Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penyuluhan dan Pemeriksaan Gigi dan Mulut di SDN Sidosari Lampung Selatan Desi Andriyani
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Sakai Sambayan Vol 2 No 2 (2018)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jss.v2i2.80

Abstract

Upaya – upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sudah dilakukan dalam rangka perubahan perilaku masyarakat menuju Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat merupakan sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil dari pembelajaran yang menjadikan seseorang dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan perperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya.Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Kesehatan gigi juga merupakan salah satu komponen kesehatan secara menyeluruh dan tidak dapat diabaikan terutama pada tingkat sekolah dasar. Tujuan kegiatan ini melakukan penyuluhan kepada masyarakat khususnya anak sekolah dasar tentang menjaga kesehatan gigi dan mulut,mencegah penyakit gigi dan mulut,melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut.Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa derajat kesehatan gigi dan mulut anak usia sekolah masih tinggi. Hal ini terlihat dari nilai OHIS 2,3 dan DMFT rata rata 3,4 (buruk) ,dari desa sidosari 14,3% terdapat masalah kesehatan gigi dan 86,3% tidak menerima perawatan gigi.
HUBUNGAN MENGKONSUMSI SOFTDRINK TERHADAP KEASAMAN PH SALIVA PADA SISWA/ I SMAN 13 BANDAR LAMPUNG TAHUN 2020 Desi Andriyani
Jurnal Kesehatan Gigi Vol 7, No 2 (2020): Desember 2020
Publisher : Jurusan Kesehatan Gigi, Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jkg.v7i2.6530

Abstract

Derajat keasaman (pH) Saliva dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah adanya rangsangan (stimulasi). Stimulasi ini dapat berupa rangsangan dari rasa manis dan asam merupakan minuman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, karena mudah didapatkan dan rasa yang manis juga menyegarkan tanpa mengetahui dampak dari minuman bersoda dan isotonik terhadap rongga mulut (Coombes, 2005). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada Hubungan mengkonsusmsi Softdrink terhadap keasaman PH Saliva pada Siswa/I SMAN 13 Bandar Lampung. Jenis penelitian yang digunakan adalah analitik observasi, rancangan atau desain dalam penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Adapun cara pengambilan sampel dengan menggunakan teknik Quota sampling, sebanyak 75 siswa/siswi SMAN 13 Bandar Lampung penelitian dengan menggunakan kertas lakmus untuk mengetahui kriteria asam dan basa. Hasil penelitian yang didapat dari 75 sampel yang mengkonsumsi Softdrink sebanyak, Softdrink Fanta 20 orang (26,67%), Sprite 34 orang (45,33%), Coca-cola 18 orang (24%) merek lain 3 orang (4%). Uji chi Square untuk pH Saliva terhadap  macam-macam softdrink yang dikonsumsi didapatkan p-value sebesar 0,01, karena p-value (0,05) Artinya minuman softdrink dapat menurunkan derajat keasaman pH Saliva.
Hubungan Merokok dengan Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa SMK di Bandar Lampung Desi Andriyani
Jurnal Keperawatan Vol 13, No 1 (2017): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.622 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v13i1.856

Abstract

Kebersihan gigi dan mulut dipengaruhi oleh deposit yang melekat pada permukaan gigi, deposit tersebut meliputi stain, plak, dankarang gigi (calculus). Faktor yang mempengaruhi pembentukan plak, stain dan calculus adalah rokok. Perokok di Indonesia tahun 2010 yang tercatat oleh Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) mencapai 34,7%. Tiga dari empat laki–laki di Indonesia merupakan perokok. Prevalensi tertinggi usia mulai merokok 15-19 tahun sebesar 43,3%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan merokok dengan  kebersihan gigi dan mulutsiswa SMK di Bandar Lampung. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi Siswa SMK di  Bandar Lampung yang berjumlah 155 siswa dengan sampel 112 siswa. Variabel yang diteliti adalah  variabel kebersihan gigi dan mulut melalui pemeriksaan dan data perokok dikumpulkan melalui wawancara. Data dianalisis secara univariat  merokok dan kebersihan gigi dan mulut, Data Bivariat hubungan antara merokok dan kebersihan gigi dan mulut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa  ada hubungan katagori perokok dengan kebersihan gigi dan mulut (p-value=.000). Pentingnya penerapan program anti merokok melalui konseling, media, program asuhan  kesehatan gigi dan mulut di sekolah melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), penelitian lebih lanjut terhadap faktor fisiologis, diet makanan, dan faktor lingkungan yang mempengaruhi kebersihan gigi dan mulut.
MEDIA KOMUNIKASI DALAM KEBERHASILAN PROMOSI KESEHATAN GIGI DAN MULUT Desi Andriyani
Jurnal Keperawatan Vol 9, No 2 (2013): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (146.631 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v9i2.346

Abstract

Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan pada umumnya,masyarakat perlu diberdayakan dakam meningkatkan kesadaran pentingnya mencegah,merawat dan memelihara kesehatan gigi.data yang diperoleh dari kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS )Puskesmas Ambarawa didapat karies gigi anak SD N 1 Jati Agung tahun 2011 sebesar 58 siswa dan terjadi peningkatan pada tahun 2012 sebesar 81 siswa.tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan media komunikasi dalam keberhasilan promosi kesehatan gigi dan mulut di SDN 1 jati agung kec.ambarawa kab.pringsewu tahun 2013.Penelitian ini menggunakan pendekatan  cross sectional sampel yang digunakan 53 responden.pengumpulan data menggunakan lembar kuesioner dan analisa chi square.hasil penelitian diperoleh peran media komunikasi lebih tinggi pada kategori kurang baik sebesar 38 responden (71,7%),keberhasilan promosi kesehatan gigi dan mulut lebih tinggi pada kategori tidak berhasil sebesar 33 responden (62,3%) dan ada hubungan yang signifikan antara hubungan media komunikasi dengan keberhasilan promosi kesehatan gigi dan mulut ( p value = 0,002 < 0,05 ). Dari hasil penelitian disarankan perlu peningkatkan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut di SDN 1 Jati Agung kec.Ambarawa kab.Pringsewu dengan memperhatikan metode dan alat bantu penyuluhan seperti perencanaan,metode,alat bantu penyuluhan yang menarik perhatian, penggunaan bahasa yang mudah dipahami serta menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian atau minat pihak komunikan agar  pesan atau informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik.
Kebutuhan Perawatan Periodontal pada Anak Berkebutuhan Khusus Desi Andriyani
Jurnal Keperawatan Vol 14, No 1 (2018): Jurnal Keperawatan
Publisher : Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.887 KB) | DOI: 10.26630/jkep.v14i1.1012

Abstract

Penyebab utama penyakit periodontal adalah iritasi bakteri plak. Lapisan ini terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya.Pembentukan plak gigi dipengaruhi oleh faktor predisposisi yang terdapat secara lokal pada lingkungan rongga mulut atau standar PH dimana kalkulus yang mempengaruhi kalsifikasi dari plak gigi berhubungan dengan lepasnya perlekatan periodontal pada individu dengan oral hygiene yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan perawatan Periodontal pada anak berkebutuhan khusus di SLB Dharma Bakti. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan jumlah sampel sebanyak 52 anak.Pengambilan data dilakukan dengan pemeriksaan menggunakan kaca mulut dan probe menggunakan CPITN, kemudian daata dicatat pada lembaran pemerikasaan CPITN. Hasil penelitian menunjukan kategori status penyakit periodontal dari 52 anak terdapat kondisi karang gigi 33 anak ( 63,46 % ) dan hasil ini menunjukan kategori kebutuhan perawatan dimana dengan kotegori tersebut harus dilakukan pembersihan karang gigi (scalling) dan pemberian pendidikan tentang kesehatan gigi dan mulut berupa penyuluhan.