Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Fleksibilitas Pemaknaan Wakaf Tunai di Indonesia: Studi terhadap Lembaga Filantropi dan Lembaga Keuangan Hilman Latief; Syarif As'ad; Miftakhul Khasanah
Afkaruna: Indonesian Interdisciplinary Journal of Islamic Studies Vol 11, No 1: June 2015
Publisher : Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/aiijis.2015.0044.66-95

Abstract

This paper discusses cash waqf innovation in Indonesia by exploring the experience of Islamic financial institutions and Islamic philanthropy organizations . The increase of opportunity to gain public fund from the Muslim middle-class has lead to the dynamics and inovatove waqf (endowment) management. This article focuses on the socio-economi context that fueled the incease of cash waqf practice, and various innovative forms of Islamic phinathropy. This paper argues that the concept of cash waqf has been translated in various ways, and there have been different forms of cash waqf management. This suggests that people put much attention to ideas of maslahat (the benefit of society) in practicing cash waqf instead of simply rigidly following Islamic jurisprudential rule or positive law
Symbolic and Ideological Contestation over Humanitarian Emblems: The Red Crescent in Islamizing Indonesia Hilman Latief
Studia Islamika Vol 18, No 2 (2011): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3520.434 KB) | DOI: 10.15408/sdi.v18i2.434

Abstract

Artikel ini membahas pertarungan simbolik, religius, dan ideologis dalam organisasi kemanusiaan di Indonesia atas masalah lambang kemanusiaan. Ini menunjukkan bagaimana organisasi kemanusiaan Islam semakin membentuk pola baru dalam politik kemanusiaan di Indonesia. Sementara pemberian bantuan tetap menjadi perhatian menyeluruh dari banyak asosiasi kemanusiaan itu, masalah identitas diri, baik agama atau politik, yang sebagian disematkan pada simbol, tetap tertanam dalam misi mereka dan dengan demikian, dalam ruang publik, simbol-simbol kemanusiaan menjadi diperebutkan.DOI: 10.15408/sdi.v18i2.434
Menelaah Gerakan Modernis-Reformis Islam melalui Kota Gede: Pembacaan Seorang Antropolog Jepang Hilman Latief
Studia Islamika Vol 20, No 2 (2013): Studia Islamika
Publisher : Center for Study of Islam and Society (PPIM) Syarif Hidayatullah State Islamic University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (659.578 KB) | DOI: 10.15408/sdi.v20i2.391

Abstract

The first Indonesian edition of this book was published in 1983. The publishing of second edition reflects a profound engagement of Nakamura with his research subjects among the Muhammadiyah members in Kota Gede-Yogyakarta for nearly four decades. The book also symbolizes the author’s thoughtful contribution to Indonesian studies in general, and the study of Indonesian Muslim societies in particular. The book has a clear argument about the role of the Islamic reformist movement in a certain kind of Islamization process in Java. More importantly it has opened more space and opportunities for younger researchers to dig further different patterns and complexities of the modernist movement that can be discovered in the field.DOI: 10.15408/sdi.v20i2.391 
The Reinvigoration of Pesantren : The Social and Political Role of Kyai and Ulama in the Dutch Colonial Era Hilman Latief
Millah: Journal of Religious Studies Vol. III, No. 1, Agustus 2003 Islam Lokal
Publisher : Program Studi Ilmu Agama Islam Program Magister, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/millah.vol3.iss1.art4

Abstract

Dalam sejarah Indonesia, pesantren sebagai suatu institusi lembaga pendidikan tradisional Islam, tidak diragukan lagi, telah memainkan peranan yang signifikan dalam membentuk karakter budaya perlawanan terhadap kaum penjajah yang bercocok di negeri ini. Banyak kajian telah dilakukan untuk itu, dan paper ini merupakan salah satu yang berupaya menguji signifikansi peranan pesantren di Indonesia pada masa kolonial, khususnya pada inspirasi keagamaan, jaringan dan motivasi politis, yang digunakan oleh para pemimpin keagamaan (kyai) dalam menghadapi kebijakan politik pemerintahan Belanda. Berdasarkan berbagai deskripsi, penulis akhirnya menyepakati bahwa pesantren, dengan segenap struktur yang ada di dalamnya seperti kyai, santri, dan kitab kuning, telah memberikan inspirasi yang banyak dalam perlawanan terhadap kebijakan kultural dan politis penjajah Belanda.   
Implementasi Kualitas Pelayanan Dan Sikap Pada Harta Meningkatkan Intensi Muzzaki Berzakat Yang Diperkuat Oleh Kebijakan Pemerintah Yusrizal Yusrizal; Muhammad Zilal Hamzah; Hilman Latief; Natris Idriyani
Gudang Jurnal Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 8 (2024): GJMI - AGUSTUS
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjmi.v2i8.879

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana implementasi kualitas pelayanan dan sikap positif terhadap harta dapat meningkatkan intensi muzakki berzakat, yang diperkuat oleh kebijakan pemerintah. Menggunakan pendekatan kualitatif dan metode studi kepustakaan, penelitian ini bersifat non-experimental, di mana data dikumpulkan tanpa intervensi pada subjek. Pengukuran dilakukan di BAZNAS dengan fokus pada pemahaman individu dewasa mengenai pelayanan yang diterima, menggunakan teknik cross-sectional untuk mengumpulkan data dari jurnal terkait dalam satu situasi tertentu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas pelayanan lembaga zakat yang transparan dan akuntabel secara signifikan membangun kepercayaan muzakki, sedangkan sikap positif yang dipengaruhi oleh nilai-nilai moral dan edukasi memotivasi individu untuk berkontribusi. Sinergi antara kedua faktor ini, bersama dengan kampanye kesadaran publik dan lingkungan sosial yang aktif, menciptakan suasana kondusif bagi partisipasi zakat. Peningkatan intensi berzakat tidak hanya memberikan manfaat individu, tetapi juga berdampak positif pada pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan sosial, menegaskan bahwa pengelolaan zakat yang efektif berperan sebagai pendorong utama dalam pembangunan sosial yang berkelanjutan.