Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

EVALUASI LINGKUNGAN CALON TAPAK PLTN DI UJUNG LEMAHABANG SAMPAI TAHUN 2000 Sri Hariani Sjarief
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 3, No 2 (2001): Desember 2001
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2001.3.2.2025

Abstract

ABSTRAK EVALUASI LINGKUNGAN CALON. TAPAK PLTN DI UJUNG LEMAHABANG SAMPAI TAHUN 2000. Lingkungan merupakan salah satu aspek yang periu mendapat perhatian dalam setiap rencana pembangunan di suatu lokasi. Penentuan kondisi lingkungan sebelum proyek dibangun merupakan suatu ketentuan yang periu dilaksanakan dalam rangka mengetahui dampak proyek selama operasi dan kebijakan dalam penanggulangan dampak. Pada rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir, pengamatan aspek-aspek lingkungan dilakukan di sekitar lokasi tapak dalam bentuk data primer maupun sekunder di radius sampai 100 km. Pengamatan beijalan sampai tahun 1997. Dari aspek lingkungan yang diteliti ada perubahan jumlah penduduk, ekologi, kesejahteraan masyarakat sekitar yang berkaitan dengan perkembangan ekonomi penduduk daerah Ujung Lemahabang. Selama perubahan ini tidak memberikan dampak terialu besar terhadap wilayah calon tapak Ujung Lemahabang dalam radius 5 km, kemungkinan calon tapak ini masih dapat dipertahankan sebagai lokasi PLTN dalam beberapa tahun mendatang. ABSTRACT THE ENVIRONMENTAL EVALUATION OF THE UJUNG LEMAHABANG AS A SELECTED SITE FOR THE INDONESIAN NPP UP TO 2000. In the development planning of a certain area, one of the aspects which should be considered is the environment. Before the project construction it is necessary to define the condition of environment around the site, which is needed to identify the impact of the project to the environment and the policy that should be taken. In the planning of the Nuclear Power Plant construction, the environmental aspects have been observed around the site by collecting primary and secondary data in the radius of 100 km. The observation has been done up to the year 1997. It is observed .that there are some alterations on population development, ecology, and public welfare which are related to the economic development of the Ujung Lemahabang community. As long as the alteration does not give any harmful impact to the site around 5 km radius, it is possible to maintain Ujung Lemahabang as a candidate site for the Nuclear Power Plant Project for a few years in the future.
SURVEI POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN MURIA Yarianto Sugeng Budi Susilo; Sri Hariani Sjarief; Heni Susiati; Imam Hamzah; Fepriadi Fepriadi
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.1.1919

Abstract

ABSTRAK SURVEI POTENSI PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN MURIA. Salah satu kelayakan program pembangunan PLTN adalah kelayakan sosial budaya. Semakin terbukanya masyarakat dalam kerangka negara demokrasi telah membawa perubahan dalam paradigma pembangunan. Masyarakat menjadi bagian penting dalam pengambilan keputusan setiap proyek di daerahnya. Bahkan faktor sosial-budaya seperti “social riot dapat menjadi "exclusion factor" seperti yang terjadi pada PT Inti Indorayon beberapa tahun yang lalu. Oleh karena itu faktor sosial budaya harus mendapat pertimbangan yang matang dalam perencanaan pembangunan PLTN. Salah satunya adalah membuat peta potensi partisipasi masyarakat terhadap rencana pembangunan PLTN. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan melakukan survei yang dipandu dengan kuesioner, tanpa memberi perlakuan apapun pada obyek yang diteliti (ekspose fakto). Selain itu juga dilakukan pendekatan kualitatif dengan uindepth interview untuk menggali informasi secara mendalam. Sampel yang diambil adalah masyarakat umum di sekitar tapak PLTN, sampai radius 10 km. Teknik sampling yang digunakan adalah acak sempurna. Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat di sekitar tapak cukup berpotensi untuk berpartisipasi menghadapi pembangunan PLTN. Suasana yang cukup kondusif ini perlu dibina secara terus menerus agar tidak kehilangan momen, dengan melakukan social setting.   ABSTRACT SURVEY OF PUBLIC PARTICIPATION POTENTIAL REGARDING THE MURIA NPP PROGRAM. Socio-culture aspect is a part of site feasibility evaluation of Nuclear Power Plant (NPP) program. Indonesia is undergoing democratization, therefore the paradigm of development has also been changed where the people have freedom or liberty and they can express their opinion independently. The people are significant factor that involving in the decision making of regional development. Even the socio-culture, such as social riot, can reject the site. Therefore socio-culture aspect should be considered in the NPP site evaluation. The first step of the study, mapping of public participation potential should be conducted by field survey. The method used in the research is quantitative approach with field survey guided by questioner without any treatment of object sampled. Qualitative approach was also conducted by indepth interview technique to collect more detailed information. Information were collected from general public without any stratification in the 10 km radius from NPP site. Sampling method used was full random sampling technique. The results of survey show that the most of the people have significant potential for participating in the NPP Program. Conducive atmosphere should be maintained by social setting, therefore the present good momentum will not be lost.
STUDI SOSIAL EKONOMI DAERAH TAPAK UJUNG LEMAHABANG SETELAH TAHUN 1995 : DESA BALONG DAN TUBANAN Sri Hariani Sjarief; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Heni Susiati
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 2, No 1 (2000): Maret 2000
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2000.2.1.2008

Abstract

ABSTRAK STUDI AWAL SOSIAL EKONOMI DAERAH TAPAK UJUNG LEMAHABANG SETELAH TAHUN 1995 : DESA BALONG DAN TUBANAN. Sebagaimana diketahui Ujung Lemahabang telah dinyatakan sebagai lokasi terbaik untuk Pusat Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh IAEA. Sejak studi terakhir tahun 1995, pengamatan lingkungan tetap diiaksanakan terutama penekanan pada aspek sosio-demografi. Pengamatan dilakukan di dua desa terdekat dengan lokasi yaitu Desa Balong dan Tubanan. Maksud dari studi ini adalah untuk memutakhirkan data lingkungan dan mengamati akibat dari perubahan yang terjadi. Guna mengetahui kecenderungan yang terjadi pada perkembangan populasi, pekerjaan, perumahan dan sektor sosio-ekonomi, maka dipakai data sekunder, dan hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penduduk walau tidak sebesar pada tahun 1980-1990. Perubahan pada aspek sosio-demografi tapak diperkirakan ada kaitannya dengan persiapan pembangunan Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati. Aktivitas persiapan ini sempat berjalan beberapa bulan sebelum akhirnya berhenti dikarenakan krisis moneter yang terjadi saat ini. ABSTRACT THE SOCIAL-ECONOMIC PRELIMINARY STUDY OF THE UJUNG LEMAHABANG SITE AFTER THE YEAR 1995 : BALONG AND TUBANAN VILLAGES. It is known that the Ujung Lemahabang site has been pointed as a prefered site for Nuclear Power Plant (NPP), which fulfils the IAEA requirement. Since the last study in 1995, the environmental investigation is being carried out which is emphasized on socio-demographic aspects. The observation was taken place in two villages, Balong and Tubanan. The objective of the study is to update the environmental data and to see weither there are any alterations as its consequences, To identify the key trends on population, employment, housing and socio-economic sectors, the secunder data are being used. Results shown that there is a population rising even not too large compared to year 1980-1990. It is assumed that the alterations on the socio-economic aspect of the site is related on the preparation of Coal Power Plant construction, Tanjung Jati. Its activity was conducted for few months before it is finally ceased as the consequences of the monetery crisis occured at the moment.
PERKIRAAN DESAIN BASIS CURAH HUJAN DI SEMENANJUNG MURIA Sunarko Sunarko; Sri Hariani Sjarief; Eddy Murdjito; Imam Hamzah
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.1.1915

Abstract

ABSTRAK PERKIRAAN DESAIN BASIS CURAH HUJAN DI SEMENANJUNG MURIA. Nilai desain basis diperlukan dalam memperhitungkan aspek kesalamatan PLTN. Perhitungan telah dilakukan terhadap parameter meteorologi curah hujan. Data curah hujan diperoleh dari stasiun pemantauan milik Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dan PTPN IX untuk daerah Bangsri, Beji, Jatisari, keling dan Jepara. Data curah hujan maksimum dalam periode 24 jam memiliki unit mm/hari. Pada studi terdahulu, konsultan Newjec menggunakan data dari stasiun Ujung Watu dengan periode pemantauan selama kurang dari 2 tahun. Pada perhitungan ini digunakan paling sedikit data selama 19 tahun. Data diolah menggunakan dua pendekatan: statistik dan numerik, menggunakan persamaan Gumbel (Generalized Extreme Value distrbutions-GEV Type I). Dari data diperoleh rerata curah hujan sebesar 248 mm/hari (metode numerik) dan 258 mm/hari (metode statistik) perioda pengulangan (return period) 50 tahun. ABSTRACT PRECIPITATION DESIGN BASIS CALCULATION FOR MURIA PENINSULA. Design basis value is required as a requirement in the nuclear power plant safety analysis. Calculation was done for precipitation. Data was gathered from location close to the area e.g. in Bangsri, Beji, Jatisari, Keling, and Jepara, all within Muria peninsula, from the Department of Settlement and Region Infrastructure and PTPN IX, a state owned plantation. Maximum 24 hour precipitation data was gathered in the unit of mm/day. In previous study by Newjec consultant, data was obtained from Ujung Watu station covering less than 2 year period of observation. In this paper, the data includes at least 19 years of data. Analysis was done using two approaches: statistic and numeric, using Gumbel distribution function (Generalized Extreme Value distribution - GEV Type I). Average precipitation for 50 years of return period are 248 mm/day and 258 mm/day using the numeric and statistic approach respectively.
KETERSEDIAAN TENAGA KERJA DI DAERAH TAPAK UJUNG LEMAHABANG Sri Hariani Sjarief
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 2, No 4 (2000): Desember 2000
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2000.2.4.2022

Abstract

ABSTRAK KETERSEDIAAN TENAGA KERJA DI DAERAH TAPAK UJUNG LEMAHABANG. Sebagaimana diketahui pada setiap pembangunan suatu proyek akan membutuhkan dan memanfaatkan tenaga kerja. Tenaga ini dapat diambil dari dalam atau luar daerah di mana proyek itu akan dibangun. Penggunaan tenaga keija setempat akan meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan penduduk di samping mengurangi dampak sosial yang mungkin teijadi. Sejalan dengan rencana pembangunan PLTN di Ujung Lemahabang, maka penelitian kependudukan dan sosio-ekonomi dari desa-desa sekitar lokasi (Balong, Tubanan, Kaliaman, Kancilan, Dermolo dan Bumiharjo) sangat diperlukan guna mengetahui perkembangan kependudukan dalam menyongsong teknologi maju yang akan diterapkan di sekitar daerah mereka, terutama dalam bidang pendidikan dan ketenaga-keijaan. Selama lima tahun sejak pengamatan terakhir yang dilakukan oleh Newjec, temyata penduduk sekitar Ujung Lemahabang mengalami peningkatan walau jumlahnya sangat kecil, yaitu 0,5% per tahun. Dari jumlah penduduk yang ada, 55,9% adalah dari angkatan kerja. Ditinjau dari pendidikan dan mata pencaharian masyarakat setempat juga mengalami perubahan, meskipun sebagian penduduk masih berpendidikan SD (38,7%) namun tamatan SLTP dan SLTA meningkat jumlahnya. Mata pencaharian utama setelah bertani adalah bekeija sebagai buruh industri. Dengan masuknya listrik ke desa-desa terpencil dan adanya perbaikan infrastruktur jalan masuk ke desa akan memacu perekonomian, informasi dan pendidikan penduduk setempat Peningkatan jumlah iulusan SLTA dan Perguruan Tinggi pada saat ini (4%), diharapkan dapat mengisi kebutuhan sebagian tenaga keija menengah yang tidak berkaitan dengan keselamatan reaktor pada saat PLTN dibangun. Untuk mencapai kondisi tersebut periu pula digiatkan pemasyarakatan tentang teknologi nuklir yang menyentuh kepentingan masyarakat setempat baik dari bidang teknologinya maupun dari bidang sosio-ekonomi dan keselamatan lingkungan serta peraturan ketenaga-kerjaan yang akan mendukung partisipasi mereka daiam proyek ini.   ABSTRACT THE AVAILABILITY OF LABOR FORCES AT UJUNG LEMAHABANG'S SITE. It is known that labor force is needed and will be required in every project construction. This labor force could be taken from outside or inside the location where the project is being constructed. The employment of local manpower will raise the community's income and prosperity, besides decreasing the probable social impact. According to the planning of Nuclear Power Plant Project construction in the Ujung Lemahabang, thence a socio-economic observation of villages surounding the location (Balong, Tubanan, Kaliaman, Kancilan, Dermolo and Bumiharjo) has been done to understand the demographic development so far in commencing the application of advance technology. This socio-economic observation will be emphasized on the education and labor force aspects. In five years period since the past Newjec observation, the population surrounding Ujung Lemahabang is obviously increasing though in a small percentage (0,5% per year). The existent population consists of 55,9% of the work forces. From the occupation and education point of view, there are alterations. The graduate of Junior (SLTP) and Senior (SLTA) high school have been increased in number, in spite of elementary school graduate being still in the highest percentage. Instead of farming as the main job, people in this location work as labors in industries which are increasing in numbers. The improvement of road infrastructure and electricity so far to the isolated villages will speed up the economic, information and education development for people around the location. By the number of people graduated from Senior High School and University (4%) at the moment, it is expected that the requirement of middle labor forces could be taken from the local people when the NPP is ready to be build, especially for the activities which are not related to the reactor safety. To reach such condition, it is important to activate the Nuclear Technology Public Acceptance for the sake of people living around the location either from the field of technology itself or from the socio-economic and environmental safety. In other side the manpower regulation is still needed to support their participation in this project.
ANALISIS DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN Dl SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH Sri Hariani Sjarief; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Sunarko Sunarko; Hadi Suntoko; Heni Susiati
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 4, No 2 (2002): Desember 2002
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2002.4.2.2046

Abstract

ABSTRAK ANALISIS DAMPAK CURAH HUJAN TERHADAP RENCANA PEMBANGUNAN PLTN DL SEMENANJUNG MURIA, JAWA TENGAH. Dalam rangka melengkapi laporan Studi Tapak dan Studi Kelayakan rencana pembangunan Pusat Listrik Tenaga Nuklir di lokasi tapak Ujung Lemahabang, maka dilakukan pemantauan curah hujan sekitar lokasi guna mengetahui potensi banjir yang diakibatkan oleh curah hujan di daerah tersebut. Pengumpulan data primer dari tahun 1997 sampai 2001 memperlihatkan bahwa curah hujan tertinggi terjadi selama bulan Desember sampai dengan bulan Februari. Pada periode tersebut dalam tahun 1999 maksimum curah hujan mencapai 26.9 mm/hari dengan minimum 1,1 mm/hari. Lamanya hari hujan maksimum 25 hari dalam sebulan. Berdasarkan data yang teramati mulai tahun 1997 sampai dengan 2001, curah hujan maksimum tahunan hanya mencapai antara 79 - 108 mm/hari. Nilai ini masih lebih rendah dari perhitungan PMP (Probable Maximum Precipitation) periode ulangan 2 tahunan yang mencapai curah hujan maximum tahunan sebesar 160 mm/hari. Dengan demkian kemungkinan banjir sangat kecil akan terjadi di daerah Lemahabang. Berdasarkan hasil wawancara dengan penduduk setempat dan dari catatan sejarah, diperoleh informasi bahwa lokasi di sekitar Ujung Lemahabang belum pernah dilanda banjir.   ABSTRACT THE ANALYSIS IMPACT of RAINFALL AGAINST the PLANNING of NUCLEAR POWER PLANT CONSTRUCTION at MURIA PENINSULA REGION, CENTRAL JAVA. In the frame work of completing the NPP Site Feasibility in Ujung Lemahabang (ULA), a precipitation monitoring has been done around the site to know the extent of flooding possibility. The primary data collected during the year 1997 to 2001 show that the highest rainfall occured during the wet season in December to February. The rainfall occured almost everyday, namely 25 days in a month. Respectively, during those periods the maximum rainfall was 26,9 mm/day with minimum of 1,1 mm/day in the year 1999. From the observed data since 1997 to 2001, the yearly maximum precipitation is about 79 to 108 mm/day. This figure is still lower than the PMP (Probable Maximum Precipitation) calculation during the return period for every two years which reach maximum precipitation yearly for 160 mm/day. It’s concluded that the flooding probability in ULA is very small. This is also evident from the historical fact and inerviews with local residents that there has been no flood in ULA area.
EVALUASI DESKRIPTIF KEPENDUDUKAN DI SEKITAR CALON TAPAK FASILITAS NUKLIR, UJUNG LEMAHABANG Sri Hariani Sjarief; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Heni Susiati
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 2, No 3 (2000): September 2000
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2000.2.3.2019

Abstract

ABSTRAK EVALUASI DESKRIPTIF KEPENDUDUKAN DI SEKITAR CALON TAPAK FASILITAS NUKLIR, UJUNG LEMAHABANG. Aspek sosial terutama masalah kependudukan merupakan faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi suatu proyek besar, khususnya proyek pembangunan fasiiitas nuklir. Ketersediaan dan keterlibatan tenaga kerja lokal merupakan faktor positif dalam mendukung pembangunan suatu proyek, namun apabila tidak dikelola secara benar dan arif maka dapat menjadi masalah tersendiri yang akan berujung pada konflik sosial. Strategi pengelolaan aspek sosial adalah dengan mengetahui potensi dasar kependudukan di sekitar calon fasiiitas nuklir melalui pengumpulan data sekunder, wawancara dan survei lapangan secara langsung. Selanjutnya dilakukan analisis terhadap potensi kependudukan tersebut. Pengamatan kependudukan dilakukan di 6 desa yang berdekatan dengan Ujung Lemahabang, yaitu Kaliaman, Tubanan, Dermolo, Kancilan, Balong dan Bumiharjo. Kepadatan penduduk di 6 desa berkisar antara 219 sampai 706 orang/km2. Tingkat pendidikan masih sangat rendah, dimana penduduk yang tidak tamat SD masih berkisar antara 34 sampai 52%. Kegiatan pertanian di daerah studi mancakup padi, jagung, ketela pohon, kedele, ketela rambat, kacang tanah, sayur-sayuran, buah-buahan dan Iain-lain lebih dari 167.000 hektar. Desa Balong, dimana Ujung Lemahabang terletak, sebagian besar lahan merupakan perkebunan coklat dan kelapa dan sebagian kecil untuk pertanian.   ABSTRACT DESCRIPTIVE EVALUATION OF DEMOGRAPHIC ASPECT AT SURROUNDING OF SITE CANDIDATE OF NUCLEAR FACILITY, UJUNG LEMAHABANG. Social aspect, especially demography, is very important factor that will influence big project, including nuclear facility project. Availability and participation of local work force are positive factors to support development of nuclear facility. Nevertheless, if those potential factors are not well managed, they can cause social conflict. Regarding management of social conflict, firstly all of basic potential of demography surrounding the candidate site must be identified by secondary data collection, interview and field survey. Secondly, the data is analyzed to find positive and negative factors related for supporting the project. Investigations involve 6 nearest villages of Ujung Lemahabang : Kaliaman, Tubanan, Dermolo, Kancilan, Balong, and Bumiharjo. Population density of all villages are between 219 and 706 persons/km2. Education level is relatively low, because there are 34-52 % of population who are elementary school (SD) drop outs. Farming activity includes rice, corn, cassava, soybean, sweet potato, string bean, vegetable, fruits, etc. covering more than 167.000 hectare. Balong village, where Ujung Lemahabang is situated, most of the land is occupied by cocoa and coconut plantation and small part of the land is used for farming.
IDENTIFIKASI KUALITAS UDARA AMBIEN DI WILAYAH CALON TAPAK PLTN MURIA Heni Susiati; Yarianto Sugeng Budi Susilo; Sri Hariani Sjarief; Imam Hamzah; Suprijadi Suprijadi
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 5, No 1 (2003): Juni 2003
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2003.5.1.1917

Abstract

ABSTRAK IDENTIFIKASI KUALITAS UDARA AMBIEN DI WILAYAH CALON TAPAK PLTN MURIA. Kualitas udara ambien di wilayah tapak PLTN perlu diketahui untuk menghindari kesalahpahaman masyarakat terhadap pencemaran udara dari sumber lain terutama dengan akan beroperasinya PLTU Tanjung Jati. Analisis kualitas udara telah dilakukan di wilayah calon tapak PLTN Muria untuk mengidentifikasi baseline data kualitas udara. Pengukuran mencakup 8 titik lokasi pengamatan yang telah mempertimbangkan aspek meteorologis dan lokasi PLTU Tanjung Jati. Parameter yang diukur meliputi S02l N02, CO, H2S, Ox, Hidro Karbon, TSP, PM-10, Pb, Cd, dan kebisingan. Metode pengukuran yang dilakukan sesuai dengan parameter yang diukur. Hasil pemantauan kualitas udara di lokasi PTPN IX Ujung Lemahabang, Pantai Bayuran, PLTU Tanjungjati, Margokerto, Krajan, Jenggotan, Beji Barat, dan Kedung Penjalin tidak melampaui batas kadar maksimum yang ditetapkan dalam kriteria kualitas udara ambien untuk wilayah di Propinsi Jawa Tengah dan berada dalam kategori baik sampai sedang.   ABSTRACT IDENTIFICATION OF AMBIENT AIR QUALITY IN THE REGION OF MURIA NPP SITE. Air quality in the region of NPP site was needed to avoid public misunderstanding of air pollution coming from other sources, in addition, Tanjung Jati coal fired plant will be operated. Analysis of air quality have been conducted in the region of Muria NPP site to obtain baseline data on air quality. The investigation cover 8 location points taking into account the meteorological aspect and their location to Tanjung Jati coal fired plant. Parameters measured are the concentration of S02, N02, CO, H2S, Ox, Hydro Carbon, TSP, PM-10, Pb, Cd, and noise. Measurement method used are properly corresponding with the parameter measured. The result of measurement shows air quality in PTPN IX Ujung Lemahabang, Bayuran Beach, Tanjungjati coal fired plant, Margokerto, Krajan, Jenggotan, Beji Barat, and Kedung Penjalin still lower than maximum limit of ambient air quality as stipulated by the Government of Central Java Province. Air quality in the region are categorized as aither good and moderate.