Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Individual Effective Dose and Nuclear Emergency Planning for Muntok NPP Area using TMI-2 Source Term Sunarko Sunarko; Zaki Su'ud
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 22, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2020.22.2.5938

Abstract

Probabilistic dose analysis from a postulated nuclear accident is performed for the Muntok area in the western Bangka region. Three-Mile Island unit 2PWR-type Nuclear Power Plant (TMI-2) source-term is compiled and used as accident data. The accident is also known as the Small-break Loss of Coolant Accident (SB-LOCA) accident. The isotopes used in the simulation are Kr-88, I-131, Xe-133, and Cs-137. The release point is a 50 m stack. Lagrangian particle dispersion method (LPDM) is used along with a 3-dimensional mass-consistent wind-field. Surface-level time-integrated air concentration and spatial distribution of ground-level total dose were obtained for dry conditions. Meteorological data is taken from hourly records obtained from an on-site meteorological tower in Muntok area for the 2014-2015 period. Effluent is released at a uniform rate during a 6-hour period and the dose is integrated for 12 hours from the beginning of the release until most of the plume left the model boundaries. The regulatory limit for the general public of 1 mSv was detected in an area located 2.5 km from the release point. Radioactive plume is spread from the postulated plant location to uninhabited areas consisted of bushes and farming areas in the SE-SSE direction and to W-NW direction to the Bangka Sea.
PEMODELAN BANJIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BALONG, JEPARA, JAWA TENGAH Sunarko Sunarko; Heni Susiati; Hadi Suntoko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 13, No 2 (2011): Desember 2011
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2011.13.2.1465

Abstract

ABSTRAKPEMODELAN BANJIR SUNGAI DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BALONG, JEPARA, JAWA TENGAH. Pemodelan untuk mengkaji potensi banjir sungai Balong terhadap daerah tapak PLTN Ujung Lemahabang telah dilakukan. Curah hujan maksimum untuk periode ulang 50, 100, 200, dan 500 tahun berdasarkan data curah hujan di daerah Kecamatan Keling dipergunakan sebagai data input. Peta daerah aliran sungai (DAS) dipergunakan untuk menentukan daerah tangkapan dan tutupan lahan serta koefisien limpahan. Pemodelan untuk aliran mode tunak dilakukan dan didapatkan hasil bahwa daerah genangan disekitar Sungai Balong terletak pada jarak lebih dari 1 kilometer dari tapak dengan kedalaman genangan maksimum kurang dari 1 meter untuk curah hujan maksimum dengan periode ulang 500 tahun. Potensi banjir di tapak Ujung Lemahabang dari sungai Balong sangat kecil dan tidak diperlukan struktur pencegah banjir sungai.Kata kunci: Pemodelan, banjir, tapak PLTN ABSTRACTRIVER FLOOD MODELLING IN THE BASIN OF BALONG RIVER, JEPARA, CENTRAL JAVA. Modelling to assess river flooding potential of Balong River to the Ujung Lemahabang NPP site has been conducted. Maximum rainfall for return periods of 50, 100, 200 and 500 years based on rainfall data in Keling district is used as the input. River basin map is used to determine catchment area, land cover, and runoff coefficient. Modelling is executed for steady-state flow and it is found that the nearest inundation area is found in a distance of more than 1 km from the NPP site with maximum depth of less than 1 meter for maximum rainfall of 500 years return period. It is concluded that the potential for river flooding from Balong river in Ujung Lemahabang is very small and no flood control structure is necessary to protect the site from river flooding.Keyword: Modelling, flooding, NPP site
KAJIAN RISIKO KOMPARATIF TERHADAP PEMBANGKITAN LISTRIK BATUBARA DAN NUKLIR Sunarko Sunarko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 6, No 2 (2004): Desember 2004
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2004.6.2.1933

Abstract

ABSTRAK KAJIAN RISIKO KOMPARATIF TERHADAP PEMBANGKITAN LISTRIK BATUBARA DAN NUKLIR. Penelitian ini mengkaji hasil-hasil studi perbandingan risiko dalam pembangkitan listrik yang pemah dilakukan, terutama terhadap jenis pembangkit berbahan-bakar batubara dan pembangkit nuklir. Risiko yang dihitung meliputi risiko terhadap pekerja dan publik di sekitar pembangkit. Risiko tersebut memperhitungkan setiap tahapan dalam pembangkitan listrik, mulai dari tahap ekstraksi bahan-bakar, transportasi bahan-bakar, hingga operasi pembangkit. Khusus untuk kasus pembangkit listrik tenaga nuklir, ikut pula disertakan risiko dalam pemrosesan ulang (re-processing) dan pengelolaan limbah. Kajian ini menitikberatkan pada pembangkit listrik tenaga batubara dan nuklir, mengingat peran batubara yang akan semakin meningkat di Indonesia dan tersedianya potensi pembangkitan listrik tenaga nuklir untuk pemenuhan beban dasar kebutuhan listrik di Jawa, Madura, dan Bali. Disimpuikan bahwa tidak ada pembangkitan listrik yang tidak membawa dampak negatif terhadap lingkungan dan bahwa PLTN memiliki risiko yang relatif lebih kecil terhadap pekerja dan masyarakat daripada PLTU batubara dalam hal risiko kematian, cedera, sakit dan kehilangan jam kerja, bahkan termasuk risiko paparan terhadap unsur radioaktif dan penyakit-penyakit yang menyertainya.   ABSTRACT COMPARATIVE RISK ASSESSMENT ON COAL AND NUCLEAR POWER GENERATION. This paper discusses the result of different studies on the comparative risk associated with different mode of power generations, especially fossil fueled coal power plant and nuclear power plant. The risk term includes that of the public around the power plant and the worker. Risk is considered in all stages including fuel extraction, transportation, and plant operation. In the case of nuclear power, the risk in fuel re­processing is also being considered. The assessment is focused on coal and nuclear power plant primarily because the role of coal power will increase in the future to meet the demand in Java, Madura, and Bali, and the presence of nuclear generation technology as an alternative source of electricity. It is concluded that all mode of electricity generation poses some risk (negative impact) to the environment. It is also a fact that nuclear generation poses smaller risk to the worker and public compared to coal generation in terms of death, injuries, illnesses, and worktime loss, including the risk toward radioactive exposure and subsequent diseases.
PERKIRAAN DESAIN BASIS CURAH HUJAN DI SEMENANJUNG MURIA Sunarko Sunarko; Sri Hariani Sjarief; Eddy Murdjito; Imam Hamzah
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.1.1915

Abstract

ABSTRAK PERKIRAAN DESAIN BASIS CURAH HUJAN DI SEMENANJUNG MURIA. Nilai desain basis diperlukan dalam memperhitungkan aspek kesalamatan PLTN. Perhitungan telah dilakukan terhadap parameter meteorologi curah hujan. Data curah hujan diperoleh dari stasiun pemantauan milik Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan PTPN IX untuk daerah Bangsri, Beji, Jatisari, keling dan Jepara. Data curah hujan maksimum dalam periode 24 jam memiliki unit mm/hari. Pada studi terdahulu, konsultan Newjec menggunakan data dari stasiun Ujung Watu dengan periode pemantauan selama kurang dari 2 tahun. Pada perhitungan ini digunakan paling sedikit data selama 19 tahun. Data diolah menggunakan dua pendekatan: statistik dan numerik, menggunakan persamaan Gumbel (Generalized Extreme Value distrbutions-GEV Type I). Dari data diperoleh rerata curah hujan sebesar 248 mm/hari (metode numerik) dan 258 mm/hari (metode statistik) perioda pengulangan (return period) 50 tahun. ABSTRACT PRECIPITATION DESIGN BASIS CALCULATION FOR MURIA PENINSULA. Design basis value is required as a requirement in the nuclear power plant safety analysis. Calculation was done for precipitation. Data was gathered from location close to the area e.g. in Bangsri, Beji, Jatisari, Keling, and Jepara, all within Muria peninsula, from the Department of Settlement and Region Infrastructure and PTPN IX, a state owned plantation. Maximum 24 hour precipitation data was gathered in the unit of mm/day. In previous study by Newjec consultant, data was obtained from Ujung Watu station covering less than 2 year period of observation. In this paper, the data includes at least 19 years of data. Analysis was done using two approaches: statistic and numeric, using Gumbel distribution function (Generalized Extreme Value distribution - GEV Type I). Average precipitation for 50 years of return period are 248 mm/day and 258 mm/day using the numeric and statistic approach respectively.
KAJIAN PROBABILISTIK JATUHAN ABU VULKANIK TERHADAP TAPAK PLTN MURIA Sunarko Sunarko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 18, No 1 (2016): Juni 2016
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2016.18.1.2688

Abstract

KAJIAN PROBABILISTIK JATUHAN ABU VULKANIK TERHADAP TAPAK PLTN MURIA.Telah dilakukan kajian probabilistik terhadap bahaya akibat jatuhan material piroklastik dari letusan hipotetik Gunung Muria di area tapak PLTN Semenanjung Muria. Tujuan kajian adalah untuk mendapatkan distribusi deposisi abu vulkanik dan nilai kebolehjadiannya di ULA terkait daya dukung beton pengungkung PLTN. Metodologi yang digunakan adalah melakukan simulasi dengan masukan data sekunder parameter letusan erupsi gunung Merapi tahun 2010 (terbatasnya data letusan Muria), dan data meteorologi sekunder berupa data rerata harian hasil olahan data pemantauan di ULA periode 1994-1995. Simulasi dilakukan berdasarkan metode skenario batas atas menggunakan kode komputer Tephra2. Hasil kajian menunjukkan bahwa distribusi abu vulkanik dominan mengarah ke arah Timur Laut – Barat Daya. Nilai kebolehjadian untuk beban > 1 kg/m2 adalah kurang dari 5%, sedangkan untuk beban > 10 kg/m2 adalah kurang dari 1%.  Jatuhan abu vulkanik akibat letusan Gunung Muria tidak membahayakan struktur bangunan PLTN yang akan dibangun di ULA.Keywords:probabilistik, tephra, skenario batas atas  
PEMUTAKHIRAN PERHITUNGAN DESAIN BASIS CURAH HUJAN SEMENANJUNG MURIA MENGGUNAKAN PROGRAM BESTFIT Sunarko Sunarko
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 2 (2003): Desember 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.2.1920

Abstract

ABSTRAK PEMUTAKHIRAN PERHITUNGAN DESAIN BASIS CURAH HUJAN SEMENANJUNG MURIA MENGGUNAKAN PROGRAM BESTFIT. Studi penghitungan nilai desain basis curah hujan yang telah dilakukan mengasumsikan bahwa nilai curah hujan maksimum (mm/hari) untuk daerah Beji, Bangsri, Jepara, Balong, dan Jatisari mengikuti distribusi nilai ekstrim (Extreme Value Distribution) tipe I atau distribusi Gumbel. Pada kajian pemutakhiran ini distribusi data teriebih dahulu ditentukan menggunakan program BestFit Versi 4.5 dari Palisade, (www.palisade.com). Program ini merupakan program evaluasi dengan masa pakai 10 hari. Hasil eksekusi program menghasilkan distribusi yang cocok serta pemeringkatannya berdasarkan uji kesesuaian Chi-square, Andersong-Darling (A-D), atau Komolgorov-Smimov (K-S). Diperoleh hasil bahwa tidak semua data mengikuti distribusi nilai ekstrim. Tes A-D dan K-S menghasilkan jenis distribusi yang hampir sama dan dipilih karena tidak mempersyaratkan jumlah data yang besar dan tersegmentasi seperti Chi-square. Hasil perhitungan desain basis curah-hujan (mm/hari) adalah 285 (Bangsri), 285 (Beji), 203 (Jatisari), 248 (Jepara), dan 255 (Keling). Persentasi perbedaan dengan perhitungan terdahulu berkisar 2 s/d 25% yang berarti bahwa penentuan distribusi data yang tepat dapat berpengaruh cukup besar terhadap ketepatan prediksi nilai desain basis curah hujan.   ABSTRACT PRECIPITATION DESIGN BASIS CALCULATION UPDATING USING BESTFIT PROGRAM. The current study on the calculation of design basis value for precipitation has been based on an assumption that the maximum daily precipitation (mm/day or mm/24-hour) for regions in Beji, Bangsri, Jepara, Balong and Jatisari follows Generalized Extreme Value (GEV) distribution of Type 1 or also known as Gumbel Distribution. This study update the distribution through BestFit 4.5 program available as a trial version from Palisade (www.palisade.com). This is a 10-day evaluation program. Upon execution, the program outputs the most fitting distribution according to one of the Chi-square, Anderson-Darling (A-D), or Komolgorov-Smimov (K-S) tests. It is found that not all data follows GEV distribution. A-D and K-S tests resulted in similar result and the K-S test was finally chosen as the most suitable one as it does not require a large number of data and not particularly sensitive to segmentation of data. The result of the design basis calculation (mm/day) is 285 (Bangsri), 285 (Beji), 203 (Jatisari), 248 (Jepara) and 255 (Keling). Percentage difference ranging from 2 to 25 %, which means that the accuracy in determining the data distribution could significantly affect the prediction of design basis for precipitation.
ANALISIS DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN Dl SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH Sri Hariani Sjarief; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Sunarko Sunarko; Hadi Suntoko; Heni Susiati
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 4, No 2 (2002): Desember 2002
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2002.4.2.2046

Abstract

ABSTRAK ANALISIS DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN DL SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH. Dalam rangka melengkapi laporan Studi Tapak dan Studi Kelayakan rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir di lokasi tapak Ujung Lemahabang, maka dilakukan pemantauan curah hujan sekitar lokasi guna mengetahui potensi banjir yang diakibatkan oleh curah hujan di daerah tersebut. Pengumpulan data primer dari tahun 1997 sampai 2001 memperlihatkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi selama bulan Desember sampai dengan bulan Februari. Pada periode tersebut dalam tahun 1999 maksimum curah hujan mencapai 26.9 mm/hari dengan minimum 1,1 mm/hari. Lamanya hari hujan maksimum 25 hari dalam sebulan. Berdasarkan data yang teramati mulai tahun 1997 sampai dengan 2001, curah hujan maksimum tahunan hanya mencapai antara 79 - 108 mm/hari. Nilai ini masih lebih rendah dari perhitungan PMP (Probable Maximum Precipitation) periode ulangan 2 tahunan yang mencapai curah hujan maximum tahunan sebesar 160 mm/hari. Dengan demkian kemungkinan banjir sangat kecil akan terjadi di daerah Lemahabang. Berdasarkan hasil wawancara dengan penduduk setempat dan dari catatan sejarah, diperoleh informasi bahwa lokasi di sekitar Ujung Lemahabang belum pernah dilanda banjir.   ABSTRACT THE ANALYSIS IMPACT of RAINFALL AGAINST the PLANNING of NUCLEAR POWER PLANT CONSTRUCTION at MURIA PENINSULA REGION, CENTRAL JAVA. In the frame work of completing the NPP Site Feasibility in Ujung Lemahabang (ULA), a precipitation monitoring has been done around the site to know the extent of flooding possibility. The primary data collected during the year 1997 to 2001 show that the highest rainfall occured during the wet season in December to February. The rainfall occured almost everyday, namely 25 days in a month. Respectively, during those periods the maximum rainfall was 26,9 mm/day with minimum of 1,1 mm/day in the year 1999. From the observed data since 1997 to 2001, the yearly maximum precipitation is about 79 to 108 mm/day. This figure is still lower than the PMP (Probable Maximum Precipitation) calculation during the return period for every two years which reach maximum precipitation yearly for 160 mm/day. It’s concluded that the flooding probability in ULA is very small. This is also evident from the historical fact and inerviews with local residents that there has been no flood in ULA area.