Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kajian Sistem Pemurnian Helium Reaktor HTGR Berdaya Kecil Siti Alimah; Sriyono Sriyono
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 18, No 2 (2016): Desember 2016
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2016.18.2.3230

Abstract

Sistem pemurnian helium (SPH) adalah salah satu sistem keselamatan pada reaktor HTGR. SPH berfungsi membersihkan pengotor yang ada pada pendingin primer, sehingga dampak terhadap struktur, sistem dan komponen (SSK) reaktor minimal. Ada dua jenis pengotor pada pendingin yaitu berbentuk partikulat (debu karbon, produk fisi (Kr, Xe, Cs,dll.)) dan gas (O 2, N2, H2O, CH4, CO, CO2, dan H2). Setiap reaktor mempunyai batasan pengotor yang berbeda selama operasi normal tergantung pada daya reaktor, sistem konversi energi dan jenis bahan bakar yang digunakan. Makalah ini membahas SPH pada HTR-10, HTTR dan desain konseptual RDE. Tujuan kajian adalah mengetahui desain SPH yang optimum dan dapat digunakan sebagai masukan desain SPH RDE. Metodologi yang digunakan adalah kajian literatur berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR serta evaluasi desain konseptual RDE. Parameter kajian ditekankan pada batasan pengotor yang dipersyaratkan pada operasi normal, komponen utama alat pemurnian, laju alir masa dan proses regenerasi. Komponen utama peralatan pemurnian yang digunakan pada SPH HTR-10, HTTR dan RDE adalah sama yaitu filter, kolomCuO, water cooler, kolom molecular sieve dan karbon aktif kondisi kriogenik. Berdasarkan pengalaman operasi HTR-10 dan HTTR, desain SPH yang digunakan cukup handal dalam menjaga kemurnian pendingin primer, meskipun batasan pengotor yang ditetapkan berbeda. SPH pada HTTR Jepang memiliki penetapan batas yang lebih ketat yaitu tidak boleh ada pengotor N2, CH4 dan O2 pada operasi normal, serta menggunakan precharcoal trap untuk mengadsorpsi debu halus dibawah 0,1 mikron. Kedua parameter ini dapat diadopsi pada desainSPH RDE agar dampak pengotor terhadap SSK minimal. 
KAJIAN PENENTUAN JARAK AMAN INSTALASI PRODUKSI HIDROGEN DENGAN REAKTOR RGTT200K Siti Alimah; Sriyono Sriyono
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol 15, No 1 (2013): Juni 2013
Publisher : Pusat Kajian Sistem Energi Nuklir, Badan Tenaga Nuklir Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17146/jpen.2013.15.1.1616

Abstract

ABSTRAK KAJIAN PENENTUAN JARAK AMAN INSTALASI PRODUKSI HIDROGEN DENGAN REAKTOR RGTT200K. Salah satu metode proses produksi hidrogen yang dikopel dengan RGTT200K adalah menggunakan steam reforming dengangas alam (metana) sebagai bahan baku. Integrasi reaktor RGTT200K dengan pabrik hidrogen harus mempertimbangkan berbagai macam aspek keselamatan dan salah satunya adalah pemisahan jarak antara kedua sistem. Tujuan kajian ini adalah mempelajari sumber-sumber terjadinya kebakaran/ledakan untuk penentuan jarak aman antara instalasi produksi hidrogen proses steam reforming dan reaktor RGTT200K. Metodologi yang digunakan adalah studi literatur dan perhitungan jarak aman berdasar persamaan R = k.W1/3. Pada studi ini, penentuan jarak aman pada integrasi RGTT200K dan pabrik hidrogen menggunakan rumusan berdasar referensi USNRC Regulatory Guide 1.91 dan massanya adalah ekivalen dengan massa TNT (kg). Hasil studi menunjukkan bahwa pabrik hidrogen dengan produk 160.000 m3/hari, menggunakan tangki penyimpan sebesar 400.000 m3, dengan faktor k adalah 8, diperoleh jarak aman yang dibutuhkan adalah 1 km. Jarak ini dapat diperpendek dengan menambahkan tembok penghalang tahan api dan memerlukan kajian lebih lanjut. Kata kunci: Pemisahan, jarak aman, instalasi hidrogen, RGTT200K ABSTRACT THE ASSESMENT ON SAFETY DISTANCE DETERMINATION OF HYDROGEN PRODUCTION  PLANT  WITH  RGTT200K REACTOR. The one of the hydrogen production process method coupled to RGTT200K is the utilization of steam reforming with (methane) natural gas as the feedstock. The integration between RGTT200K and hydrogen plant must consider many safety aspects and one of it is separation distance between these two systems. The purpose of this assessment is to study the sources of fires/explosionand to determine the safety distance between the steam reforming hydrogen production plant and RGTT200K reactor. The used methodology was literature assessment and safety distance calculation with equation R = k.W1/3. In this studi, safety distance determination in integration between RGTT200K and hydrogen plant was using equation based on reference of the USNRC Regulatory Guide 1.91 and mass on the equation was mass equivalent of TNT (kg). The results of the study show the hydrogen plant produces 160,000 m3/day, if requires storage tanks of 400,000 m3 (based USNRC equal to 1.859 million tons of TNT equivalent) with factor k is 8, based on the equation R = k.W1/3, so the requirement for safety distance is 1 km. This distance may be shortened by adding a fire proof wall barrier and requires further assessment. Keywords: Separation, safety distance, hydrogen installation, RGTT200K