Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

IMPLEMENTASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR BERSIH DI DESA SUNGAI LANGKA DENGAN METODE RAINWATER HARVESTING Riki Chandra Wijaya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 4 No 3 (2020)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v4i3.231

Abstract

Kebutuhan akan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Penggunaan air tanah menjadi prioritas masyarakat perdesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kualitas air permukaan yang begitu buruk. Pada saat musim hujan sebagian besar wilayah di Indonesia mengalami banjir disebabkan kuantitas air limpahan permukaan yang tinggi.Hal ini menunjukkan potensi air yang besar belum dimanfaatkan namun terbuang percuma dan bahkan menimbulkan kerusakan bagi masyarakat. Air hujan merupakan air yang murni tercipta dari siklus hidrologi secara alami dantergolong air bersih yang dapat dikonsumsi. Namun rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan air hujan membuat potensi ini belum dapat diketahui secara umum.Untuk itu, sosialisasi pemanfaatan air hujan menjadi prioritas pengabdiansaat ini.Desa Sungai Langkaterletak di kecamatan Gedong Tataan, Kabupaten Pesawaran dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung.Kondisi topografi yang tinggi membuat potensi curah hujan yang besar pada daerah ini.Kekurangan sumber air bersih sering dialami oleh masyarakat desa sungai langka. Kendalanya adalah tingkat kejernihan air yang kurang di kala musim hujan dan kekeringan pada musim kemarau. Oleh karena itu, proram pengabdian ini memperkenalkan kepada masyarakat desa sungai langka akan teknologi pengolahan air bersih dengan metode Rainwater Harvesting serta melakukan implementasi penerapan teknlogi rainharvesting sebagai contoh pengelolaan air hujan sebagai sumber air bersih yang siap minum. Hasil dari penerapan teknologi ini ialah menghasilkan air bersih yang siap minum dengan TDS (Total Dissolved Solid) yaitu kandungan zat padat terlarut dalam air berjumlah 13, sedangkan tingkat pH air hasil teknologi bernilai 6,6. Standar kualitas air layak minum WHO ialah pH antara 5 sampai dengan 7 dengan ini tingkat pH telah terpenuhi. Sedangkan standar WHO air layak minum memiliki TDS maksimal 500 dan ini tentu telah terpenuhi. Dengan demikian, penerapan teknologi ini di Desa Sungai Langka telah memberikan hasil yang sangat baik bagi warga Desa Sungai Langka.
P, Pelatihan PELATIHAN TEKNOLOGI RAINWATER HARVESTING DI PERUMAHAN PESONA NATAR RESIDENCE DALAM UPAYA MENJAGA STABILITAS LEVEL MUKA AIR TANAH Riki Chandra Wijaya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 5 No 3 (2021)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v5i3.296

Abstract

Kebutuhan akan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Penggunaan air tanah menjadi prioritas masyarakat perdesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kualitas air permukaan yang begitu buruk. Air hujan merupakan air yang murni tercipta dari siklus hidrologi secara alami dan tergolong air bersih yang dapat dikonsumsi. Namun rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan air hujan membuat potensi ini belum dapat diketahui secara umum. Untuk itu, sosialisasi pemanfaatan air hujan menjadi prioritas pengabdian saat ini. Perumahan Natar Residence terletak di Kabupaten Natar dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung. Pada lokasi ini semua penduduknya menggunakan pemanfaatan air tanah, setiap rumah membuat sumur bor sehingga air tanah merupakan sumber air satu-satunya pada lokasi ini. Masyarakat lokasi ini belum banyak mengenal penggunaan teknologi rainwater harvesting sebagai sumber air alternatif dikala musim kemarau sekaligus pelestarian elevasi muka air tanah. Pendidikan dini akan pelestarian lingkungan hendaknya dimiliki masyarakat Perumahan Natar Residence mengingat area ini perkembangannya semakin padat sehingga dikhawatirkan akan mempengaruhi kondisi air tanah pada masa mendatang. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 4 Juli 2021 bertempat di masjid Al-Marzukiyah dihadiri oleh 15 orang warga perumahan pesona natar residence di desa Natar . masyarakat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil kuesioner dan dokumentasi kegiatan. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan nilai rata-rata pada skala 6 dan 7 untuk kriteria kepemahaman, kemenarikan, antusiasme dalam menerapkan teknologi di rumah masing-masing. Berdasarkan hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat memang perlu diberi pelatihan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan UUD 45.
Analisis Pola Hidraulik Peredaman Energi pada Kolam Olak Tipe Vlughter di Hilir Pelimpah Bertangga dengan Model Fisik 2D Mutia Sasra Olga Pandani; Endro Prasetyo Wahono; Riki Chandra Wijaya; Mariyanto Mariyanto
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 10, No 1 (2022): Edisi Maret 2022
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bendung adalah bangunan air yang dibangun melintang sungai atau pada sudetan untuk meninggikan taraf muka air sehingga dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya. Dalam analisis ini digunakan data, antara lain : debit, kecepatan aliran, bilangan froude, bilangan reynold dan peredaman energi. Untuk analisis menggunakan pelimpah bertangga yang dikombinasikan dengan kolam olak tipe Vlughter. Penentuan karakteristik aliran air dan penurunan energi divariasikan dengan 2 kondisi benda uji yang berbeda. Hasil penelitian menunjukan bahwa kolam olak Model A dan Model B memiliki karakteristik aliran yang sama pada setiap variasi debit, dimana pada Model A dan Model B memiliki tipe aliran turbulen dengan nilai Reynold (Re) > 1000, berdasarkan perhitungan nilai Froude (Fr) diperoleh tipe aliran super kritis pada kolam olak dengan nilai Fr > 1 dan aliran sub kritis pada bagian end sill dengan nilai Fr < 1. Sedangkan, untuk hasil persentase penurunan energi pada ketinggian muka air hulu (H0) 2 cm untuk Model A yaitu sebesar 28.29% dan untuk Model B sebesar 33.13%. Hal ini menunjukan bahwa Model B mampu meredam energi lebih baik dibandingkan dengan Model A. Dan pola aliran yang terjadi merupakan aliran nappe hingga menjadi aliran skimming.
PELATIHAN PEMBUATAN INSTALASI AIR MINUM KESEHATAN MENGGUNAKAN ELECTROLYSIS SYSTEM DI DESA NATAR DALAM UPAYA MENINGKATKAN WAWASAN MASYARAKAT AKAN KESEHATAN Riki Chandra Wijaya
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 6 No 3 (2022)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v6i3.390

Abstract

Kebutuhan akan air bersih semakin lama semakin meningkat seiring dengan pertambahan penduduk yang semakin pesat. Penggunaan air tanah menjadi prioritas masyarakat perdesaan maupun perkotaan, disebabkan karena kualitas air permukaan yang begitu buruk. Air hujan merupakan air yang murni tercipta dari siklus hidrologi secara alami dan tergolong air bersih yang dapat dikonsumsi. Namun rendahnya pengetahuan masyarakat dalam pengelolaan air hujan membuat potensi ini belum dapat diketahui secara umum. Untuk itu, sosialisasi pemanfaatan air hujan menjadi prioritas pengabdian saat ini. Desa Natar terletak di Kabupaten Natar dan berdekatan dengan Kota Bandar Lampung. Masyarakat desa natar saat ini masih belum banyak mengetahui tentang pemanfaatan air hujan sebagai air minum. Oleh sebab itu, berdasarkan urgensi ini serta kegiatan pengabdian dari universitas lampung dilaksanakan kegiatan pelatihan di desa natar dalam menambah wawasan masyarakat. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari minggu tanggal 26 agustus 2022 bertempat kantor balai desa natar dihadiri oleh 24 orang yang terdiri dari kepala dusun, ketua rt, dan pegawai balai desa . Para peserta sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil kuesioner dan dokumentasi kegiatan. Berdasarkan hasil kuesioner menunjukkan nilai rata-rata pada skala 6 dan 7 untuk kriteria kepemahaman, kemenarikan, antusiasme dalam menerapkan teknologi di rumah masing-masing. Berdasarkan hasil pengabdian ini menunjukkan bahwa masyarakat memang perlu diberi pelatihan dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan UUD 45.
Optimalisasi Sumber Air Hujan dengan Teknologi Rainwater Harvesting sebagai Solusi Kekurangan Air Bersih di RT 03 Kelurahan Sukadanaham Rahmi Mulyasari; Riki Chandra Wijaya; Ida Bagus Suananda Yogi
Seandanan: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Seandanan: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat
Publisher : Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/seandanan.v3i1.57

Abstract

Permasalahan kekurangan air bersih yang dihadapi oleh warga di Kelurahan Sukadanaham akibat keterbatasan sumber air yang berasal dari sumur bor perlu mendapatkan perhatian. Tim PkM telah mencarikan solusi untuk mengoptimalisasi sumber air hujan dengan memanfaatkan teknologi rainwater harvesting. Tujuan PkM ini adalah untuk mengoptimalisasi sumber air hujan dan memberikan edukasi pembuatan instalasi sistem pemanenan air hujan yang dilengkapi filter. Kegiatan PkM dilaksanakan pada bulan Juli 2022 dan diikuti oleh perwakilan warga RT.03 Kelurahan Sukadanaham. Hasil dari kegiatan diterapkannya Teknologi Rainwater Harvesting di Mushola Ar-Rahman. Selain itu, peningkatan pemahaman mitra dalam edukasi hidrologi dan kualitas air yang tergambar dari hasil evaluasi dan diskusi yang menunjukkan respon yang positif. Mitra memperoleh solusi dari kegiatan PkM untuk permasalahan kekurangan air bersih.