Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

BAHASA DAN HEGEMONI KEKUASAAN (Telaah atas Kekerasan Simbolik di dalam Media) Hidayat, Ainurrahman
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 9, No 1 (2006): Islam dan Wacana Radikalisme
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak; Artikel ini berusaha untuk mendapatkan pemahaman kerangka hubungan antara bahasa dan kekerasan simbolik, yang teraktualisasi melalui politisasi media. Hasil kajian dalam artikel ini ditemukan, bahwa bentuk dominasi bahasa melalui media ternyata telah memunculkan kekerasan simbolik. Kekerasan simbolik merupakan upaya dari pihak “kelas hegemoni” untuk meraih simpati publik. Hegemoni sebuah sistem kekuasaan dipertahankan dengan menciptakan simbol-simbol, dan pemaknaan yang serba tunggal. Kata kunci: kekerasan simbolik, politisasi media, hegemoni
KARAKTER ORANG MADURA DAN FALSAFAH POLITIK LOKAL Hidayat, Ainurrahman
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 15, No 1 (2009): MADUROLOGI 5
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrac This article attempts to explore the basic character of Madurese people that put the moral-ethic basics on every attitude, utterances, and behavior of Madurese local politic phenomena. The study results four basic characteristics of Madurese---ejhin, koko, gherra and saduhunah. Those become local wisdom of Madurese people. The four basic characters should have introduced and provided each Madurese local politic phenomena to reach a better politic life. Ejhin character carries a tolerant nature, friendship and dependent.  Koko character introduces loyality, consistency, trust and responsibility. Gherra character reflects carefulness, transparency, and fairness. Saduhunah describes honesty and innocent. Kata-kata kunci ejhin, gherra, koko, saduhuna
ONTOLOGI RELASI KEDEWASAAN BERBANGSA (Telaah terhadap Sintesa Struktur Individual dan Struktur Sosial dalam Kearifan Lokal Masyarakat Madura) Hidayat, Ainurrahman
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 13, No 1 (2008): MADUROLOGI 3
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak:Artikel ini berusaha mengeksplorasi kedewasaan berbangsa masyarakat Madura melalui kearifan lokalnya dalam perspektif tiga tradisi masyarakat Madura, yaitu tradisi carok, rokat tase’ dan tradisi ritual samman. Hasil kajian dalam artikel ini ditemukan, bahwa ontologi relasi kedewasaan berbangsa masyarakat Madura tertuang dalam tiga prinsip, yaitu prinsip “yang satu dan yang banyak” (struktur individual dan sosial), prinsip “permanensi dan kebaharuan” (jatidiri orang Madura dan makna nasionalisme) serta prinsip “imanensi dan transendensi” (kearifan lokal masyarakat Madura dan makna keindonesiaan). Kearifan lokal masyarakat Madura berupa relasi yang sederajat dan seukuran dalam pola pikir, pola sikap dan pola perilaku yang selaras, serasi dan seimbang antar sesama manusia (tradisi carok), manusia dengan alam-lingkungan (tradisi rokat tase’), dan manusia dengan dunia ghaib (tradisi ritual samman). Kedewasaan berbangsa masyarakat Madura merupakan konseptualisasi dan aktualisasi sintesa stuktur individual dan struktur sosialnya berupa pola pikir, pola sikap dan pola perilaku bangga sebagai ras Madura dan non-arogansi sebagai salah satu ras di Negara Indonesia.Kata kunci:jatidiri, kearifan lokal, nasionalisme-keindonesiaan
DIMENSI EPISTEMOLOGIS TRADISI RITUAL SAMMAN DALAM MASYARAKAT MADURA (Telaah dalam Perspektif Epistemologi ‘Abd al-Jabbar) Hidayat, Ainurrahman
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 12, No 2 (2007): MADUROLOGI 2
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Artikel ini berusaha semaksimal mungkin merefleksikan dimensi epistemologis tradisi ritual samman, sebagai tradisi budaya masyarakat Madura, dalam perspektif ‘Abd al-Jabbar. Hasil refleksi menunjukkan bahwa tradisi ritual samman dalam masyarakat Madura merupakan salah satu media latihan mencapai ekstase religius menuju Sang Khalik. Semua itu dilakukan dalam rangka terciptanya ketenangan batin, ketenteraman, rasa aman, dan kesejahteraan hidup. Seluruh prosesi tradisi ritual samman terdiri dari lima babak yang meliputi aspek gerakan, bacaan, dan formasi berupa pusat orbit lingkaran. Simbol-simbol dalam tradisi ritual samman terdiri dari simbol tarian sakral, pusat orbit lingkaran, huruf serta simbol Allah dan Muhammad. Dimensi epistemologis tradisi ritual samman merupakan pengetahuan yang dimiliki masyarakat Madura tentang tradisi ritual samman sebagai hasil dialektika antara unsur obyektif berupa fakta-empiris-sensual dan fakta-akal-budi-rasional yang bersifat korespondensi, dan unsur subyektif berupa ketenangan jiwa dalam meyakini kebenaran tradisi ritual samman yang bersifat koherensi dengan ajaran Islam. Kata kunci: samman, epistemologi, korespondensi, dan koherensi
EPISTEMOLOGI CAROK (Refleksi terhadap Struktur Dasar Kesadaran dalam Aktivitas Manusia Mengetahui) Hidayat, Ainurrahman
JURNAL KARSA (Terakreditasi No. 80/DIKTI/Kep/2012) Vol 11, No 1 (2007): MADUROLOGI 1
Publisher : STAIN PAMEKASAN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

EPISTEMOLOGI CAROK (Refleksi terhadap Struktur Dasar Kesadaran dalam Aktivitas Manusia Mengetahui)
KARAKTER ORANG MADURA DAN FALSAFAH POLITIK LOKAL Hidayat, Ainurrahman
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture MADUROLOGI 5
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v15i1.109

Abstract

Abstrac This article attempts to explore the basic character of Madurese people that put the moral-ethic basics on every attitude, utterances, and behavior of Madurese local politic phenomena. The study results four basic characteristics of Madurese---ejhin, koko, gherra and saduhunah. Those become local wisdom of Madurese people. The four basic characters should have introduced and provided each Madurese local politic phenomena to reach a better politic life. Ejhin character carries a tolerant nature, friendship and dependent.  Koko character introduces loyality, consistency, trust and responsibility. Gherra character reflects carefulness, transparency, and fairness. Saduhunah describes honesty and innocent. Kata-kata kunci ejhin, gherra, koko, saduhuna
EPISTEMOLOGI CAROK (Refleksi terhadap Struktur Dasar Kesadaran dalam Aktivitas Manusia Mengetahui) Hidayat, Ainurrahman
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture MADUROLOGI 1
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v11i1.148

Abstract

EPISTEMOLOGI CAROK (Refleksi terhadap Struktur Dasar Kesadaran dalam Aktivitas Manusia Mengetahui)
DIMENSI EPISTEMOLOGIS TRADISI RITUAL SAMMAN DALAM MASYARAKAT MADURA (Telaah dalam Perspektif Epistemologi ‘Abd al-Jabbar) Hidayat, Ainurrahman
KARSA: Journal of Social and Islamic Culture MADUROLOGI 2
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/karsa.v12i2.136

Abstract

Abstrak: Artikel ini berusaha semaksimal mungkin merefleksikan dimensi epistemologis tradisi ritual samman, sebagai tradisi budaya masyarakat Madura, dalam perspektif ‘Abd al-Jabbar. Hasil refleksi menunjukkan bahwa tradisi ritual samman dalam masyarakat Madura merupakan salah satu media latihan mencapai ekstase religius menuju Sang Khalik. Semua itu dilakukan dalam rangka terciptanya ketenangan batin, ketenteraman, rasa aman, dan kesejahteraan hidup. Seluruh prosesi tradisi ritual samman terdiri dari lima babak yang meliputi aspek gerakan, bacaan, dan formasi berupa pusat orbit lingkaran. Simbol-simbol dalam tradisi ritual samman terdiri dari simbol tarian sakral, pusat orbit lingkaran, huruf serta simbol Allah dan Muhammad. Dimensi epistemologis tradisi ritual samman merupakan pengetahuan yang dimiliki masyarakat Madura tentang tradisi ritual samman sebagai hasil dialektika antara unsur obyektif berupa fakta-empiris-sensual dan fakta-akal-budi-rasional yang bersifat korespondensi, dan unsur subyektif berupa ketenangan jiwa dalam meyakini kebenaran tradisi ritual samman yang bersifat koherensi dengan ajaran Islam. Kata kunci: samman, epistemologi, korespondensi, dan koherensi