Anggia Kargenti Evanurul Marettih
UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Validitas Konstruk Instrumen General Self Efficacy Scale Versi Indonesia Riangga Novrianto; Anggia Kargenti Evanurul Marettih; Hasbi Wahyudi
JURNAL PSIKOLOGI Vol 15, No 1 (2019): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v15i1.6943

Abstract

General Self-Efficacy Scale (GSES) merupakan instrumen pengukuran self efficacy yang menyeluruh dalam berbagai situasi yang dikembangkan oleh Schwarzer dan Jerusalem (1995). Penelitian ini bertujuan untuk menguji validitas konstruk instrumen General Self-Efficacy Scale (GSES). Subjek penelitian adalah mahasiswa UIN Sultan Syarif Kasim Riau yang berjumlah 585 orang. Metode confirmatory factor analysis (CFA) digunakan untuk menguji konstruk instrumen ini dengan menggunakan software LISREL 8.80 (Jöreskog & Sörbom, 2006). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan aitem General Self-Efficacy Scale (GSES) yang berjumlah 10 aitem bersifat unidimensional. Seluruh aitem General Self-Efficacy Scale (GSES) hanya mengukur satu faktor sehingga model satu faktor yang diteorikan dalam General Self-Efficacy Scale (GSES) dapat diterima.
BODY DISSATISFACTION DAN PERILAKU DIET PADA REMAJA PEREMPUAN Anisah Olfi Safitri; Riangga Novrianto; Anggia Kargenti Evanurul Marettih
Psibernetika Vol 12, No 2 (2019): Psibernetika
Publisher : Universitas Bunda Mulia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30813/psibernetika.v12i2.1673

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara body dissatisfaction dengan perilaku diet pada remaja perempuan. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 204 orang remaja perempuan yang berusia 15-19 tahun yang ditentukan dengan teknik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan skala Dutch Eating Behaviour Questionnaire (DEBQ) dari Van Strien et al., (1986) dan  skala Body Shape Questionnaire (BSQ-34) dari Cooper, Taylor, Cooper dan Fairbum (1987) yang diadaptasi sesuai dengan kebutuhan penelitian. Berdasarkan analisis korelasi Pearson Product Moment, hipotesis dalam penelitian ini ditolak karena ditemukan adanya hubungan negatif antara body dissatisfaction dengan perilaku diet pada remaja perempuan dengan nilai r = -0.229 (p<0.01). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya body dissatisfaction pada remaja perempuan tidak selalu diiringi dengan tingginya perilaku diet. Temuan lainnya dari penelitian ini juga menunjukkan aspek perubahan yang drastis terhadap persepsi mengenai tubuh merupakan aspek yang memiliki nilai korelasi tertinggi terhadap perilaku diet r = -0.224 (p<0.01). Sehingga, remaja perempuan diharapkan memiliki pengetahuan tentang gambaran tubuh ideal dan sehat serta memiliki orientasi yang lebih positif terhadap tubuh yang dimiliki.
Gambaran Resilensi Akademik Mahasiswa Tingkat Akhir yang Sedang Mengerjakan Skripsi Di Masa Pandemi Covid-19 Anggia Kargenti Evanurul Marettih; Ikhwanisifa Ikhwanisifa; Rita Susanti; Laila Ramadhani
Psikobuletin:Buletin Ilmiah Psikologi Vol 3, No 3 (2022): Psikobuletin: Buletin Ilmiah Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/pib.v3i3.18771

Abstract

Resiliensi akademik merupakan kondisi individu yang mampu bertahan, melewati serta berhasil dalam mengatasi hambatan-hambatan yang terjadi sepanjang kehidupan akademik. Salah satu hambatan yang terjadi dalam kehidupan akademik pada mahasiswa adalah pengerjaan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran resilensi akademik mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Resiliensi akademik diukur dengan menggunakan The Academic Resilience Scale (ARS-30) yang disusun oleh Cassidy (2016) yang telah diadaptasi dan dimodifikasi oleh Kumalasari, Luthfiyanni, dan Grasiaswaty (2020). Sampel penelitian berjumlah 517 ditentukan dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa memiliki resiliensi akademik yang cukup baik namun belum optimal. Hal ini terlihat juga dari dari 3 komponen, Perseverance (Kategori rendah), Reflecting and adaptive help-seeking (kategori tinggi) dan Negative affect and emotional response (kategori rendah). Hasil independent sample t-test menemukan tidak ada perbedaan resiliensi akademik antara mahasiswa laki-laki dan perempuan (t=1,013, p=0,311). Artinya, baik mahasiswa laki-laki maupun perempuan memiliki resiliensi akademik dalam katagori yang sama. Resiliensi penting bagi mahasiswa, sehingga perlu dilatih agar dapat bertahan dan menghadapi situasi situasi sulit dan yang tidak menyenangkan tidak hanya dalam kehidupan akademik saja melainkan dalam kehidupan sehari-hari.
Peran Psychological Capital Dan Spirituality Dalam Meningkatkan Subjective Well-Being Mahasiswa Dan Dampaknya Terhadap Academic Achievement Rita Susanti; Ikhwanisifa Ikhwanisifa; Anggia Kargenti Evanurul Marettih
JURNAL PSIKOLOGI Vol 19, No 1 (2023): Jurnal Psikologi
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jp.v19i1.18869

Abstract

Abstrak Academic Achievement di perguruan tinggi merupakan dasar keberhasilan dan keunggulan mahasiswa. Pencapaian ini dapat diraih dengan kesehatan mental yang baik seperti Subjective Well-Being (SWB) yang tinggi. Mahasiswa dengan Subjective Well-Being yang tinggi akan mampu meningkatkan prestasi akademiknya. Dalam hal ini untuk mencapai Subjective Well-Being perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi. Dalam banyak penelitian yang telah dilakukan bahwa prediktor yang mempengaruhi Subjective Well-Being adalah variabel Psychological Capital (PsyCap) dan Spirituality (Avey et al., 2010); (Luthans & Luthans, 2015); (Lun & Bond, 2013). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh PsyCap dan Spirituality terhadap Subjective Well-Being dan dampaknya terhadap academic achievementpada mahasiswa. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Riau sebanyak 565 mahasiswa. Data dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan skala PsyCap (Luthans et al., 2007), skala Spirituality (Dasti & Sitwat, 2014), dan skala Subjective Well-Being (The satisfaction with scale/SWLS oleh (Diener et al. ., 1985) dan Scale of positive and negative experience(SPANE) oleh (Diener, Oishi, et al., 2009). Penelitian ini menggunakan SEM-WarpPLS untuk menganalisis pengaruh antar variabel laten. Hasil penelitian menunjukkan PsyCap berpengaruh positif terhadap Subjective Well-Being, dan Spiriituality juga berpengaruh terhadap Subjective Well-Being siswa. Temuan lain menunjukkan bahwa Subjective Well-Being dapat mempengaruhi academic Achievement siswa. Artinya mahasiswa dengan kapasitas PsyCap yang tinggi dan mampu menginternalisasi nilai-nilai Spirituality dalam kehidupannya akan mampu mempengaruhi Subjective Well-Being dan berdampak pada academic Achievement.   Kata-kata kunci: Psychological Capital, Spirituality, Subjective Well-Being, academic    Achievement ABSTRACT Academic achievement in higher education is the foundation of student success and excellence. This achievement can be achieved with good mental health such as high subjective well-being. students with high subjective well-being will be able to improve their academic achievement. In this case, to achieve high subjective well-being, it is necessary to pay attention to the influencing factors. In many studies that have been done predictors that affect subjective well-being are the variables Psychological Capital (PsyCap) and Spirituality (Avey et al., 2010); (Luthans & Luthans, 2015); (Lun & Bond, 2013). The purpose of this study was to see the effect of Psychological Capital and Spirituality on subjective well-being in students. The subjects in this study were students of one of the universities in Riau as many as 565 students. The data in this study were obtained using the PsyCap scale (Luthans et al., 2007), the spirituality scale (Dasti & Sitwat, 2014), and the subjective well-being scale (The satisfaction with scale/SWLS by (Diener et al., 1985) and Scale of positive and negative experience (SPANE) by (Diener, Oishi, et al., 2009)). This research uses SEM-WarpPLS to analyze the effect beetwen latent variables. The results show PsyCap positively affected subjective well-being, and Spirituality also affected students' subjective well-being. Other findings shows that subjective well-being can affect student academic achievement. This means that students with high PsyCap capacity and to able internalize spirituality values in their lives will be able to influence subjective well-being and have an impact on academic achievement.Kata-kata kunci: Psychological Capital, Spirituality, Subjective Well Being, academic    Achievement