This Author published in this journals
All Journal Sosioinforma
Alit Kurniasari
Pusat Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial - Kemsos

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PEDOFILIA DAN ANCAMAN TERSEMBUNYI BAGI ANAK Alit Kurniasari
Sosio Informa Vol 2 No 3 (2016): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v2i3.840

Abstract

Abstrak Pedofilia merupakan suatu bentuk penyimpangan seksual pada seseorang, dengan anak sebagai obyek untuk mendapatkan pemuasan seksual. Kasus anak korban pedofil terus meningkat dari waktu ke waktu. Multi faktor penyebab pelaku melakukan kekerasan seksual terhadap anak. Banyaknya pelaku kekerasan seksual terhadap anak membawa efek negatif serta merusak generasi muda bahkan dapat melahirkan pedofil-pedofil baru. Korbannya adalah anak-anak yang  berasal keluarga miskin. Jika tidak segera diobati, bisa dibayangkan bagaimana dampak dari kasus ini kepada generasi muda. Pendekatan integrative yang melibatkan berbagai professional dari berbagai latar belakang keilmuwan menjadi suatu hal yang signifikan dalam menghadapi tingginya kekerasan seksual pada anak. Pemberian hukuman kebiri sebagai efek jera dan terapi medis dan psikologis sebagai upaya  penyembuhan bagi pelaku. Pendekatan Community Support System yang berbasis pada kepekaan dan peran aktif masyarakat local, dan menciptakan organisasi yang aman bagi anak, sebagai upaya untuk mengurangi anak menjadi korban pedofilia.   Kata Kunci: Pedofil, Kekerasan Seksual, Anak korban kekerasan seksual.
KRISIS PARUH BAYA DAN PENANGANANNYA Alit Kurniasari
Sosio Informa Vol 3 No 2 (2017): Sosio Informa
Publisher : Politeknik Kesejahteraan Sosial

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/inf.v3i2.926

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menginformasikan tentang terjadinya krisis pada masa paruh baya dan solusi menghadapi permasalahan krisis, agar tidak menimbulkan permasalah pada masa lanjut usia. Meski masih ada perdebatan tentang adanya krisis paruh baya atau disebut sebagai “puber kedua” namun memasuki usia paruh baya menjadi usia krisis. Mereka akan dihadapkan dengan berbagai perubahan baik fisik, fisiologis, sosial dan psikologis, yang menuntut penyesuaian. Masa paruh baya merupakan masa transisi menuju masa usia lanjut, mereka sudah tidak muda namun belum tua.   Reaksi terhadap masa transisi berbeda-beda antara pria dan wanita dan bersifat individual, tergantung tingkat sosial ekonomi serta kematangan pribadi. Selain itu kondisi emosi, kepribadian dan stress mempengaruhi reaksi terhadap krisis. Stres masa paruh baya berupa stress pekerjaan, penghasilan, burnout (kelelahan), emptynes (kesendirian). Agar masa transisi tidak menimbulkan masalah, maka seorang paruh baya perlu menyesuiakan diri secara sehat, merubah gaya hidup, menerima perubahan dan mampu mengelola stress. Kata kunci; paruh baya, transisi, penyesuaian diri, stress.