Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT DAN VALUE CHAIN ANALYSIS PRODUKSI MINYAK PELUMAS Hendri Hendri
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 13, No 3 (2019): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.83 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2019.v13i3.010

Abstract

Riset ini bertujuan untuk membuat Suplai Chain Management, mengetahui kondisi internal menggunakan value chain dan usulan perbaikan industri Pelumas. Rantai Pasokan (Supply Chain)  mencakup semua kegiatan yang terkait dengan aliran dan transformasi barang dan jasa dari tahap bahan baku (raw materials) ke pengguna akhir (pelanggan). Sedangkan Value chain adalah rantai nilai yang  yang digunakan untuk mengetahui kondisi internal perusahaan. Pelumas dan Pelumas (lubricant) adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang sangat diperlukan untuk semua bagian mesin yang bergerak di antara dua benda atau lebih untuk mengurangi gaya gesek, agar bagian yang sangat penting dapat berfungsi dengan baik dan tahan lama. Metode analisis yang digunakan adalah  supply chain management.dan value chain analisis. Adapun hasil penelitian ini adalah diketahui Suplai Chain Management Pelumas terdiri dari dua macam suplly chain, yakni: Suplly  Chain pelumas produk lokal 60% dan Suplly Chain pelumas import 40%. Untuk .bahan baku base oil sebagian bersumber dari local dan sebagian import sedangkan bahan baku additive bersumber dari import. Diketahui kondisi aktivitas pokok industri pelumas untuk tiga perusahaan yang diobservasi value chain, yakni PT.Pertamina Lubricants, PT. Idemitsu Lube Techno Indonesia dan  PT. Federal Karyatama dengan Inbound Logistic: Tiga perusahaan yang diteliti masih menggunakan metoda metoda yang sudah baik dengan menggunakan salah satu sistem otomatis (automated warehouse) atau  menggunakan informasi teknologi (IT). Operations: dua perusahaan sudah menggunakan mesin sebagian telah dikendaliakan dengan komputer (otomatis) dan sebagain semi otomatis. dan satu perusahaan menggunakan mesin semi otomatis Outbound Logistics, Tiga perusahaan yang diteliti aktivitas proses penyaluran produksi digudang telah melalui jalur distribusi dengan baik sehingga berjalan dengan cepat. Usulan perbaikan untuk Inbound Logistic:dapat ditingkatkan dengan menerapkan otomatis (automated warehouse) dan sistem just-in-time (JIT). Usulan perbaikan untuk Operations: dapat ditingkatkan dengan menggunakan mesin semi otomatis atau menggunakan otomatisasi penuh (mesin-mesin dikendalikan komputer, hingga kerja mesin lebih cepat, lebih akurat, dan lebih fleksibel). Usulan perbaikan untuk Outbound Logistics, dapat ditingkatkan dengan menggunakan proses order yang otomatis (automated order processing) menggunakan jaringan IT melalui jalur distribusi yang sudah ada.
Supply Chain Management dan Value Chain Analysis Produksi Ampelas Hendri Hendri
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 14, No 3 (2020): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.357 KB) | DOI: 10.22441/pasti.2020.v14i3.008

Abstract

Penelitian  ini bertujuan untuk membuat Supply Chain Management (SCM), mengetahui kondisi internal  dan usulan perbaikan industri ampelas. Supply chain adalah mencakup lingkup area bisnis yang terdiri dari pemasok bahan baku,proses serta pengiriman produk ke pelanggan akhir. Sedangkan Value Chain Analysis (VCA) adalah rantai nilai yang dapat mengetahui kekuatan rantai dari aktivitas  internal perusahaan. Ampelas adalah berfungsi untuk menghaluskan permukaan benda kerja dengan cara digosok. Metode analisis yang digunakan  SCM dan VCA. Hasil penelitian ini diketahui SCM ampelas terdiri dari rantai pasok jumbo roll, converting dan import. Produksi jumbo roll diketahui Inbound Semua perusahaan menggunakan metoda sederhana dan dapat mengunakan sistem Informasi Teknologi (IT). Aktivitas Operations satu perusahaan menggunakan mesin otomatis dan Tiga perusahaan menggunakan mekanisasi yang dapat ditingkatkan menggunakan mesin semi otomatis dan aktivitas Outbound Logistics, satu perusahaan ada jalur distribusi pelayanan sudah seimbang.dan tiga perusahaan belum memiliki jalur distribusi, dapat menggunakan  jalur distribusi pelayanan seimbang antara produksi dan distribusi.
Total Productive Maintenance (TPM) pada perawatan mesin grinding menggunakan metode overall equipment effectiveness (OEE) Rommy Febri Prabowo; Hendrik Hariyono; Erry Rimawan
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v5i2.8001

Abstract

PT. VDHI bergerak pada industri industri jasa permesinan, perusahaan akan mengidentifikasi faktor – faktor yang mempengaruhi keefektifan mesin dan analisis terhadap aktivitas maintenance untuk proses grinding dalam penerapan Total productive maintenance (TPM). Penelitian bertujuan mengukur tingkat efektivitas peralatan total proses produksi, menentukan faktor penyebab nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) rendah dan mengidentifikasi kerugian/losses yang terjadi, memberikan usulan perbaikan penerapan TPM. Nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) mesin Grinding periode Juli – Agustus 2019 dengan rata rata 90.73% masih dibawah standar nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) dengan penyebab oleh Quality ratio rendah yang masih di bawah standard JIPM yaitu dengan rata -rata 98,54%. Perusahaan dapat mengetahui efektifitas mesin dengan perhitungan tingkat keefektifan peralatan menggunakan Total Productive Maintenance (TPM) berdasarkan nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE), sehingga dapat meningkatkan efektivitas peralatan serta mengeliminasi kerugian besar bagi perusahaan yang dikenal dengan six Big losses.
Analisis implementasi model manajemen kinerja karyawan pada industri steel casting (Studi kasus PT. MB Indonesia) Utomo Utomo; Hendrik Hariyono; Rommy Febri Prabowo; Zulfa Fitri Ikatrinasari
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v5i2.8002

Abstract

Tanpa adanya kinerja karyawan yang baik di perusahaan atau organisasi maka perusahaan tersebut akan mengalami kondisi yang sangat memprihatinkan sehingga akan mengganggu stabilitas keuangan perusahaan. Meningkatnya kondisi pengangguran karyawan dalam melakukan pekerjaan, dan insentif karyawan untuk pindah (turn over) tinggi. Namun, manajemen kinerja karyawan adalah hal yang sangat sulit dilakukan jika perusahaan tidak memiliki manajemen yang baik dalam mengelola kinerja. PT. MB Indonesia yang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri logam. Maka untuk menghasilkan sejumlah produk, manajemen kinerja perlu dilakukan kepada karyawan dengan meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai target yang telah ditentukan. Dengan memberikan umpan balik kompensasi dalam bentuk gaji, tunjangan, bonus dan insentif yang disesuaikan dengan kinerja yang telah dilakukan. Sehingga diharapkan penerapan manajemen kinerja yang baik di perusahaan akan dapat menciptakan lingkungan kerja yang dinamis dengan kemampuan menghasilkan produk yang mampu bersaing di era globalisasi yang pada akhirnya akan mampu mencapai kelangsungan hidup masyarakat. organisasi atau perusahaan.
Usulan keamanan mesin winding horizontal dengan metode Risk Reduction Management: Studi kasus di PT. XYZ Hendri Hendri
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering Vol 12, No 1, (2020): OE Maret 2020
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/oe.2020.v12.i1.005

Abstract

The purpose of this research is to analyze the current state of the system and facilities, machinery and equipment of horizontal winding machines from the safety, technical and environmental aspects in order to provide proposals for repair or improvement of current conditions and mitigation efforts Risk, especially in the scope of horizontal winding machine at PT XYZ, which is a fabrication company that produces tranformers and electric tranformer care services.  The method of analysis used in this research is Risk Reduction Management (RRM) consisting of two main phases: risk assessment and risk reduction of the security of a machine. Risk assessment involves a risk reduction followed by risk evaluation (risk analysis) and other risks. Based on the risk evaluation can be proposed risk reduction proposal. Based on the RRM analysis is found the potential risk of electrical system potentially occurring short-circuit and potentially uncontrolled mechanical objects, hand-pinned and uncontrollable engine rotation. To make the machine safe, proposed improvements to the electrical system (foot switch cable, cable fireplace, and periodic panel cleaning), as well as smoothing the mechanical system (making warning, inspection, protective fence, protective equipment, and emergency stop). Some of the recommendations can be well implemented by the company. 
Usulan penerapan Industri 4.0 untuk rantai pasok dan logistik cerdas di perusahaan injection moulding Hendri Hendri; Sally Cahyati
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering Vol 13, No 2, (2021): OE July 2021
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/oe.2021.v13.i2.021

Abstract

Currently, the industrial era 4.0 coincides with the covid 19 virus which is an opportunity and a challenge to choose the right business strategy. Based on the results of the evaluation of previous studies and the analysis in this study, it is known that currently there are no sensors installed on the tools used for material transfer, communication between machines and machines (M2M) currently there is no data generated so no data is communicated, the interface between humans and machines (HMI) currently uses a local user interface through the Pro-St application and the interface on the fanuc machine, the current transportation system is moving materials to production machines, a manual transportation system, namely hand lifts, materials that have been packaged and will be stored in the warehouse using a forklift (machine for manual transportation), while the unit product movement from the fanuc machine already uses a conveyor, the transportation unit as an information carrier currently has a mechanism for individual identification of materials but the status of the material is not identified in the IT system, the current storage system for placing materials is still done intuitively and the identification process for storage locations is still listed manually on the blackboard. In order for the intralogistics system to implement intelligent supply chain and logistics based on industry 4.0, it is proposed to install sensors on the device to identify material movement and the sensor and actuator interaction data can be analyzed, network connections between devices for M2M communication, use of mobile user interfaces to monitor intralogistics processes and status. identified material in the IT system.
ANALISIS PELUANG PENGHEMATAN ENERGI KOMPRESOR DAN PENURUNAN EMISI: Studi Kasus di PT. MEI Hendri Hendri
Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering Vol 10, No 1, (2018): OE Maret 2018
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The current energy supply crisis is a strategic issue and therefore needs to be analyzed for Energy saving opportunities. Thermal Power Station with a capacity of 2 units x 60 MW at PT.MEI uses Compressor to operate its production.  The method of analysis of energy saving compressor opportunity is by observation method, measurement, data and analysis using software tools which released by SEAI (Sustainability Energy Authority of Ireland).  Result of research, it is known that the opportunity to save electricity energy is 703.644 kWh/year or Rp 422.186.296/ year and the decrease of emission of 579 CO2 (Ton).
PENURUNAN WAKTU SET-UP UNTUK PENINGKATAN EFEKTIFITAS PADA PT. X Hendri Hendri
SINERGI Vol 19, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1124.982 KB) | DOI: 10.22441/sinergi.2015.2.004

Abstract

PT. X bergerak dalam industri manufuktur yang memproduksi komponen otomotif yang  salah satu prosesnya adalah pembuatan bearing. Saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin ketat. Situasi ini membuat organisasi untuk memperbaiki diri dengan penurunan waktu set-up supaya dapat menghilangkan pemborosan sehingga peningkatan efektifitas dapat dicapai. Untuk melakukan penurunan waktu set-up dalam penelitian ini menggunakan metode Single Minute Exchange of Dies (SMED). SMED adalah salah satu metoda improvement dari Lean Manufacturing yang digunakan untuk mempercepat waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setup pergantian dari memproduksi satu jenis produk ke model produk lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu Set up, serta mengetahui cara memperbaiki dan menurunkan waktu set up. Setelah dilakukan penelitian diketahui total waktu set up atau change over serta dilakukan perbaikan pada tiga titik yakni memindakan enam aktivitas internal menjadi aktivitas eksernal yang aktivitasnya dipersingkat, mengganti cara kerja setting/pengencangan baut dari cara manual ke alat bantu pengencangan dengan bantuan tekanan udara (pneumatic), dan mengganti cara kerja setting/penyetelan manual menjadi penyetelan dengan mengunakan block gauge. Secara keseluruhan terjadi penurunan waktu set up yang signifikan. Dengan demikian terjadi peningkatan efektifitas dengan menghilangkan pemborosan waktu set up sehinga terjadi peningkatan jumlah produksi per jam.