Ariyana Hikmanti
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KETERLAMBATAN PENGOBATAN PADA WANITA PENDERITA KANKER PAYUDARA Ariyana Hikmanti; Fauziah Hanum Nur Adriani
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & INTERNASIONAL 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL HASIL - HASIL PENELITIAN & PENGABDIAN
Publisher : Universitas Muhammadiyah Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.763 KB)

Abstract

Jumlah penderita kanker payudara di seluruh dunia terus mengalami peningkatan. Di  negara berkembang  setiap tahunnya  lebih dari 580.000 kasus kanker payudara  ditemukan  kurang lebih 372.000 pasien  meninggal karena  penyakit  ini.  Dalam sepuluh tahun terakhir, jumlahkasus baru meningkat hampir 12% per tahun. Berdasarkan data dari International Agency ForResearch on Cancer (IARC) tahun 2002, insiden kanker payudara di Indonesia sebanyak 26 per100.000 perempuan. Diperkirakan 50% ditemukan pada stadium lanjut (Gigih, 2010). SistemInformasi Rumah  Sakit  (SIRS) tahun  2007 menunjukkan kejadian kanker payudara sebanyak8.227 kasus (16.85%) dan sekitar  60–70% pasien datang pada stadium lanjut, III atau IV sehingga  hampir  setengah  dari  angka kejadian kanker payudara  berakhir dengan kematian.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa  saja  yang  mempengaruhiketerlambatan pengobatan pada wanita penderita kanker payudara. Penelitian menggunakandesain analitik korelasional,  dengan kuesioner, wawancara  mendalam, dan data rekam medikyang akan menggambarkan faktor-faktor yang mempengaruhi  keterlambatan pengobatan pada penderita kanker  payudara. Pendekatannya adalah dengan cross sectional. Sampel pada penelitian ini  adalah wanita  penderita kanker payudara  yang  sedang dirawat dengan teknikaccidental sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis univariat, bivariat dengan chisquare, dan multivariat dengan multiple logistic  regression. Tidak ada hubungan antaraPengetahuan, Pekerjaan, Rasa takut, dukungan keluarga, Jaminan kesehatan, Biaya transportasipengobatan, berobat selain RS, Riwayat keluarga, Pendidikan dengan keterlambatan pengobatankanker payudara, dan tidak ada faktor yang signifikan mempengaruhi keterlambatan pengobatankanker payudara.Kata kunci: Faktor-faktor keterlambatan pengobatan, kanker payudara
Pendampingan Percepatan Penurunan Stunting Melalui Pengolahan Kelimpahan Lele Dan Daun Kelor Di Kecamatan Kedungbanteng Banyumas Hanum, Fauziah; Hikmanti, Ariyana; Sutiningsih
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 9 No 1 (2025): Amaliah Jurnal: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPI UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v9i1.4555

Abstract

Lele merupakan salah satu komoditas ternak ikan yang sangat potensial untuk dikembangkan, karena mempunyai kandungan omega yang tinggi bermanfaat bagi tubuh manusia khususnya anak-anak yang sedang mengalami masa perkembangan fisik. Keberlimpahan ikan lele dan daun kelor di desa Dawuhan Kulon Kecamatan Kedungbanteng yang merupakan pangan lokal dapat dimanfaatkan untuk menjadi olahan yang memiliki nilai tambah dari segi gizi yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangannya. Olehkarena itu perlunya Upaya peningkatan keterampilan masyarakat dalam mengolah pangan lokal (lele dan daun kelor) yang dijadikan nugget dan pembuatan kemasan produk yang aman bagi makanan olahan balita. Metode pelaksanaan terdiri dari tahap persiapan, pelaksanaan monitoring dan evaluasi. Pada tahap persiapan berupa persiapan alat, SDM dan tempat pembuatan. Proses pembuatan dan monitoring evaluasi. Dilakukan pemberian penyuluhan pada 47 peserta ibu dan kader tentang stunting dan dilakukan evaluasi pre test serta post test. Rata-rata pengetahuan kader dan ibu-ibu balita meningkat setelah dilakukan penyuluhan, dan sebagian besar balita berusia 2-3 tahun sejumlah 18 (48,65%), sedangkan jenis kelamin Balita Sebagian besar berjenis kelamin perempuan (56,76%) , status gizi anak sangat pendek sebanyak 9 anak (24,32%), anak pendek (75,68%).