Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

STUDI PENYISIHAN COD-ORGANIK PADA TAHAP NITRIFIKASI DAN DENITRIFIKASI DALAM SBR MENGGUNAKAN AIR LIMBAH COKLAT Muhammad Lindu
Jurnal Teknologi Lingkungan Vol. 2 No. 1 (2001): JURNAL TEKNOLOGI LINGKUNGAN
Publisher : Center for Environmental Technology - Agency for Assessment and Application of Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.802 KB) | DOI: 10.29122/jtl.v2i1.200

Abstract

Air limbah pabrik pembuatan makanan kecil coklat batangan yang berasal dari proses pencucian alat cetakan diketahui banyak mengandung gula, protein dan lemak atau minyak. Suatu permasalahan yang sering ditemui dalam proses lumpur aktif pada air limbah yang mengandung kadar organik dan senyawa nitrogen tinggi adalah terbentuknya nitrogen dalam bentuk nitrogen terokdidasi seperti nitrat dan nitrit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh waktu aerobik dan anoksik dalam menurunkan kadar COD terlarut dan nitrat.Dari hasil percobaan didapatkan beberapa kesimpulan antara lain yakni makin besar periode aerasi dalam satu siklus waktu bioreaksi aerobik-anoksik sama maka makin besar pula penyisihan nitrat-N, dan makin besar produksi lumpur. COD terlarut akhir bioreaksi juga makin kecil bila periode aerasi lebih panjang walaupun total bioreaksi aerobik-anoksik sama. Waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi anoksik dari kondisi aerobik untuk masa aerasi 2-4 jam kurang dari 30 menit, sedangkan periode aerasi 5-6 jam butuh waktu < 40 menit. Penurunan nitrat- N dibawah baku mutu 10 mg/l, untuk periode arasi 2 &ndash; 4 jam juga < 30 menit dan periode aerasi 5 &ndash; 6jam butuh waktu < 40 menit.
KINERJA SUBSURFACE CONSTRUCTED WETLAND MULTYLAYER FILTRATION TIPE ALIRAN VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetivera Zozanoides) DALAM PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM AIR LIMBAH KANTIN Ariani Dwi Astuti; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Maria Manda Kleden
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.432 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1456

Abstract

Wastewater from the canteen is a domestic wastewater that has high concentrations of organic matter that needs to be processed before being released and not contaminating the water stream. The wastewater treatment  at canteen SMA Negeri 34 Jakarta begins with collecting basin and aeration basin, and then it is pumped into two reactor that is the subsurface constructed wetland multilayers filtration type flow vertical with Vetiver Grass unit (SCW-MLF) and multilayers filtration type flow vertical unit without plants (MLF)  as a control. The purpose of this study was to test the effectiveness of the vetiver grass in wastewater treatment with subsurface constructed wetland unit multilayers filtration type vertical flow with vetiver grass to fulfill effluent standards before it is released into stream water. Metodology of the study was conducted from acclimatization of plants, removal the plant to the SCW-MLF unit, and analyze the quality of wastewater. Flowrate that goes into the processing unit is 6.9615 m3/day. The detention time in SCW-MLF unit was 17.7 hours. The results showed that at steady state COD organic loading on SCW-MLF unit is 917.08 to 4126.84 kg COD/ha/day for the removal efficiency around 69.2 to 80.0%, BOD organic loading is 309.78 to 850,73 kg BOD/ha/day for the removal efficiency 61.2 to 70.8%. K value SCW-MLF unit around 0.55 to 0.71 m/day for BOD, 0.57 to 0.89 m /day for COD. The concentration of the wastewater effluent from WWTP are complied to effluent standart regulation (Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005).
KINERJA SUBSURFACE CONSTRUCTED WETLAND MULTYLAYER FILTRATION TIPE ALIRAN VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetivera Zozanoides) DALAM PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM AIR LIMBAH KANTIN Ariani Dwi Astuti; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Maria Manda Kleden
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1456

Abstract

Wastewater from the canteen is a domestic wastewater that has high concentrations of organic matter that needs to be processed before being released and not contaminating the water stream. The wastewater treatment  at canteen SMA Negeri 34 Jakarta begins with collecting basin and aeration basin, and then it is pumped into two reactor that is the subsurface constructed wetland multilayers filtration type flow vertical with Vetiver Grass unit (SCW-MLF) and multilayers filtration type flow vertical unit without plants (MLF)  as a control. The purpose of this study was to test the effectiveness of the vetiver grass in wastewater treatment with subsurface constructed wetland unit multilayers filtration type vertical flow with vetiver grass to fulfill effluent standards before it is released into stream water. Metodology of the study was conducted from acclimatization of plants, removal the plant to the SCW-MLF unit, and analyze the quality of wastewater. Flowrate that goes into the processing unit is 6.9615 m3/day. The detention time in SCW-MLF unit was 17.7 hours. The results showed that at steady state COD organic loading on SCW-MLF unit is 917.08 to 4126.84 kg COD/ha/day for the removal efficiency around 69.2 to 80.0%, BOD organic loading is 309.78 to 850,73 kg BOD/ha/day for the removal efficiency 61.2 to 70.8%. K value SCW-MLF unit around 0.55 to 0.71 m/day for BOD, 0.57 to 0.89 m /day for COD. The concentration of the wastewater effluent from WWTP are complied to effluent standart regulation (Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005).
ANALISIS DOSIS NATRIUM KARBONAT NA2CO3 DALAM KENAIKAN NILAI PH DENGAN VARIASI WAKTU PENGENDAPAN (STUDI KASUS PADA AZALEA POND PT. KALTIM PRIMA COAL) Puspitasari Putri Damayanti; Muhammad Lindu; Bambang Iswanto
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.3481

Abstract

Penggunaan natrium karbonat Na2CO3 dalam upaya menetralisir air tambang adalah praktik yang jarang dilakukan karena banyak tambang yang menggunakan bahan berupa Kapur CaO. Hal ini karena natrium karbonat yang sedikit lebih mahal dibandingkan dengan kapur CaO,namun dalam prosesnya natrium karbonat lebih cepat dan efektif dalam menetralisir air asam tambang. Dilakukan percobaan menggunakan natrium karbonat dengan sample air asam dari kolam Azalea yang memiliki pH cukup rendah mulai dari 3.2 hingga 3.7. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan berbagai dosis natrium karbonat dengan waktu pengendapan tertentu. Hasil percobaan di laboratorium, diketahui bahwa pH terbaik adalah rasio dosis natrium karbonat 0.015 gr/l dengan waktu pengendapan 15 menit yang memperoleh pH sebesar 6.674 dan dosis natrium karbonat 0.015 gr/l dengan waktu pengendapan 30 menit yang memperoleh pH sebesar 7.156 
EFISIENSI PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KANTIN KOMBINASI BIOFILTER AEROBIK DAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND MULTILAYERS FILTRATION DENGAN TANAMAN AKAR WANGI DI SMA NEGERI 78, JAKARTA BARAT Muhammad Faruq; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Ariani Dwi Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.4125

Abstract

Air limbah yang berasal dari aktivitas kantin memiliki konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi sehingga perlu diolah sebelum dibuang ke badan air agar tidak mencemari perairan. Pengolahan air limbah Kantin di SMA Negeri 78 Jakarta diawali dengan bak pengumpul, kemudian dipompakan kedalam reaktor biofilter aerobic, lalu dialirkan secara gravitasi ke dalam bak kontrol debit sebelum pada akhirnya masuk ke unit pengolahan utama, yakni reaktor Subsurface Flow Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal dengan Tanaman Akar Wangi (SSFCW-MLF). Tujuan penelitian ini adalah melakukan pengujian kinerja penyisihan parameter COD dan BOD dalam pengolahan air limbah kantin sekolah dengan menggunakan kombinasi sistem biofilter aerobik dan subsurface flow constructed wetland multilayers filtration tipe aliran vertikal dengan tanaman akar wangi agar memenuhi baku mutu air limbah domestik sebelum dilepaskan ke badan air. Metodologi penelitian adalah aklimatisasi tanaman, pemindahan tanaman pada reaktor dan menganalisa kualitas air limbah. Debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan adalah 3,2976 m3/hari dengan waktu tinggal dalam unit SSFCW-MLF adalah 20,88 jam. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kondisi tunak, reaktor SSFCW-MLF memiliki efisensi penyisihan konsentrasi untuk parameter COD berkisar antara 59 – 93 %, sedangkan untuk parameter BOD berkisar antara 47 – 90 %. Nilai beban organik yang disisihkan pada unit SSFCW-MLF adalah 900 – 3000 kg COD/ha/hari untuk parameter COD ; dan 50 – 300 kgBOD/ha/hari untuk parameter BOD. Konsentrasi air limbah dari outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 68 tahun 2016.
EFISIENSI PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM PENGOLAHAN AIR LIMBAH KANTIN KOMBINASI BIOFILTER AEROBIK DAN SUBSURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND MULTILAYERS FILTRATION DENGAN TANAMAN AKAR WANGI DI SMA NEGERI 78, JAKARTA BARAT Muhammad Faruq; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Ariani Dwi Astuti Dwi Astuti
PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN PROSIDING SEMINAR NASIONAL CENDEKIAWAN 2018 BUKU I
Publisher : Lembaga Penelitian Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/semnas.v0i0.4591

Abstract

Air limbah yang berasal dari aktivitas kantin memiliki konsentrasi bahan organik yang sangat tinggi sehingga perlu diolah sebelum dibuang ke badan air agar tidak mencemari perairan. Pengolahan air limbah Kantin di SMA Negeri 78 Jakarta diawali dengan bak pengumpul, kemudian dipompakan kedalam reaktor biofilter aerobic, lalu dialirkan secara gravitasi ke dalam bak kontrol debit sebelum pada akhirnya masuk ke unit pengolahan utama, yakni reaktor Subsurface Flow Constructed Wetland Multilayers Filtration Tipe Aliran Vertikal dengan Tanaman Akar Wangi (SSFCW-MLF). Tujuan penelitian ini adalahmelakukan pengujian kinerja penyisihan parameter COD dan BOD dalam pengolahan air limbah kantin sekolah dengan menggunakan kombinasi sistem biofilter aerobik dan subsurface flow constructed wetland multilayers filtration tipe aliran vertikal dengan tanaman akar wangi agar memenuhi baku mutu air limbah domestik sebelum dilepaskan ke badan air. Metodologi penelitian adalah aklimatisasi tanaman, pemindahan tanaman pada reaktor dan menganalisa kualitas air limbah. Debit air limbah yang masuk ke unit pengolahan adalah 3,2976 m3/hari dengan waktu tinggal dalam unit SSFCW-MLF adalah 20,88 jam. Hasil penelitian menujukkan bahwa pada kondisi tunak, reaktor SSFCW-MLF memiliki efisensi penyisihan konsentrasi untuk parameter COD berkisar antara 59 – 93 %, sedangkan untuk parameter BOD berkisar antara 47 – 90 %. Nilai beban organik yang disisihkan pada unit SSFCW-MLF adalah 900 – 3000 kg COD/ha/hari untuk parameter COD ; dan 50 – 300 kgBOD/ha/hari untuk parameter BOD. Konsentrasi air limbah dari outlet IPAL telah sesuai dengan baku mutu air limbah domestik menurut Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No 68 tahun 2016.
KINERJA SUBSURFACE CONSTRUCTED WETLAND MULTYLAYER FILTRATION TIPE ALIRAN VERTIKAL DENGAN MENGGUNAKAN TANAMAN AKAR WANGI (Vetivera Zozanoides) DALAM PENYISIHAN BOD DAN COD DALAM AIR LIMBAH KANTIN Ariani Dwi Astuti; Muhammad Lindu; Ramadhani Yanidar; Maria Manda Kleden
JURNAL PENELITIAN DAN KARYA ILMIAH LEMBAGA PENELITIAN UNIVERSITAS TRISAKTI Vol. 1 No. 2 (2016)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (628.432 KB) | DOI: 10.25105/pdk.v1i2.1456

Abstract

Wastewater from the canteen is a domestic wastewater that has high concentrations of organic matter that needs to be processed before being released and not contaminating the water stream. The wastewater treatment  at canteen SMA Negeri 34 Jakarta begins with collecting basin and aeration basin, and then it is pumped into two reactor that is the subsurface constructed wetland multilayers filtration type flow vertical with Vetiver Grass unit (SCW-MLF) and multilayers filtration type flow vertical unit without plants (MLF)  as a control. The purpose of this study was to test the effectiveness of the vetiver grass in wastewater treatment with subsurface constructed wetland unit multilayers filtration type vertical flow with vetiver grass to fulfill effluent standards before it is released into stream water. Metodology of the study was conducted from acclimatization of plants, removal the plant to the SCW-MLF unit, and analyze the quality of wastewater. Flowrate that goes into the processing unit is 6.9615 m3/day. The detention time in SCW-MLF unit was 17.7 hours. The results showed that at steady state COD organic loading on SCW-MLF unit is 917.08 to 4126.84 kg COD/ha/day for the removal efficiency around 69.2 to 80.0%, BOD organic loading is 309.78 to 850,73 kg BOD/ha/day for the removal efficiency 61.2 to 70.8%. K value SCW-MLF unit around 0.55 to 0.71 m/day for BOD, 0.57 to 0.89 m /day for COD. The concentration of the wastewater effluent from WWTP are complied to effluent standart regulation (Pergub DKI Jakarta No. 112 Tahun 2005).
EVALUASI PENGGUNAAN KAPORIT UNTUK PENGJILANGAN WARNA AIR SUMUR DALAM Muhammad Lindu; Agustin Sumartono; Siti Jayarti Ariani
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 5 No. 3 (2010)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1170.843 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v5i3.678

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah “Evaluasi penggunaan kaporit untuk penghilangan warna air sumur dalam” Adanya senyawa humus dalam air dapat menyebabkan berbagai masalah, yaitu, menghasilkan warna air kuning sampai coklat, dapat bertindak sebagai prekusor trihalometan dan senyawa organik klorin yang bersifat toksik yang dihasilkan selama proses klorinasi, senyawa humus dapat bepotensi untuk tempat pertumbuhan bakteri, dapat membentuk kompleks dengan logam berat yang ada di air. Oleh karena adanya potensi yang besar sebagai sumber air baku untuk air bersih, maka perlu dilakukan pengolahan. Pada penelitian ini digunakan sampel air dari tiga sumber yang berbeda-beda. Dengan menggunakan kaporit dan klorin dioksida sampel air diuji dilaboratorium untuk diketahiu sisa klor yang terdapat pada sampel air, namun sisa klor yang terdapat pada sampel air belum memenihi standar baku mutu yaitu 0,2 mg/l Cl2. nilai kandungan organik yang terdapat pada masing-masing sampel air juga berbeda-beda. Hasil yang didapat antara penambahan kaporit dan klorin dioksida, bahwa penggunaan kaporit pada hasil analisis kandungan nilai organik masih lebih baik dalam penggunaan kaporit. Pada sampel Puri Indah nilai organik yang turun mencapai 88,55%, Taman Palem Mutiara 60,24%, Taman Palem Lestari 14,39%. Pada pengukuran warna dengan menggunakan kaporit dan klorin dioksida, tingkat penurunan warna lebih jelas terlihat pada sampel air yang menggunakan kaporit. Sampel air Puri Indah tingkat penurunan warnanya mencapai 81,84%, Taman Palem Mutiara 81,54%, Taman Palem Lestari 81,97%. Pada pengukuran sampel dengan menggunakan Gas Kromatografi (GC), penggunaan klorin dioksida lebih baik dibandingkan kaporit, hal ini dapat dilihat dari spektrum kromatogram yang muncul. Semakin banyak puncak yang muncul, maka diduga semakin banyak juga senyawa organik klorin yang terdapat pada sampel tersebut.Keywords: humic acid, chlorination, water treatment, organochlorine
FOTOKATALISIS ORGANIK KMnO 4 , SURFAKTAN DAN AMONIAK DALAM INLET WADUK MUARA BARU, JAKARTA UTARA, MENGGUNAKAN SINAR UV DENGAN KATALISATOR TiO 2 0,1% Muhammad Lindu; Ratnaningsih .; Putri Ardyarini Sekartaji
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 6 No. 1 (2012)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (781.429 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v6i1.698

Abstract

Telah dilakukan studi fotokatalisis terhadap sumber air sungai yang memasuki Waduk Pluit, Muara Baru, Jakarta Utara, yang akan digunakan sebagai sumber air baku air bersih. Terpantau nilai surfaktan, organik KMnO 4 , dan amoniak tinggi berkisar masing-masing 1.8 mg/L, 54 mg/L, dan 1.11 mg/L. Berdasarkan Permenkes Air Bersih No. 416/MENKES/PER/1X/1990, bahwa penggunaan langsung sumber air tersebut sebagai air baku menggunakan metode konvensional, seperti koagulasi, flokulasi dan sedimentasi berpotensi menghasilkan air olahan yang tidak sesuai dengan baku mutu air bersih. Oleh karena itu pada penelitian ini dilakukan studi fotokatalisis untuk menurunkan kadar-kadar berlebih. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lingkungan selama bulan Agustus 2011 hingga September 2011. Penelitian dilakukan dalam reaktor batch dengan ukuran 30x20 cm, menggunakan lampu UV-C 15 watt x 2, dan TiO 2 berupa suspensi. Selama percobaan air di suplai udara dengan aerator 220v/100v 18 watt. Studi dilakukan untuk mengetahui pengaruh fotokatalisis sebagai fungsi volume reaktor dan waktu, variasi volume 2-6 liter dan waktu fotokatalisis 0, 5, 15, 30, 45 dan 60 menit dan pengambilan sampel 10 kali. Dari hasil penelitian bahwa volume fotokatalisis yang terbaik adalah 3 liter untuk penurunan kadar organik KMnO 4 dan 4 liter untuk surfaktan dengan efisiensi penyisihan berkisar antara 6.1%-14.8% organik dan 59.8%-87.2% surfaktan, pada waktu fotokatalisis 60 menit. Penurunan kadar organik cenderung mengalami penurunan tetapi fluktuatif. Penurunan kadar surfaktan berbanding lurus dengan waktu. Persamaan kecepatan reaksi untuk surfaktan lebih cenderung pada orde satu dengan konstanta kecepatan reaksi 0,027; 0,023; 0,017; 0,029; 0,02. Sebaliknya pengaruh fotokatalisis terhadap amoniak cenderung meningkatkan kadar amoniak, hal ini diakibatkan adanya reaksi fotoreduksi. Nilai awal amoniak 1.16 mg/L menjadi 4.93 mg/L pada volume reaktor 4 liter, selama 60 menit. Pengaruh waktu terhadap amoniak, pada awal 5 menit pertama kadar amoniak meningkat, setelah itu terjadi penurunan yang cenderung fluktuatif. Kata kunci : fotokatalitik, senyawa organik, amoniak, surfaktan, efisiensi
STUDI KINERJA ELEKTROKOAGULASI MENGGUNAKAN REAKTOR KONTINU DAN BATCH TERHADAP AIR LIMBAH DOMESTIK PERKANTORAN GEDUNG SYARIF THAJEB (M) UNIVERSITAS TRISAKTI Lidwina Adeline; Bambang Iswanto; Muhammad Lindu
INDONESIAN JOURNAL OF URBAN AND ENVIRONMENTAL TECHNOLOGY Vol. 7 No. 2 (2015)
Publisher : Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1876.787 KB) | DOI: 10.25105/urbanenvirotech.v7i2.716

Abstract

Berbagai pengembangan proses pengolahan air limbah telah dilakukan untuk mendapatkan hasil pengolahan yang maksimum baik secara fisik, kimia maupun biologi. Dalam penelitian ini telah dilakukan studi pengaruh waktu tinggal atau waktu reaksi dan voltase dalam proses elektrokimia atau elektrokoagulasi air limbah domestik yang berasal dari Gedung Syarif Thajeb (M), Universitas Trisakti, menggunakan reaktor kontinu dan batch. Variasi waktu tinggal proses elaktrokoagulasi pada tegangan 12,5 VDC menggunakan reaktor kontinu dilakukan mulai dari 1; 3,6; 4; 4,9; 10,1; dan 57,2 menit dan satu sampel untuk setiap perlakuan waktu tinggal dibuat blanko tanpa dilewatkan reaktor elektrokoagulasi untuk penentuan COD awal atau inlet. Air keluar reaktor kemudian diaduk menggunakan alat jar test pada dua tahap, tahap aduk cepat pada 200 rpm selama 1 menit dan aduk lambat 20 menit pada kecepatan 25-30 rpm, lalu sampel didekantasi selama 2 jam kemudian cairan bening diukur nilai COD dengan metode spektrofometer dan TSS dengan gravimetrik. Diperoleh penyisihan COD mulai 55% - 73 % dengan COD inlet bervariasi 141 mg/L – 432 mg/L dan TSS dalam air dekanter  2 – 50 mg/L dan untuk sampel blanko 10 – 143 mg/L.  Elektrokoagulalsi pada reaktor batch dengan waktu reaksi 0; 10; 20; 30; 40 dan 60 menit dilakukan pada voltase  2, 3 dan 4 VDC, dan arus terpakai  0,1 – 0,63 A dengan pengadukan dan waktu decanter sama seperti perlakuan kontinu dan pH air dijaga 6,8-7 dan besarnya penurunan COD diamati  untuk ketiga variasi voltase tidak terjadi perbedaan. Konsentrasi COD turun dengan cepat setelah proses elektrokoagulasi selama 10 menit pertama dengan kisaran 85% untuk ketiga voltase tersebut dan penurunan COD turun secara perlahan untuk waktu elektrokoagulasi setelah 10 menit dan pada elektrokoagulasi 60 menit COD tersisihkan sebesar 93-95%, dengan COD awal 541 mg/L. Keywords: Waste Water Treatment, Electrocoagulation, Continuous and Batch System, Voltage, COD