Y. Marlida
Fakultas Peternakan, Universitas Andalas

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Kandungan dan Kualitas Nutrisi Campuran Darah Sapi dan Limbah Pertanian yang Difermentasikan oleh Bacillus Amyloliquefaciens sebagai Pakan Broiler R. F. Ramadhan; Wizna Wizna; Y. Marlida; Mirzah Mirzah; H. Supratman
Jurnal Peternakan Vol 18, No 1 (2021): Februari 2021
Publisher : State Islamic University of Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/jupet.v18i1.12060

Abstract

ABSTRAK. Campuran darah sapi dan limbah dapat dimanfaatkan sebagai pakan hal ini di karenakan kadar protein yang tinggi pada darah sapi dan ketersediaan yang melimpah sehingga sangat potensial untuk digunakan sebagai pakan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari perbandingan campuran terbaik antara darah sapi dan limbah industry pertanian (ampas kelapa, bungkil inti sawit dan bungkil kelapa), waktu fermentasi (24, 72 dan 120 jam) yang difermentasi oleh Bacillus amyloliquefaciens. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 3 x 3 x 3 dengan 3 ulangan. Faktor 1 yaitu perbandingan level darah dan limbah pertanian terdiri  dari : A1 =  0,8:1; A2 = 1:1, A3 = 1:1,2 (v/v), faktor 2 yaitu jenis limbah (adsorben) terdiri dari: B1 = ampas kelapa, B2 = bungkil inti sawit, B3 = bungkil kelapa, dan faktor 3 yaitu lama fermentasi terdiri dari: C1 = 24 jam, C2 = 72 jam, C3 = 120 jam. Hasil penelitian ini menunjukkan level darah 1:1,2, ampas kelapa, dan lama fermentasi 120 jam memiliki kandungan protein, serat kasar, retensi nitrogen, kecernaan serat kasar dan energi metabolisme terbaik dibandingkan dengan campuran yang lain. Kesimpulan penelitian ini yaitu campuran darah sapi dengan ampas kelapa (1:1,2) yang difermentasi oleh Bacillus amyloliquefaciens selama 120 jam menghasilkan kualitas nutrisi, retensi nitrogen, kecernaan serat kasar, dan metabolisme energi terbaik dibandingkan dengan campuran darah dengan limbah pertanian lainnya.Content and Nutritional Quality of Mixed Bovine Blood and Agricultural Waste Fermented by Bacillus Amyloliquefaciens as Broiler FeedABSTRACT. A mixture of bovine blood and agricultural waste that can be used as animal feed, this is due to the high protein content in cow blood and its abundant availability so it is potential to be used as animal feed. The first stage is to find out the best combination between blood and agricultural waste (coconut pulp, palm kernel cake and coconut cake), and fermentation time (24, 72 and 120 hours) which is fermented by Bacillus amyloliquefaciens. This study used a 3x3x3 factorial completely randomized design (CRD) with 3 replications. Factor 1 is the ratio of blood levels and agricultural waste consisting of: A1 = 0.8:1, A2 = 1:1, A3 = 1:1.2 (v / v), factor 2 is the type of waste (adsorbent) consisting of: B1 = coconut dregs, B2 = palm kernel meal, B3 = coconut cake, and factor 3, namely the fermentation time consisting of: C1 = 24 hours, C2 = 72 hours, C3 = 120 hours. The results of this study showed a blood level of 1:1.2, coconut pulp, and fermentation time of 120 hours had the best protein, crude fiber, nitrogen retention, crude fiber digestibility and metabolic energy compared to other mixtures. The conclusion of this study is that the mixture of bovine blood with coconut pulp (1: 1.2) fermented by Bacillus amyloliquefaciens for 120 hours resulted in the best nutritional quality, nitrogen retention, crude fiber digestibility, and energy metabolism compared to blood mixtures with other agricultural wastes.
Metode Pengolahan Darah sebagai Pakan Unggas: Review R. F. Ramadhan; Y. Marlida; Mirzah Mirzah; Wizna Wizna
Jurnal Peternakan Indonesia (Indonesian Journal of Animal Science) Vol 17, No 1 (2015): Jurnal Peternakan Indonesia
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jpi.17.1.63-76.2015

Abstract

Darah sapi merupakan limbah hasil ikutan ternak yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan pakan penyusun ransum ternak unggas. Darah dapat dimanfaatkan sebagai pakan dalam bentuk tepung. Pembuatan tepung darah dapat dilakukan melalui proses fisik, biologi, dan kombinasi keduanya. Pemanfaatan tepung darah sebagai ransum unggas sangat terbatas, hal ini disebabkan ketidakseimbangan asam amino yang terdapat pada tepung darah. Pemanfaatan tepung darah dapat ditingkatkan dengan cara pengolahan. Metode pengolahan darah dapat dilakukan dengan menggunakan tiga metode yaitu  pengeringan, penyerapan dan fermentasi. Metode pengeringan hanya dapat digunakan dalam ransum unggas sebesar 3-6%, sedangkan metode penyerapan dapat meningkatkan penggunaan tepung darah sebagai pakan ternak menjadi 15%, dan metode fermentasi darah menggunakan mikroorganisme sebagai inokulum dapat memanfaatkan tepung darah sampai 20% dalam ransum unggas.