance analysis to predict the Shipping Line condition. The results of the integrity assessment show that the Shipping Lines X, Y, and Z is fit-for-service. Nevertheless, some concerns need to be addressed, including active internal degradation mechanisms such as Under Deposit Corrosion (UDC) and Microbiologically Induced Corrosion (MIC), as well as active external threats such as Corrosion Under Insulation (CUI). The result of integrity and risk assessment Shipping Lines X, Y, and Z are crucial for planning inspection schedules and maintenance strategies in short, medium, and long term.