Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) MELALUI PENDEKATAN OVERALL EQUIPMENT EFFECTIVENESS (OEE) UNTUK MENINGKATKAN KINERJA MESIN HIGH SPEED WRAPPING DI PT. TES HERRY AGUNG PRABOWO; MILLA AGUSTIANI
Jurnal PASTI (Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri) Vol 12, No 1 (2018): Jurnal PASTI
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.698 KB)

Abstract

Persaingan yang semakin tinggi menuntut perusahaan untuk bisa beroperasi dengan produktivitas yang maksimal melalui penerapan berbagai strategi optimasi produksi diantaranya adalah TPM (Total Productive Maintenance). TPM sendiri menurut Ahuja (2008) merupakan kunci kesuksesan dari setiap manufacturing optimization strategies karena tanpa mesin yang andal semua program optimasi produksi/manufaktur tidak akan bisa berjalan dengan sempurna. Salah satu metode mengukur tingkat keberhasilan penerapan TPM adalah melalui pengikuran nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE). PT. TES merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri pangan yaitu produk susu sereal. Permasalahan terbesar yang dihadapi perusahaan saat ini ialah tingginya downtime mesin wrapping. Efek dari downtime tersebut adalah menurunnya kecepatan dan performa mesin sehingga menyebabkan rendahnya OEE. Untuk itulah penelitian ini dilakukan. Data dikumpulkan langsung di lapangan selama 12 minggu (3 bulan). Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai OEE diikuti dengan analisa six big losses serta dianalisa dengan menggunakan pareto chart, fishbone diagram dan regresi berganda. Dari pengolahan data diperoleh nilai OEE tertinggi yaitu terdapat pada periode minggu ke-8 dengan persentase sebesar 70,70%, sedangkan nilai OEE terendah terdapat pada periode minggu ke-8 yaitu sebesar 58,50% dengan OEE rata-rata 68.31%. Faktor six big losses yang paling berpengaruh terhadap rendahnya OEE mesin Wrapping High Speed Line 4 diketahui dengan analisa korelasi berganda adalah variabel X2 yaitu Breakdown loss dengan R sebesar -0,46.