Achmad Hinduan
Jurusan Pend.Kimia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ANALISIS KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA “MODEL PEMBELAJARAN PRAKTIKUM D-E-H” Susiwi, Ms; Hinduan, Achmad
Jurnal Pengajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Vol 14, No 2 (2009): Jurnal Pengajaran MIPA
Publisher : Faculty of Mathematics and Science Education, Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18269/jpmipa.v14i2.320

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang keterampilan proses sains siswa SMA pada Model Pembelajaran Praktikum Diskriptif - Empiris Induktif - Hipotetis Deduktif (MPP D–E–H). Keterampilan berpikir yang tergolong keterampilan proses sains dan merupakan komponen penting dalam suatu penyelidikan meliputi: keterampilan ”merumuskan hipotesis”, keterampilan ”mengendalikan variabel”, dan keterampilan ”merancang percobaan”. Penelitian ini dilakukan dengan studi deskriptif teoretik, dan dilanjutkan dengan studi eksperimental pada implementasi pembelajaran. Penelitian dilaksanakan dengan melibatkan kelompok SMA-prestasi akademik tinggi, dan SMA-prestasi akademik sedang. Masing-masing kelompok SMA-Sedang maupun kelompok SMA-Tinggi dibagi menjadi kelas eksperimen dan kelas kontrol. Subyek penelitian seluruhnya berjumlah 216 siswa. Dalam penelitian ini digunakan subyek penelitian dari kelas eksperimen sebanyak 130 siswa, yang terdiri dari 43 siswa kelompok SMA-Sedang dan 87 siswa dari kelompok SMA-Tinggi. Adapun kelas kontrol sebanyak 86 siswa yang terdiri dari 43 siswa kelompok SMA-Sedang dan 43 siswa dari kelompok SMA-Tinggi. Untuk mengukur keterampilan proses sains tersebut diatas digunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang berisi kemampuan-kemampuan yang dikembangkan dalam praktikum, dan disusun dalam bentuk pertanyaan yang terdiri dari 9 kelompok pertanyaan dengan 15 percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui pembelajaran MPP D–E–H: kemampuan “merumuskan hipotesis”, kemampuan “mengendalikan variabel” dan kemampuan “merancang percobaan” dapat dicapai secara tuntas baik pada kelompok SMA dengan prestasi akademik sedang maupun kelompok SMA dengan prestasi akademik tinggi. Untuk itu perlu diadakan diskusi dengan asisten untuk menindak lanjuti hasil rancangan yang dibuat siswa, terutama untuk mengevaluasi perencanaan alat dan bahan, serta cara kerja sehingga percobaan tersebut aman dan efisien untuk dilaksanakan.
PELATIHAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH BERBASIS ORGANISASI BELAJAR BAGI GURU SEKOLAH DASA Sarwanto, Sarwanto; Hinduan, Achmad; Trisnamansyah, Sutaryat; Rusli, A
PAEDAGOGIA Vol 12, No 1 (2009): PAEDAGOGIA Jilid 12 Nomor 1 (2009)
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/paedagogia.v12i1.35980

Abstract

This research aims to investigate the effectiveness of training in scientific process skills for elementary schoolteachers based on the learning organization in improving their professionalism. The scientific training based on learning organization was developed using systematic approach. This approach was in line with the school as anorganizationthatshouldproducelearners.Alearningorganizationisanorganization whose members are sensitive to problems, to overcome problems together and continuously, and to reach target that have been specified. The research method in this study was a modification of the Borg & Gall (1979) Research & Development (R&D) method. This research was done in Wonogiri regency and 34 teachers were involved. Principally, this research used a design one-group-pretest-posttest to determine the effectiveness of the research subject treatment. Based on the study, it can be concluded that the training model based on the learning organization can significantly improve the mastery of the concept, the skill processes and the ability of science learning. This training is supported by supervisor and head-masters, so it can be followed-up by the teacher activities team (KKG) in the classroom. Finally, it can be recommended that: (1) the training system based on the learning organization can be used to enhance school independence in improving the teachers' professionalism; (2) sources of learning available in school require to motivate teacher in training activity; (3) training of science teaching is better done step by step in order to run well; (4) headmaster and supervisor involved in socializationshouldsupportthetrainingactivitytotally.