Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Studi Kuat Tekan Tanah Pasir Berlempung yang Distabilisasi Menggunakan Abu Gunung Merapi Setyanto Setyanto; Andius Dasa Putra; Aditya Nugraha
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 17, No 2 (2013): Edisi Agustus 2013
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The tested soil sample in this research is sandy clay soil. The variations of procentage are 5%,10%, 15%, and 20%. Each of samples are cured in 14 days. Based on the physical soil propertiesinvestigation, AASHTO classified the soil sample into A-2-6 group (sandy clay soil), while USCSclassified the soil sample as soil with rough granules into SC group.The results of the research in the laboratory showed that the additive material using Merapi vol -canic ash could improve the physical and mechanical properties of organic clay soil. In the physi-cal test such as unit weight and Atterberg limit tests, the values decreased after it, while the me-chanical test of Merapi ash sample showed it could improve the value of unconfined compressionstrength soil. Based on the result of unconfined compression stregth test, soil which is stabilizedusing the ash of Mount Merapi increase until the optimum ash content about 20%.
Pengaruh Waktu Pengerasan pada Kekuatan Paving Block yang Menggunakan Clay, Semen, dan Pasir. Andius Dasa Putra; . Setyanto; Noor Syarifah Hasan
Rekayasa : Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik Universitas Lampung Vol 17, No 3 (2013): Edisi Desember 2013
Publisher : UNIVERSITAS LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Soil samples were tested in this study are derived from Karang Anyar, South Lampung. Variationsin content of the mixture used were 6%, 8%, and 10% cement and 5% sand on every variation ofcement from 7 days, 14 days, and 28 days curing time as well as the burning treatment and no-burn combustion paving block samples. Based on the results of physical testing native soil, USCSsoil samples classify as fine-grained soil and included in the CL group.The results of this study is paving block that using clay, cement, and sand does not meet ISOpaving block. However, the addition of additives and curing can increase the physical and me-chanical properties of the soil. This is proved by the increasing value of the optimum moisturecontent and density of the mixture. For the compressive strength of paving blocks without and withburning process are best shown in the addition of a mixture of 10% with 28 days curing time
Analisis Potensi Kerentanan dan Risiko Bencana di Wilayah Kabupaten Tanggamus Revi Melianita; Andius Dasa Putra; Aminudin Syah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 3 (2021): Edisi September 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanggamus merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung yang memiliki banyak wilayah berpotensi tinggi terhadap terjadinya bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor, banjir dan bahaya gunung api, baik yang disebabkan oleh fenomena geologi maupun oleh iklim. Kejadian bencana alam seringkali menimbulkan korban jiwa dan kerugian material yang besar sehingga perlu dilakukan kajian pengurangan risiko terhadap bencana. Dalam penelitian ini dilakukan delineasi wilayah-wilayah yang memiliki tingkat ancaman, kerentanan, kapasitas dan resiko bencana alam seperti tanah longsor, banjir dan gempa bumi yang dibagi menjadi 3 klasifikasi kelas yaitu rendah, sedang dan tinggi. Hasil analisis yang diperoleh dari delineasi pembuatan peta risiko bencana tanah longsor menunjukkan bahwa wilayah yang termasuk dalam klasifikasi kelas rendah seluas 187.364,82 ha, kelas sedang 71.454,95 ha dan kelas tinggi 26.726,24 ha, untuk bencana banjir kelas rendah 220.592,08 ha, kelas sedang 34.404,94 ha dan kelas tinggi 30.548,99 ha serta gempa bumi kelas rendah 92.341,21 ha, kelas sedang 112.376,12 ha dan kelas tinggi 80.828,67 ha. Wilayah yang memiliki tingkat ancaman bencana tinggi, perlu diantisipasi dan diminimalkan risiko akibat bencana, sehingga perencanaan dan penyusunan pembangunan tata ruang serta wilayah sangat diperhitungkan terutama daerah dengan tingkat kerentanan yang tinggi terhadap bencana. Kata kunci : Ancaman, Kerentanan, Kapasitas dan Risiko Bencana.
Hubungan Pengujian Cbr Metode Tumbukan Dengan Alat Uji Cbr Metode Tekanan Berdasarkan Uji Pemadatan Standard Devrisvansyah Irwan; Andius Dasa Putra; Aminudin Syah; Iswan Iswan
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 3 (2021): Edisi September 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The importance of soil as construction material needs to be considered carefully. With various soil conditions, a physical test is required to discover the characteristics of the soil and California Bearing Ratio (CBR) test in a laboratory to determine the bearing capacity of the basic land (subgrade). This research was conducted to assess the suitability of the CBR test value with two different compaction tools.The results of the CBR test with the collision method without immersion resulted in the design CBR value of 7.7% and the CBR value of the immersion sample of 3.6%. Meanwhile, the CBR test using a pressure modification device, the CBR values obtained in the samples not immersed at a pressure of 3 MPa, 6 MPa, 9 MPa, and 12 MPa, were 4.2%, 6.8%, 9.8%, and 11.4%. The CBR valuesfor the immersion samples were 2.95%, 4.2%, 4.45%, and 4.56%. The results obtained from the design CBR value of the pressure method with a pressure of 6MPa which is closest to the collision CBR value with a difference of 0.9% for no immersion and 0.6% for immersion. The assumption that the difference between the two methods is due to the compaction energy of 6 MPa strength is not the same as the energy produced from the use of hammer energy according to ASTM D 698, Test Method for Laboratory Compaction Characteristics.
Perilaku deformasi batuan lapuk ditinjau dari uji 1-D compression slaking test Ibnu Abi Laila; Andius Dasa Putra; Aminudin Syah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 3 (2020): Edisi September 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mengetahui perilaku deformasi akibat crushing dan slaking melalui uji 1-D Compression Slaking Test terhadap batuan lapuk. Slaking merupakan keadaan tanah atau batuan yang tidak dapat mempertahankan konsistensinya akibat adanya gangguan air.  Penelitian ini dilakukan pada sampel batuan lapuk melalui pengujian 1-D Compression Slaking Test dan pengujian X-Ray Diffraction (XRD) untuk mengetahui mineral yang terkandung pada setiap batuan. Uji 1-D Compression Slaking Test dilakukan pada tekanan sebesar 9,8; 19,6; 39,2; 78,5; 157; 314 kPa. Hasil pengujian 1-D Compression Slaking Test didapatkan perilaku deformasi yang diakibatkan crushing(∆e1) optimum terjadi pada batuan Bukit Kemuning sebesar 0,510 dan perilaku deformasi yang diakibatkan slaking(∆e2) optimum terjadi pada batuan Pemancar sebesar 0,483.
Analisis Indeks Risiko dan Potensi Kebencanaan (Studi untuk Wilayah Kabupaten Lampung Tengah) Halsa Dinar Pangestu; Andius Dasa Putra; Aminudin Syah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 9, No 3 (2021): Edisi September 2021
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakKabupaten Lampung tengah merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap bencana alam. Hal ini sesuai pada data Indeks Rawan Bencana Indonesia (IRBI) yang dikeluarkan BNPB tahun 2018 sebesar 131,20. Sehingga menuntut suatu alternatif penanganan yang dapat mengurangi kerugian di masa yang akan datang, maka dilakukan pemetaan daerah risiko bencana untuk memberikan informasi lokasi-lokasi yang memiliki risiko terjadi bencana.Penentuan parameter, klasifikasi dan pembobotan indeks ancaman, kerentanan dan kapasitas mengacu pada Peraturan Kepala BNPB No. 2 Tahun 2012 tentang pedoman umum pengkajian risiko bencana yang dimodifikasi sesuai situasi dan kondisi wilayah penelitian.Berdasarkan hasil pemetaan risiko bencana diklasifikasikan menjadi 3 (tiga) kelas, yaitu: tinggi, sedang dan rendah. Kecamatan yang memiliki tingkat risiko tinggi terhadap bencana gempa bumi, kekeringan dan banjir yaitu kecamatan Terbanggi Besar, Gunung Sugih, Bandar Mataram, Kota Gajah, Trimurjo, Selagai Lingga, Kalirejo, Seputih Mataram, Bumi Nabung, dan Seputih Surabaya. Berdasarkan hasil kajian tersebut diketahui bahwa daerah dengan tingkat risiko tinggi terhadap bencana gempa bumi, kekeringan, dan banjir perlu diatur di dalam rencana pola tata ruang Kabupaten Lampung Tengah untuk menghasilkan penggunaan ruang yang efisien dan meminimalkan risiko bencana.Ini adalah bagian Kata kunci : Ancaman, Kerentanan, Kapasitas, Risiko.
Pengaruh perubahan ukuran partikel pada batuan lapuk akibat fenomena slaking M Irvani Azis; Andius Dasa Putra; Aminudin Syah
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 8, No 3 (2020): Edisi September 2020
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab batuan mengalami perubahan bentuk yaitu adanya Slaking. Slaking merupakan keadaan tanah atau batuan yang tidak dapat mempertahankan konsistensinya akibat adanya gangguan air. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui mineral penyusun batuan lapuk, dan mengetahui perubahan ukuran partikel batuan lapuk melalui uji Accelerated Slaking Test. Penelitian ini dilakukan dengan pengujian Accelerated Slaking Test melalui 5 siklus basah-kering (Wetting and Drying), dan pengujian X-Ray Diffraction (XRD). Sampel yang digunakan yaitu batuan lapuk di Kecamatan Lemong dan Kecamatan Pemancar (Kabupaten Pesisir Barat), Kecamatan Semaka (Kabupaten Tanggamus), Kecamatan Padang Cermin (Kabupaten Pesawaran), Kecamatan Teluk Betung (Kota Bandar Lampung), Kecamatan Bukit Kemuning (Kabupaten Lampung Utara), dan Kecamatan Poncowarno (Kabupaten Lampung Tengah). Berdasarkan pengujian Accelerated Slaking Test didapatkan batuan yang tahan terhadap Slaking secara berurutan yaitu batuan Lemong, Poncowarno (1), Teluk Betung Padang Cermin, Bukit Kemuning, Semaka (1), Pemancar, Poncowarno (2), dan Semaka (1). Ketahanan batuan terhadap Slaking dipengaruhi oleh jenis dan mineral penyusun batuan. Kata Kunci: Slaking, XRD, Accelerated Slaking Test, Wetting and Drying, Batuan Lapuk.