Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

CONSIDERABLE STRATEGIES OF TEACHING LARGE MULTI-LEVEL CLASSES: A NARRATIVE STUDY OF WHAT EFL TEACHERS SHOULD DO Salwa Salwa
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 1 | No.1 | 2014
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v1i1.1197

Abstract

Teaching classes in which there is a uniformity of learners‟ proficiency level is the most ideal environment in language classes since it enables teachers to apply appropriate teaching and learning strategies based on the individual student‟s level. However, in EFL settings, most teachers especially in school environments have to teach classes in which the learners have multiple levels of ability, since at schools, there is no placement test on students‟ ability of English as is usually done in private language institutions. This paper provides some useful strategies which can be applied by teachers in teaching classes where true and false beginners are within the same class. Applying these strategies is expected to assist weaker students to get benefit from interacting with stronger students without holding back the strong ones. Teaching English in the EFL context needs more efforts and persistence since the target language (TL) is not used in the daily conversation. In addition, it is common to find large and mixed- ability students in the EFL contexts, which management is surely not easy. Consequently, EFL teachers often find both true and false beginners in a classroom. According to Brown (2007) true beginners are students who do not have any knowledge of the target language, whereas false beginners are those who have previously studied the target language ( they have been familiar with alphabets, simple greetings, etc), but they remember only a little of what they have learned. Due to the characteristics of beginners who still have a high dependency on their teachers as a role model , the most suitable approach to be applied in this kind of class is the teacher-centered classroom (Brown, 2007). Therefore, in this novice stage, teachers play a significant role in helping the lower level students to improve their language skills. Since there are two levels of beginners in this kind of class, a good language teacher should apply some special techniques to successfully teach this mixed-ability class as teaching this kind of class needs more preparation berita terkini terbaru and special techniques than teaching in placed or streamed classes .I am going to provide some strategies which can be applied in teaching true and false beginners within a class.
The Use of Songs in Increasing Students’ Understanding of Figurative Language S Salwa; Ayu Liskinasih
IJEE (Indonesian Journal of English Education) IJEE (Indonesian Journal of English Education)| Vol. 3 | No.1 | 2016
Publisher : Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ijee.v3i1.3443

Abstract

ABSTRACT This study aims at investigating the perceptions of students at Kanjuruhan University of Malang about the use of songs as supplementary materials in understanding the meanings of figurative language such as metaphor, hyperbole, personification, etc. This study employed a mixed-methods approach. The data were collected through questionnaire, video-recording and focus-group discussion. The participants of this study were 30 students attending vocabulary class in the third semester. The results of this data analysis showed that most of the students (85%) have positive attitudes towards the use of songs as considerable media to help them understand the meanings of figurative language and improve their motivation in learning English. It is hoped that English lecturers will use songs as one of interesting techniques in teaching figurative language, so that students will be more interested in analyzing figurative language using authentic-based materials. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara rinci bagaimana pembelajaran bahasa kiasan (figurative language) seperti metafora, hiperbola, personifikasi, dsb agar dapat lebih mudah dimengerti oleh para mahasiswa, melalui media lagu sebagai materi tambahan (supplementary materials). Metode penelitian ini adalah mixed-method. Peneliti menggunakan beberapa instrumen penelitian yaitu kuesioner, observasi, rekaman video dan juga focus- group discussion yang dilakukan pada para participant yaitu 30 mahasiswa semester tiga yang menempuh mata kuliah Vocabulary pada jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwasanya para mahasiswa (85%)  memiliki persepsi dan sikap yang positif terhadap penggunaan lagu dalam pembelajaran Figurative language. Pembelajaran dengan menggunaan media lagu ini juga dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam mempelajari Figurative language. Penelitian ini secara teori dapat menambah variasi metode pembelajaran Figurative language sehingga diharapkan para dosen pengajar mata kuliah vocabulary serta mata kuliah Intro to literature (pendekatan sastra)  dapat menerapkan metode ini didalam kelas sehingga dapat meningkatkan motivasi mahasiswa dalam mempelajari bahasa Inggris sebagai bahasa asing melalui  media otentik seperti lagu. How to Cite: Salwa. Liskinasih, A. (2016). The Use of Songs in Increasing Students’ Understanding of Figurative Language. IJEE (Indonesian Journal of English Education), 3(1), 75-88. doi:10.15408/ijee.v3 i1.3443 Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/ijee.v3i1.3443
PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA Salwa Salwa; Ayu Liskinasih
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 41 No 4 (2008): Edisi Khusus 2008
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jpp.v40i4.8354

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas ( figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas ( figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.Kata kunci : Figurative language ( majas), speaking, drama
PENINGKATAN PEMAHAMAN FIGURATIVE LANGUAGE DALAM MATA KULIAH SPEAKING MELALUI TEKNIK DRAMA S. Salwa; Ayu Liskinasih
Jurnal Pendidikan dan Pengajaran Vol 49 No 3 (2016): Oktober 2016
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.881 KB) | DOI: 10.23887/jppundiksha.v49i3.9017

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris Universitas Kanjuruhan Malang dimana penelitian awal menunjukkan bahwasanya para mahasiswa mengalami kesulitan dalam menggunakan ragam majas (figurative language yang tepat serta kesulitan dalam memahami makna-makna majas tersebut, hal tersebut dikarenakan terbatasnya pengajaran kosa kata tentang majas serta penagajaran bahasa yang lebih menekankan pada faktor tata bahasa (grammar) saja. tim peneliti tergerak untuk menerapkan drama project pada mata kuliah speaking sebagai suatu metode untuk peningkatan pemahaman mahasiswa akan penggunaan majas (figurative language) yang nantinya akan diterapkan dalam penulisan naskah drama dan akan ditampilkan didalam kelas oleh tiap-tiap group mahasiswa yang secara tidak langsung juga  akan meningkatkan keterampilan berbicara  (speaking) dan meningkatkan kepercayaan diri untuk berbicara didepan umum.Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan penjelasan berkelanjutan (sequential explanatory) dengan dua fase. Fase pertama merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain quasi-experimental sedangkan fase kedua merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Hasil dari post-test menunjukkan adanya peningkatan skor kemampuan mahasiswa dari76,5 menjadi 81,36  serta hasil dari Focus Group Discussion (FGD) menunjukkan bahwa para mahasiswa merasa lebih mudah memahami figurative language melalui project drama.