Fajar Ariyanti
Department Of Public Health, Faculty Of Health Sciences, The State Islamic University Of Syarif Hidayatullah, Ciputat South Tangerang, Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE SELAMA MASA PANDEMI COVID-19 DI KOTA DEPOK TAHUN 2022 An Nisaa' Istiqomah; Fajar Ariyanti
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 13 No 2 (2022): JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI VOLUME 13 NOMOR 2 TAHUN 2022
Publisher : IAKMI South Tangerang Branch

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58185/jkr.v13i2.47

Abstract

Abstract Background: During the Covid-19 pandemic, the government imposed restrictions on health services and it has an impact on decreasing the coverage of antenatal care services, including Depok city.  Objective: This study aims to determine how the pregnant woman's perception and its colerations with the behavior of antenatal care examinations during the pandemi.  Method: This study is a quantitative research with cross sectional research design. The population of this study were all pregnant women in the city of Depok. Sampling was carried out using quota sampling technique with the slovin formula of 110 respondents. Result: The results showed that 69.1% of pregnant women continued to make antenatal care visits according to the standard. There is a significant relationship between perceived benefits (p-value = 0.039) and cues to action (p-value = 0.000) with the behavior of antenatal care visits. While the unrelated variables were mother’s age, maternal age, parity, perceived vulnerability, perceived severity and perceived barriers.  Conclusion: It is hoped that the health department of depok city will considering to provide the education for pregnant woman and the community about benefits and importance antenatal care in order to increase the antenatal care coverage. Keywords: Antenatal care, Covid-19, Health Belief Models   Abstrak Latar belakang: Selama masa pandemi Covid-19 pemerintah melakukan pembatasan pelayanan kesehatan. Sehingga berdampak pada menurunnya cakupan pelayanan antenatal care, termasuk kota Depok.  Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi ibu hamil terhadap pelayanan antenatal care dan hubungannya dengan perilaku pemeriksaan antenatal care pada masa pandemi Covid-19.  Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain penelitian cross sectional. Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di kota Depok. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik quota sampling dengan rumus slovin sebanyak 110 responden. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa 69,1% ibu hamil tetap melakukan kunjungan antenatal care sesuai standar. Terdapat hubungan signifikan antara persepsi manfaat (pvalue = 0,039) dan dorongan untuk bertindak (pvalue = 0,000) dengan perilaku kunjungan antenatal care. Sedangkan variabel yang tidak berhubungan yaitu usia ibu, usia kehamilan, paritas, persepsi kerentanan, persepsi keparahan dan persepsi hambatan.  Kesimpulan: Diharapkan Dinas Kesehatan dapat mempertimbangkan untuk memfasilitasi edukasi ibu hamil dan masyarakat terutama keluarga ibu hamil terkait pentingnya antenatal care dalam upaya meningkatkan cakupan antenatal care. Kata kunci: Antenatal care, Covid-19, Health Belief Models.
Analisis Persetujuan Klaim BPJS Kesehatan pada Pasien Rawat Inap Fajar Ariyanti; Muhammad Tijar Gifari
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 8 No 04 (2019): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v8i04.415

Abstract

Untuk mencapai prinsip pelaksanaan JKN yang efektif, BPJS kesehatan melakukan pembiayaan pelayanan kesehatan dengan sistem paket INA CBG’s kepada penyedia fasilitas kesehatan tingkat lanjut, salah satunya adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tangerang Selatan. Di dalam proses verifikasi klaim BPJS ternyata terdapat banyak kendala yang terjadi salah satunya adalah penolakan berkas oleh verifikator yang dapat berdampak pada potensi adanya gangguan operasional rumah sakit. Kelengkapan informasi rekam medis dan ketepatan kode diagnosa menjadi faktor yang mempengaruhi klaim BPJS. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa gambaran persetujuan klaim BPJS kesehatan meliputi kelengkapan informasi, ketetapan diagnosis, dan persetujuan klaim BPJS. Penelitian ini adalah penelitian Cross sectional deksriptif dengan menggunakan data sekunder berupa data rekam medis pasien rawat inap RSUD Tangerang Selatan periode Januari-Maret 2019. Hasil penelitian menunjukkan 65,9% informasi rekam medis lengkap 87,6% diagnosis utama tepat, dan 85,7% klaim BPJS kesehatan disetujui. Disarankan kepada pihak manajemen RSUD Tangerang Selatan untuk memperhatikan faktor-faktor yang menyebabkan klaim ditolak seperti kelengkapan informasi rekam medis dan ketepatan kode diagnosis utama guna mengurangi angka klaim yang ditolak pada klaim BPJS Kesehatan.
Studi Mutu (ServQual) dan Kepuasan Pasien Berdasarkan Akreditasi Puskesmas Fajar Ariyanti; Septia Putri Arofi
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 10 No 03 (2021): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v10i03.509

Abstract

Akreditasi puskesmas merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan. Salah satu cara mengetahui peningkatan mutu pelayanan dapat diukur melalui kepuasaan pasien. Pada tahun 2016 di Kota Lubuklinggau didapatkan indeks kepuasaan masyarakat pada puskesmas non-akreditasi (Puskesmas Priuk) lebih tinggi dibandingkan dengan indeks kepuasaan masyarakat pada puskesmas terakreditasi (Puskesmas Sidorejo). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kepuasan pasien dan mutu pelayanan kesehatan berdasarkan akreditasi puskesmas. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional deskriptif dan studi kasus. Sampel penelitian adalah pengunjung pukesmas berjumlah 108 responden dan informan penelitian adalah kepala puskesmas dan kepala tata usaha. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis konten. Hasil penelitian menunjukkan kepuasan pada puskesmas terakreditasi berdasarkan dimensi keadaan fisik (96,3%), keandalan (98,1%), ketanggapan (98,1%), jaminan (98,1%) dan empati (96,3%) lebih tinggi dari puskesmas non-akreditasi berdasarkan dimensi keadaan fisik (40,7), keandalan (88,9%), ketanggapan (90,7%), jaminan (96,3%) dan empati (90,7%). Puskesmas terakreditasi diharapkan dapat mempertahankan mutunya dan bagi puskesmas non akreditasi diharapkan dapat memperhatikan dimensi-dimensi mutu untuk memperbaiki dan meningkatankan kepuasan pasien serta mempersiapkan diri dalam menghadapi proses akreditasi.
Determinan Kejadian Kanker Kolorektal Silvia Rosyiana Majid; Fajar Ariyanti
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 9 No 04 (2020): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v9i04.677

Abstract

Kanker kolorektal menempati urutan kedua secara global dari seluruh jenis kanker. Prevalensi kejadian kanker kolorektal di Indonesia mengalami peningkatan dan ditemukan ketika sudah berada di stasium lanjut. Masih sedikitnya penelitian di Indonesia terkait hubungan faktor risiko kanker kolorektal yang dapat menjadi tambahan masukan dalam pembentukkan program pencegahan dan pengendalian kanker kolorektal yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya faktor penentu dalam kejadian kanker kolorektal pada pasien di Rumah Sakit Kanker Dharmais. Penelitian ini menggunakan desain case-control retrospektif. Subjek penelitian terdiri dari 56 pasien kanker kolorektal yang terdaftar di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2019 dan 28 kontrol dari keluarga pasien. Analisis bivariat menggunakan uji Chi Square, Fisher exact dan uji T-independen. Hasil dalam penelitian menunjukkan bahwa usia (Pv=0,00; OR=5,95) dan aktivitas fisik (Pv=0,03; OR=0,336) menunjukkan adanya asosiasi yang signifikan dengan kejadian kanker kolorektal. Sedangkan faktor yang menunjukkan tidak adanya hubungan adalah konsumsi lemak (Pv=0,717), konsumsi serat (Pv=0,07), status merokok (Pv=0,998), obesitas (Pv=0,326), konsumsi alkohol (Pv=0,658) dan riwayat IBD (Pv=0,529). Pada penelitian ini, aktivitas fisik memberikan efek protektif terhadap kejadian kanker kolorektal. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat melakukan aktivitas fisik secara rutin dan pada kelompok yang memiliki risiko tinggi terhadap kanker kolorektal dapat segera melakukan deteksi dini.