Soemarno Soemarno
Program Magister Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan, Program Pascasarjana, Universitas Brawijaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Adaptasi Ekologi Dan Persepsi Masyarakat Pesisir Dalam Upaya Konservasi Mangrove Di Dusun Klayar Desa Sidokelar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Nuril Ahmad; Bagyo Yanuwiadi; Soemarno Soemarno
Wacana Journal of Social and Humanity Studies Vol. 15 No. 1 (2012)
Publisher : Sekolah Pascasarjana Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (79.435 KB)

Abstract

Tujuandilakukannya penelitian adalah untuk :1. Menganalisis adaptasi ekologi (strategi, proses dan dampak), sejak dicanangkannya program konservasi mangrove (2003) sampai dengan kondisi pada saat dilakukannya penelitian di Dusun Klayar pada tahun 2011, 2.Menganalisis persepsi masyarakat pesisir secara umum dalam upaya melaksanakan konservasi mangrove sebagai bagian integral masyarakat dan lingkungan Di Dusun Klayar Desa Sidokelar Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan, 3.Menentukan titik-titik kritis adaptasi ekologi masyarakat pesisi.Metode Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini adalah mengacu pada konsep yang dikembangkan oleh Muhadjir (1992), yaitu penelitian kualitatif positivistik.Pendekatan kualitatif positivistik merupakan sebuah tipe penelitian kuantitatif bersifat deskriptif.Hasil Penelitian, yaitu : Pertama adalah adanya hubungantimbal balik antara budaya yang berkembang di dusun Klayar dengan lingkungan mangrove sehingga masyarakatdusun Klayarmengembangkan strategi adaptasi ekologidalam upaya konservasi mangrove; antara lain : 1.Pengadaan bibit, 2. Membuat tempat persemaian, 3. Membuat media semai, 4. Penyemaian bibit, 5. Pemeliharaan, 6.Penyapihan bibit, 7.Pengangkutan bibit , 8.Pengayaan dan penanaman, 9.Pemeliharaan dan pemantauan tanaman, yang Keduaadalah masyarakat dusun Klayar memandang bahwa lingkungan  mangrove memiliki manfaat yang sangat penting sebagai pelindung pantai dari abrasi, penahan gelombang laut, manfaat ekonomi, sosial-budaya dan sebagai pengendali kelestarian keanekaragaman hayati; yang Ketiga adalah titik kritis perubahan lingkungan biotik dan abiotik, yaitu : lingkungan mangrove mengalami kerusakan, sehingga masyarakat dusun Klayar secara sadar melakukan koping untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang rusak atau sebaliknya. Dari koping tersebut menghasilkan dua tingkah laku, yaitu tingkah laku koping yang berhasil dan tidak berhasil.Kontribusi yang diberikan dalam penelitian ini adalah kontribusi baik secara teoritis maupun praktis tentang strategi adaptasi ekologi dan persepsi masyarakat pesisir dalam upaya konservasi mangrove sehingga dapat menjadi pedoman pengelolaan lingkungan pesisir terutama lingkungan mangrove.   Kata Kunci : Adaptasi Ekologi, Persepsi, Titik Kritis, Konservasi Mangrove