Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : MUWAZAH: Jurnal Kajian Gender

PRAJURIT WANITA JAWA DALAM ISTANA MANGKUNEGARA I SURAKARTA Hidayani, Fika
MUWAZAH Vol 5 No 1: Juni 2013
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (460.384 KB)

Abstract

Abstract : The discovery of an ancient manuscript with the title Koninklijk Instituut vor Taal, Land-en Volkenkunde Oriental (KITLV Or) was a very significant discovery, because it can be revised the status of women in ancient times. Previously, women were seen as a restrained and restricted, so their figures were known as the housewives and being satisfied the sexual needs of men. However, with the script KITLV Or, suggested that women in ancient times had played an important role in the government as female bodyguards of King Mangkunagara I and they also followed a country's political development. Abstrak : Penemuan naskah kuno dengan judul Koninklijk Instituut vor Taal-, Land- en Volkenkunde Oriental (KITLV Or) merupakan sebuah penemuan yang sangat berarti, karena dapat merevisi ulang keduduan wanita pada zaman dahulu, yang semula hanya dianggap sebagai kaum yang dikekang, dibatasi, dan gampang menyerah, sehingga sosoknya terkenal dengan figur ibu di dapur dan sebagai pemuas kebutuhan seksua pria. Namun dengan adanya naskah KITLV Or ini, menunjukkan bahwa wanita pada zaman dahulu pernah memainkan peranan penting di dalam pemerintahan, yaitu sebagai korps prajurit wanita pengawal Raja Mangkunegara I dan turut mengikuti perkembangan politik suatu negara.
CITRA KAUM PEREMPUAN DI HINDIA BELANDA Hidayani, Fika; Hardini, Isriani
MUWAZAH Vol 8 No 1: Juni 2016
Publisher : IAIN Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.544 KB)

Abstract

This article illustrates the position of Indonesian women in the Dutch colonial era, where women were treated arbitrarily, and they did not have the rights as human beings which equal to men. In fact, due to economic conditions and necessity, these women were willing to become a mistress and housekeeper in the Dutch household in Indonesia. This article is an interesting to discuss because the condition of women in Dutch colonial are rarely exposed to the media. A condition that was very dramatic that never happened again to women in Indonesia.Artikel ini menggambarkan mengenai kedudukan perempuan Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda, di mana perempuan diperlakukan semena-mena, dan tidak diberikan haknya sebagai manusia yang sederajat dengan kaum pria. Bahkan dikarenakan kondisi ekonomi dan keterpaksaan, para perempuan ini rela menjadi gundik dan nyai bagi rumah tangga orang Belanda yang tinggal di Indonesia. Artikel ini menarik dibahas karena kondisi perempuan seperti ini jarang terekspos media. Suatu kondisi yang sangat miris yang diharapkan tidak akan terjadi lagi pada perempuan di Indonesia.
PRAJURIT WANITA JAWA DALAM ISTANA MANGKUNEGARA I SURAKARTA Fika Hidayani
Muwazah Vol 5 No 1 (2013)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v5i1.335

Abstract

Abstract : The discovery of an ancient manuscript with the title Koninklijk Instituut vor Taal, Land-en Volkenkunde Oriental (KITLV Or) was a very significant discovery, because it can be revised the status of women in ancient times. Previously, women were seen as a restrained and restricted, so their figures were known as the housewives and being satisfied the sexual needs of men. However, with the script KITLV Or, suggested that women in ancient times had played an important role in the government as female bodyguards of King Mangkunagara I and they also followed a country's political development. Abstrak : Penemuan naskah kuno dengan judul Koninklijk Instituut vor Taal-, Land- en Volkenkunde Oriental (KITLV Or) merupakan sebuah penemuan yang sangat berarti, karena dapat merevisi ulang keduduan wanita pada zaman dahulu, yang semula hanya dianggap sebagai kaum yang dikekang, dibatasi, dan gampang menyerah, sehingga sosoknya terkenal dengan figur ibu di dapur dan sebagai pemuas kebutuhan seksua pria. Namun dengan adanya naskah KITLV Or ini, menunjukkan bahwa wanita pada zaman dahulu pernah memainkan peranan penting di dalam pemerintahan, yaitu sebagai korps prajurit wanita pengawal Raja Mangkunegara I dan turut mengikuti perkembangan politik suatu negara.
CITRA KAUM PEREMPUAN DI HINDIA BELANDA Fika Hidayani; Isriani Hardini
Muwazah Vol 8 No 1 (2016)
Publisher : UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28918/muwazah.v8i1.738

Abstract

This article illustrates the position of Indonesian women in the Dutch colonial era, where women were treated arbitrarily, and they did not have the rights as human beings which equal to men. In fact, due to economic conditions and necessity, these women were willing to become a mistress and housekeeper in the Dutch household in Indonesia. This article is an interesting to discuss because the condition of women in Dutch colonial are rarely exposed to the media. A condition that was very dramatic that never happened again to women in Indonesia.Artikel ini menggambarkan mengenai kedudukan perempuan Indonesia ketika zaman penjajahan Belanda, di mana perempuan diperlakukan semena-mena, dan tidak diberikan haknya sebagai manusia yang sederajat dengan kaum pria. Bahkan dikarenakan kondisi ekonomi dan keterpaksaan, para perempuan ini rela menjadi gundik dan nyai bagi rumah tangga orang Belanda yang tinggal di Indonesia. Artikel ini menarik dibahas karena kondisi perempuan seperti ini jarang terekspos media. Suatu kondisi yang sangat miris yang diharapkan tidak akan terjadi lagi pada perempuan di Indonesia.