The problem discussed in this study was ilocutionary action in the Mata Najwa Serial episode Panggung Jabar: Merayu yang Muda and its implications for learning Bahasa Indonesia in high school. This study used a qualitative approach with descriptive methods. The technique of data collection is done by referring to and taking note. Data source this research is the Mata Najwa Serial episode Panggung Jabar: Merayu yang Muda. This study showed are 223 illocutionary acts that were spoken directly and indirectly. The dominating illocutionary acts are assertive stating or telling (74 data), while the least found illocutionary acts is declarative prohibiting (1 data). This study can be implicated in various speaking activities in the classroom. Specifically, this study can be implicated on basic competencies 3.13 and 4.13 that is Analyzing and developing the debate content (problems/issues, points of view and the arguments of several parties, and conclusions).Masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah Tindak Ilokusi dalam Serial Mata Najwa Episode Panggung Jabar: Merayu yang Muda dan implikasinya terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara simak dan catat. Sumber data penelitian ini adalah video Serial Mata Najwa Episode Panggung Jabar: Merayu yang Muda. Penelitian ini menunjukan ada 223 tindak ilokusi yang diucapkan secara langsung dan tidak langsung. Tindak ilokusi yang mendominasi adalah asertif menyatakan atau memberitahu (74 data), sedangkan tindak ilokusi yang paling sedikit ditemukan adalah deklaratif melarang (1 data). Penelitian ini dapat diimplikasi pada berbagai aktivitas berbahasa di dalam kelas. Secara spesifik, penelitian ini dapat diimplikasikan pada Kompetensi Dasar 3.13 dan 4.13 Menganalisis dan mengembangkan isi debat (permasalahan/isu, sudut pandang dan argumen beberapa pihak, dan simpulan).Kata kunci: tindak ilokusi, Serial Mata Najwa.