Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERAN PEREMPUAN KAPUK DALAM PEREKONOMIAN SUKU SAMIN TAPELAN Khoirul Huda; Anjar Mukti Wibowo
PALASTREN Jurnal Studi Gender Vol 11, No 1 (2018): PALASTREN
Publisher : STAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/palastren.v11i1.2589

Abstract

Domestifikasi peran perempuan dalam sektor ekonomi tidak dialami oleh perempuan Kapuk Samin Tapelan Bojonegoro. Meskipun suku Samin dikenal sebagai suku yang memiliki kekhasan adat, partisipasi perempuan dapat ditemukan dalam banyak aktivitas. Riset ini berjenis kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Sumber data melalui wawancara dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga bentuk peran perempuan Kapuk dalam sektor ekonomi. Pertama,sektor ekonomi publikutama yaitu berjualan Kapuk dengan sistem ngreyeng dan corek. Kedua,sektor publik sekunder adalah dengan memelihara ternak dan berladang, Ketiga,sektor relation-ekonomi dengan wirausaha warung, arisan, dan jualan ayam potong. Peran ekonomi perempuan Suku Samin Tapelan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian keluarga.Kata Kunci: Peran, Perempuan Kapuk, Samin, ekonomi 
Akulturasi Etnis Tionghoa Dalam Pengembangan Seni Budaya Di Kelenteng Tri Dharma Hwie Ing Kiong Di Kota Madiun Febriyana Kusuma Dewi; S Soebijantoro; Anjar Mukti Wibowo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i2.9887

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kelenteng Hwie Ing Kiong pada proses akulturasi dalam pengembangan seni budaya etnis tionghoa sebagai sarana untuk mengembangkan kesenian dengan adanya perpaduan antara kesenian yang berbeda namun tetap mempertahankan atau tetap menampilkan ciri khas masing-masing dan tentunya juga sebagai sarana unutk tradisi perayaan hari besar Tionghoa, adapun pengaruh proses akulturasi yakni faktor pendukung timbulnya rasa saling menghargai antar kebudayaan dan faktor penghambat suatu kebudayaan yang sudah kuat tertanam pada masyarakat. Pada proses penelitian ini lokasi dilaksankan di wilayah Kecamatan Taman Kota Madiun dan pendekatan yang dipergunakan oleh peniliti yaitu pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data serta penarikan kesimpulan atau verifikasi. Dari hasil analisis data maka dapat disimpulkan bahwa Kelenteng Hwie Ing Kiong memiliki peran sebagai sarana pengembangan kesenian juga perpaduan seni budaya atau berkolaborasi dan sarana untuk perayaan hari besar atau kegiatan masyarakat Tionghoa dalam akulturasi. Pada proses akulturasi adapun faktor yang mempengaruhi yakni faktor penghambat pada etnis Tionghoa memiliki pendirian yang kuat dengan tetap mempertahankan budaya leluhur, memiliki suatu anggapan atau pemikiran yang kurang yakin pada ras tertentu, lalu pada faktor pendukung menerapkan dalam kehidupan saling bertoleransi atas perbedaan budaya masing-masing dengan memiliki kepribadian yang beraneka ragam dan berinteraksi sosial dengan etnis lainnya.
Situs Sunan Rejodanu Desa Pucang Rejo Kecamatan Sawahan Kabupaten Madiun Sebagai Wisata Sejarah Dan Religi Imelda Eka Aprilia; Anjar Mukti Wibowo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 11, No 1 (2021)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v11i1.8219

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap profil Sunan Rejodanu, mengidentifikasi peninggalan-peninggalan sejarah di situs Sunan Rejodanu di Desa Pucangrejo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun dan menganalisis potensinya sebagai wisata sejarah dan religi. Hasil penelitian menunjukkan Sunan Rejodanu atau Muhammad Nur Ali Zaen berasal dari Rembang Jawa Tengah yang datang ke Madiun untuk mencari adiknya yang hilang pasca perang Jawa. Di Madiun, Sunan Rejodanu belajar dan menyebarkan agama Islam dan diberi gelar Sunan. Oleh gurunya ditugasi mengelola pondok pesantren dan mampu membawa perubahan besar, namun pondok tesebut hancur beserta masjidnya karena banjir bandang. Peninggalan Sunan Rejodanu yang tersisa adalah makam, batu kejen yang disakralkan oleh masyarakat setempat, dan sumur. Situs Sunan Rejodanu memiliki nama lain yang menarik perhatian, yaitu Makam Antik Tengah Sungai, disamping sosok dan perjalanan hidup Sunan Rejodanu yang menyejarah. Tradisi keagamaan juga masih kuat di Situs Makan Sunan Rejodanu sehingga potensial sebagai wisata sejarah dan wisata religi.
Internalisasi nilai-nilai nasionalisme di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Krempyang Kabupaten Nganjuk Nur Huda; S Soebijantoro; Anjar Mukti Wibowo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i1.11956

Abstract

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai kekhasannya. Keberadaan pesantren semakin penting di era perkembangan teknologi informasi yang berdampak pada perubahan nilai-nilai. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kurikulum Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Krempyang dan internalisasi nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajarannya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. Pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Validasi data dengan triangulasi sumber. Teknik analisis data dengan analisis interaktif Hasil penelitian menunjukkan: 1) Pondok pesantren Miftahul Mubtadi’in menerapkan kurikulum Salafiyah yang disusun berdasarkan kebijakan yayasan dan kurikulum formal (madrasah) dari Kementerian Agama Republik Indonesia; 2) Internalisasi nilai-nilai nasionalisme di Pondok Pesantren Miftahul Mubtadi’in Krempyang berdasarkan muatan kurikulumnya dilakukan melalui kegiatan-kegiatan formal (madrasah) dan kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan kurikulum salafiyah yang  memadukan kajian kebangsaan dalam kurikulum formal dengan kurikulum salafiyah yang berbasis ilmu agama Islam.
Pengembangan Model Internalisasi Nilai Kesenian Dongkrek Guna Meningkatkan Ketahanan Budaya Siswa SMA Kabupaten Madiun Muhammad Hanif; Yudi Hartono; Anjar Mukti Wibowo
Gondang: Jurnal Seni dan Budaya Vol 3, No 2 (2019): GONDANG: JURNAL SENI DAN BUDAYA, DESEMBER 2019
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1006.979 KB) | DOI: 10.24114/gondang.v3i2.14252

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mendeskrisikan nilai-nilai Kesenian Dongkrek dan merumuskan model internalisasinya yang tepat guna meningkatkan ketahanan budaya pada siswa SMA Kabupaten Madiun. Subyek penelitiannya adalah seniman Dongkrek, guru, dan siswa kelas X SMA Kabupaten Madiun. Penelitian ini dilaksanakan tahun 2018-2019 dengan menggunakan metode R&D. Prosedur pengembangan model internalisasi nilai yang digunakan mengadaptasi model pengembangan Gall, Gall, dan Borg. Model yang dikembangkan dianalisis dengan kriteria teoritis (penilaian ahli dan praktisi) dan kriteria secara praktis (hasil pengujian terbatas dan luas). Teknik pengujiannya menggunakan model single one shot case study dan analisis keefektivitasannya menggunakan statistik deskriptif. Hasil penelitian menggambarkan bahwa Kesenian Dongkrek mengandung nilai-nilai keutamaan dan berpotensi sebagai sumber memperkokoh ketahanan nasional dengan Model Nampe. Model Nampe secara teoritis layak digunakan untuk meningkatkan ketahanan budaya. Model ini secara praktis juga menunjukkan hasil positif dan lebih efektif dalam menginternalisasi nilai kesenian Dongkrek dalam meningkatkan ketahanan budaya siswa SMA Kabupaten Madiun.
Implementasi nilai-nilai kejuangan raden ajeng kartini di SMPN 3 Madiun Andani Arum Sari; Anjar Mukti Wibowo
AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA Vol 12, No 2 (2022)
Publisher : UNIVERITAS PGRI MADIUN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/ajsp.v12i2.13300

Abstract

Di dalam sejarah Indonesia penelitian mengenai perempuan termasuk penelitian yang masih kurang mendapat perhatian dibanding penelitian di bidang ilmu sosial yang lain. Ilmu sosiologi dalam hal ini merupakan contoh untuk penelitian mengenai perempuan. Saat ini penelitian mengenai peran perempuan dalam sejarah masih sedikit sehingga menarik untuk dikaji. Raden Ajeng Kartini adalah salah satu tokoh perempuan Indonesia yang telah mendapatkan perhatian. Sejak lama telah dikumandangkan perjuangan dan pemikirannya mengenai emansipasi wanita. Nilai-nilai bisa digali atas perjuangan dan pemikirannya lalu diimplementasikan oleh generasi sekarang. Penelitian ini mengungkap bentuk penerapan nilai-nilai kejuangannya pada SMPN 3 Madiun. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskripsi kualitatif studi kasus dengan teknik purposive sampling yang menggunakan beberapa informan yang ditunjuk sebagai subjek penelitian. Kemudian analisis data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di SMPN 3 Madiun sebenarnya telah menerapkan nilai-nilai kejuangan Kartini bagi seluruh warga sekolah sejak dahulu dan tidak terlepas melalui pembiasaan dan keteladanan.
Partisipasi masyarakat dalam pelestarian cagar budaya Omah Londo di Kabupaten Sragen 2017-2022 Fittri Nadiah; Khoirul Huda; Anjar Mukti Wibowo
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 1 (2022)
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian bertujuan untuk menarasikan sejarah perkembangan cagar budaya Omah Londo di Desa Gondang Baru Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen dan mengidentifikasi bentuk partisipasi masyarakat dalam pelestariannya rentang 2017-2022. Metode yang dipakai adalah kualitatif historis pendekatan studi kasus, dengan memilih satu kasus bahwa meskipun Omah Londo nampak menyeramkan dan kusam, namun bangunannya masih terawat sehingga dijadikan cagar budaya Kabupaten Sragen. Pengumpulan data dengan observasi, wawancara dan analisis dokumen, disertai analisis data melalui reduksi, sajian data serta penyimpulan. Penelitian menghasilkan temuan bahwa Omah Londo adalah bagian cagar budaya yang ada di Desa Gondang Baru Kecamatan Gondang Kabupaten Sragen. Dalam pelestarian situs cagar budaya tersebut, melibatkan partisipasi masyarakat untuk menentukan sikap dalam situasi kegiatan organisasi, sehingga cagar budaya Omah Londo masih tetap berdaya tahan hingga sekarang. Sehingga terlihat pola partisipasi masyarakat yakni secara nyata dalam bentuk partisipasi nyata misalnya tenaga, uang dan representative, berikutnya pola tidak nyata diperoleh atas sumbangan ide dan pendapat serta keterlibatan sosial sebagai wujud kekeluargaan. Adanya keadaan demikian dipengaruhi secara alamiah, terkendala masa pandemi yang belum usai, serta faktor lainnya sebagaimana kurangnya dukungan pihak terkait dan kurang maksimal dalam hal pendanaan. Maka pelestariannya perlu dukungan secara aktif atas partisipasi masyarakat, sehingga nila guna sejarah melalui aspek rekreatif tidak terkikis zaman dengan peran serta pengunjung generasi muda melalui orientasi kegiatan pendokumentasian secara digital seperti swafoto.
Strategi Guru dalam Implementasi Kurikulum Merdeka pada Mata Pelajaran IPS di SMPN 2 Geger 2024 Dwi Galih Aji Wibowo; Yudi Hartono; Anjar Mukti Wibowo
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 2 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa pendidikan  penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Melalui pendidikan masyarakat dapat meningkatkan kesejahteraan, membangun peradaban bangsa, melestarikan kebudayaan, dan lain sebagainya. Pemerintah menaruh perhatian serius pada sektor pendidikan, karena kemajuan negara dimulai dari pendidikan. Perhatian  pemerintah antara lain meningkatkan anggaran pendidikan, mengambil kebijakan terkait peningkatan mutu pendidikan, menyelesaikan permasalahan pendidikan pada tingkat  dasar, menengah, dan tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah berupaya meningkatkan mutu pendidikan agar mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. Kurikulum pendidikan di Indonesia sendiri sudah banyak mengalami perubahan, yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan. Harapan berubahnya kurikulum dapat membuat pendidikan menjadi lebih baik. Kurikulum yang di gunakan oleh sistem pendidikan Indonesia saat ini adalah Kurikulum Merdeka. Kurikulum ini merupakan kurikulum yang di perbaharui dari versi sebelumnya yaitu kurikulum 2013.Kurikulum ini digunakan bagi sekolah yang sudah mampu atau sekolah yang sudah bisa mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi guru dalam implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran IPS di SMP Negeri 2 Geger. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskritif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasi;, 1) penerapan Kurikulum Merdeka di SMP Negeri 2 Geger sudah diterapkan sejak 2 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2022, 2)strategi yang diterapkan oleh guru ips di smpn 2 geger meliputi;pembelajaran diluar kelas, diskusi, permainan/games 3) masalah yang dihadapi oleh guru dalam implementasi kurikulum merdeka pada mata pelajaran ips adalah peserta didik yang masih tetap harus dituntun dan jelaskan tidak bisa langsung dilepaskan secara mandiri. 4) solusi bagi masalah yang dihadapi oleh guru pendidik adalah dengan cara menggunakan contoh langsung sesuai dengan kondisi yang terjadi saat ini.
Persepsi Guru dan Siswa Terhadap Kurikulum Merdeka Belajar Mata Pelajaran Sejarah Kelas X (Studi Kasus di SMA Negeri 1 Jiwan) Koffifah Indaka Darajati; Yudi Hartono; Anjar Mukti Wibowo
SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA) Vol 3, No 3 (2024): Tantangan dan Peluang dalam Menghadapi Revolusi Digital Dunia Pendidikan: Perspe
Publisher : SEMINAR NASIONAL SOSIAL, SAINS, PENDIDIKAN, HUMANIORA (SENASSDRA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum menjadi faktor penting dalam proses pembeblajaran di dunia pendidikan. Awal tahun 2020, Indonesia sedang dilanda krisis pandemi yang juga berdampak pada pendidikan. Kondisi ini menggeser kegiatan belajar mengajar semula tatap muka menjadi pembelajaran daring. Untuk mengatasi menurunnya prestasi akademik yang disebabkan oleh pandemi, rencana pemerintah ialah dengan merancang kurikulum yang baru adalah kurikulum Merdeka. selama penerapan kurikulum Merdeka mendapati masalah yang ditemui oleh guru. Guru mengalami kendala dalam penerapan kurikulum yang baru. Tujuan penelitian ini adalah untuk megungkap persepsi guru dan siswa dalam pembelajaran Sejarah yang menggunakan kurikulum Merdeka belajar di SMA Negeri 1 Jiwan. Metode penelitian ini memakai metode kualitatif pada pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data berbentuk observasi, wawancara, dan dokumentasi. Menurut hasil penelitian, 1) pelaksanaan kurikulum Merdeka di SMA Negeri 1 Jiwan sudah diimplementasikan semenjak 2 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2022, 2) persepsi guru terhadap kurikulum Merdeka dipengaruhi oleh faktor pengetahuan guru yang luas, sehingga mempengaruhi persepsinya terhadap kurikulum Merdeka, 2) persepsi siswa terhadap kurikulum Merdeka juga dipengaruhi oleh pengalaman siswa selama menerapkan kurikulum merdeka. Siswa merasa dengan adanya kurikulum Merdeka sangat membantu dalam proses pembelajaran, 3) perbedaan persepsi guru dan siswa kepada kurikulum Merdeka menjadi hal yang wajar dan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa persepsi guru dan siswa terhadap kurikulum Merdeka sangat beragam dan menganggap bahwa kurikulum Merdeka sangat membantu guru maupun siswa dalam proses pembelajaran.
Kajian Sosial Ekonomi Kerajinan Gerabah Plancungan Ponorogo, 2012-2022 Erwina Yulia Sriweni; Khoirul Huda; Anjar Mukti Wibowo
Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah dan Pendidikan Vol 7 No 2 (2023): Desember
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/fhs.v7i2.16840

Abstract

The problems faced by pottery craftsmen in the village of Plancungan Slahung, Ponorogo Regency, internally include limited capital, the raw material (clay) used to make handicrafts is quite limited so that the craftsmen have to buy from other villages, and the equipment used is very simple. The aim of the research is to examine the socio-economic development of pottery in Plancungan Ponorogo in the 2012-2022 period. This type of research uses a qualitative descriptive approach. The location of this research was conducted in Plancungan Village, Slahung District, Ponorogo Regency, East Java Province. The source of the data used in this research is pottery in the village of Plancungan. The application of the method is designed through heuristics using interviews, observations and document analysis. Then criticize the source with internal and external concepts. Then proceed with interpreting through a socio-economic study approach and written in narrative with a scientific manuscript model. The results of the study show that from 2012 to 2022 the traditional Plancungan pottery craft will continue to change as time goes by, starting with the variety and tools used. This also affects the social and economic life of the artisans, because this work is a source of livelihood for most people. So that the social and economic life of the community depends on the existence of the pottery produced, which of course is made as good as possible even though it is still traditional, so that it can be competitive with products and the times.Permasalahan yang dihadapi para pengrajin gerabah di Desa Plancungan Slahung Kabupaten Ponorogo dalam lingkup internal diantaranya yaitu terbatasnya permodalan yang dimiliki, bahan mentah (tanah liat) yang digunakan untuk membuat kerajinan cukup terbatas sehingga para pengrajin harus membeli ke desa lain, dan peralatan yang digunakan sangat sederhana. Tujuan penelitian untuk mengkaji perkembangan sosial ekonomi gerabah di Plancungan Ponorogo rentang 2012-2022. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan metode sejarah. Lokasi penelitian ini dilakukan di Desa Plancungan Kecamatan Slahung Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. Penerapan metode dirancang melalui heuristik dengan menggunakan wawancara, pengamatan dan analisis dokumen. Kemudian mengkritisi sumber dengan konsep internal dan eksternal. Lalu dilanjutkan dengan menginterpretasi melalui pendekatan kajian sosial ekonomi dan ditulis secara narasi dengan model manuskrip ilmiah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahun 2012 sampai 2022 kerajinan gerabah tradisional Plancungan terus berubah seiring berkembangnya zaman mulai ragam dan alat yang dipakainya. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap kehidupan sosial dan ekonomi perajinnya, oleh karena pekerjaan ini merupakan salah satu yang dijadikan sumber pencaharian sebagian besar masyarakat. Sehingga kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat bergantung dengan eksistensi gerabah yang dihasilkan yang sudah barang tentu diupayakan dibuat sebaik mungkin meskipun masih tradisional, supaya mampu berdaya saing terhadap produk dan perkembangan zaman.