Anjar Sulistyani
Institut Agama Islam Az-Zaytun Indonesia (IAI AL-AZIS)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Analisis Tingkat Keterbacaan Buku Teks Bahasa Indonesia Kelas V Madrasah Ibtidaiyah Al-Zaytun Ita Rosita; Anjar Sulistyani
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i1.24549

Abstract

Textbooks have an important role and function as teaching materials. So, the content of discourse in textbooks should not make it difficult for students to understand and reason. The presence of textbooks with various authors and publishers, sometimes not in accordance with their roles and functions, especially Indonesian textbooks published by Erlangga are still considered difficult by students. This study aims to determine the level of student readability of Indonesian textbooks published by Erlangga with the book title ESPS (Erlangga Straight Point Series) Indonesian class V SD/MI 2013. This study uses a qualitative approach by conducting direct observations in the field. The population in this study is the subject of the Indonesian Language ESPS textbook for SD/MI Class V published by Erlangga, class V MI Al-Zaytun students totaling 239 students, while the sample taken is 30 students. Data was collected by observing, giving gaps in text, and calculating the percentage using the Kloz test technique. Data analysis was carried out by determining the assessment criteria using the Kloz test, namely calculating the test score by multiplying the number of correct entries by 100 divided by the number of gaps. If the percentage gain is above 60%, then the discourse is classified as "easy". If it is between 41-60%, then the discourse is classified as "somewhat difficult", and if it is below or equal to 40%, then the discourse is classified as "very difficult". The results showed that the independent readability level was interpreted as an easy readability level, because the average readability score was above 60% in the sense that the reader could understand the content of the reading. The factor causing the low legibility of student answers which is less than 40% is due to difficulties in grammatical and semantic understanding of sentences formed from student answers.Keywords: Readability Level, Textbook, Kloz Test. AbstrakBuku teks mempunyai peran dan fungsi penting sebagai bahan ajar. Maka, selayaknya isi wacana dalam buku teks tidak menyulitkan siswa dalam pemahaman dan penalaran. Kehadiran buku teks dengan beragam pengarang dan penerbit, kadang belum sesuai dengan peran dan fungsinya, khususnya buku teks Bahasa Indonesia yang diterbitkan Erlangga masih dianggap sulit oleh para siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keterbacaan siswa terhadap buku teks Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Erlangga dengan judul buku ESPS (Erlangga Straight Point Series) Bahasa Indonesia kelas V SD/MI 2013. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan melakukan observasi secara langsung ke lapangan. Populasi dalam penelitian ini adalah pokok bahasan buku teks ESPS Bahasa Indonesia untuk SD/MI Kelas V yang diterbitkan oleh Erlangga, siswa kelas V MI Al-Zaytun yang berjumlah 239 siswa, sedangkan sampel yang diambil yaitu 30 siswa. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, pemberian teks rumpang, dan menghitung persentase dengan menggunakan teknik tes kloz. Analisis data dilakukan dengan menentukan kriteria penilaian menggunakan tes kloz, yaitu menghitung skor tes dengan mengalikan jumlah isian yang tepat dengan 100 dibagi jumlah rumpangan. Jika perolehan persentase di atas 60%, maka wacana tergolong “mudah”. Jika di antara 41-60%, maka wacana tergolong “agak sukar”, dan jika di bawah atau sama dengan 40 %, maka wacana tergolong “sangat sukar”. Hasil penelitian menunjukkan tingkat keterbacaan independen diartikan tingkat keterbacaan mudah, karena rata-rata skor keterbacaan di atas 60% dalam arti pembaca dapat mengerti isi bacaan. Faktor penyebab keterbacaan rendah dari jawaban siswa yang kurang dari 40% disebabkan kesulitan dalam pemahaman gramatikal dan semantik pada kalimat yang terbentuk dari jawaban siswa.Kata Kunci: Tingkat Keterbacaan, Buku Teks, Tes Kloz
Analisis Gaya Belajar Siswa Kelas VI MI Al-Zaytun, Sandrem, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu Ita Sari; Anjar Sulistyani
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 9, No 2 (2022): Maret-April
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v9i2.25627

Abstract

Student learning styles are very diverse. Teachers must have knowledge and skills in teaching. Teachers must recognize the characteristics of students in the delivery of learning. This study aims to determine the learning styles of 6th grade students at MI Al-Zaytun, Mekarjaya Village, Gantar District, Indramayu. The results showed that each student has a different learning style, so that in one class there are various learning styles as well. Visual style is learning style using sight, audiotorial learning style is learning style using hearing, kinesthetic learning style is using movement. In class 6 B 01 is more dominant to visual learning style as much as 37%, class 6 B 02 is more dominant to visual learning style as much as 36%, class 6 B 03 is more dominant to visual learning style 36%, class 6 B 04 is more dominant to visual learning style 35% visual learning, class 6 B05 is more dominant to Visual learning style 35%, class 6 B 06 is more dominant to Auditorial learning style 34%, class B 07 is more dominant to audiotorial learning style as much as 36%, class 6 B 08 is more dominant to kinesthetic learning style as much as 36%. By knowing the learning styles of students, it can make it easier for teachers to learn with students, make it easier for students to catch lessons and increase students' enthusiasm for learning.Keywords: Visual Learning Style; Auditory Learning Style; Kinesthetic Learning Style AbstrakGaya belajar siswa sangat beragam. Guru harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam mengajar. Guru harus mengenali karakteristik peserta didik dalam penyampaian pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya belajar siswa kelas 6 MI Al- Zaytun, Desa Mekarjaya, Kecamatan Gantar, Indramayu. Hasil penelitian ini setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda sehingga dalam satu kelas terdapat bermacam gaya belajar pula. Gaya visual merupakan gaya belajar menggunakan penglihatan, gaya belajar audiotorial merupakan gaya belajar menggunakan pendengaran, gaya belajar kinestetik menggunakan gerakan. Pada kelas 6 B 01 lebih dominan kepada gaya belajar visual  sebanyak 37 %, kelas 6 B 02 lebih dominan kepada gaya belajar visual sebanyak 36 %, kelas 6 B 03 lebih dominan kepada gaya belajar visual 36%, kelas 6 B 04 lebih dominan kepada gaya belajar visual 35 %, kelas 6 B05 lebih dominan kepada gaya belajar Visual  35 %, kelas 6 B 06 lebih dominan kepada gaya belajar Auditorial 34 %, kelas B 07 lebih dominan kepada gaya belajar audiotorial sebanyak 36 %, kelas 6 B 08 lebih dominan kepada gaya belajar kinestetik sebanyak 36%. Dengan mengetahui gaya belajar yang dimiliki siswa, dapat memudahkan guru dalam pembelajaran dengan siswa, memudahkan siswa dalam menangkap pelajaran serta meningkatkan semangat belajar siswa.Kata kunci: Gaya Belajar Visual; Gaya Belajar Auditorial; Gaya Belajar Kinestetik
Analisis Kesulitan Membaca Permulaan pada Siswa Kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Mahad Al-Zaytun Kabupaten Indramayu Norma Yunita Sila; Anjar Sulistyani; Henri Peranginangin
SALAM: Jurnal Sosial dan Budaya Syar-i Vol 10, No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Sharia and Law UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/sjsbs.v10i1.31117

Abstract

This study aims to analyze the results of the reading difficulties of the first graders of Madrasah Ibtidaiyah Al-Zaytun, Indramayu Regency. This research is a descriptive research with a quantitative approach. The population in this study were all grade 1 students of MI Al-Zaytun. The sampling technique used in this study is a purposive sampling technique, that is chosen with certain considerations and objectives. The students who became the sample were class 1-B-05. Collecting data using test techniques, observation, interviews and documentation. Data analysis used non-statistical analysis. The research process begins by giving a reading test to students, then after the aspect of reading difficulties is known, Then observed the characteristics of students who have reading difficulties. The results showed that of the 23 students in class 1-B-05, 16 out of 23 students had low scores on one or more aspects of reading. The aspect of the students' highest difficulty in beginning reading is (1) have not been able to read double consonants with a score of 22%. 2) have not been able to read double vowel words with a score of 31%. (3) reading combined vowel-consonant words with a score of 40% and (4) the last difficulty aspect is reading consonant-vowel-consonant combined words with a score of 47%. The characteristics of students' initial reading difficulties are: (1) omission of letters/words, (2) incorrect word pronunciation, (3) letter reversal and (4) hesitation or halting in reading.Keywords: Reading; Beginning Reading; Beginning Reading Difficulty AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis hasil kesulitan membaca permulaan siswa kelas 1 Madrasah Ibtidaiyah Al-Zaytun Kabupaten Indramayu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 1 MI Al-Zaytun. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling, yaitu dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu. Siswa yang menjadi sampel yaitu kelas 1-B-05. Pengumpulan data menggunakan teknik tes, observasi, wawancara dan dokumnetasi. Analisis data menggunakan analisis non-statistik. Proses penelitian ini dimulai dengan memberikan tes membaca kepada siswa, kemudian setelah aspek kesulitan membaca diketahui, lalu diamati karakteristik siswa yang mengalami kesulitan membaca tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 23 siswa di kelas 1-B-05, terdapat 16 dari 23 siswa memiliki skor yang rendah pada satu atau lebih aspek membaca. Aspek kesulitan tertinggi siswa dalam membaca permulaan adalah (1) belum mampu membaca kata konsonan rangkap dengan skor 22%. (2) belum mampu membaca kata vokal rangkap dengan skor 31%. (3) membaca kata gabungan vokal-konsonan dengan skor 40% dan (4) aspek kesulitan terakhir yaitu membaca kata gabungan konsonan-vokal-konsonan dengan skor 47%. Karakteristik kesulitan membaca permulaan siswa yaitu: (1) penghilangan huruf/kata, (2) pengucapan kata salah, (3) pembalikkan huruf dan (4) ragu-ragu atau tersendat-sendat dalam membaca.Kata Kunci: Membaca; Membaca Permulaan; Kesulitan Membaca Permulaan