Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Respon Itik Cihateup dan Itik Rambon Jantan terhadap Imbangan Energi-Protein Ransum pada Sistem Pemeliharaan Minim Air (Response of Cihateup and Rambon Male Ducks on Energy-Protein Ratio in the Diet under Restricted Water Raising System) Siti Wahyuni HS; Abun -; Endang Sujana
Jurnal Ilmu Ternak Vol 16, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (308.204 KB) | DOI: 10.24198/jit.v16i2.11569

Abstract

Tujuan penelitian eksperimental ini adalah mempelajari imbangan energi- protein dalam ransum yang dapat menghasilkan performa maksimal pada itik Cihateup dan  Itik Rambon  jantan yang dipelihara secara intensif pada kondisi minim air. Itik dipelihara sejak umur sehari sampaidengan mencapai titik infleksi.   Perlakuan berupa enam  ransum pada imbangan energi-proteinberbeda, terdiri atas R1 ( ME 3000 kkal/kg, protein 20 %); R2 (ME 300 kkal/kg, protein 16 %); R3 (ME 3000 kkal/kg, protein 13,5 %); R4 ( ME 2700 kkal/kg, protein 20 %); R5 (ME 2700 kkal/kg, protein 16 %); R6 (ME 2700 kkal/kg, protein 13,5 %). Setiap perlakuan diulang empat kali, masing- masing ulangan terdiri dari lima ekor anak itik.  Evaluasi performa dilakukan pada umur delapan minggu terhadap peubah-peubah: konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas, dan persentase lemak abdominal dengan mengambil sampel   masing-masing seekor dari tiap unit percobaan. Sisa itik dipelihara sampai mencapai titik infleksi untuk mengamati pertumbuhan selanjutnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk menghasilkan pertambahan bobot badan dan konversi ransum terbaik, itik Cihateup memerlukan ransum dengan kandungan EM 2700 kkal/kg dan protein 20 %; sedangkan itik Rambon cukup dengan kandungan EM 2700 kkal/kg dan protein 13,5 %. Persentase karkas tertinggi dan persentase lemak abdo minal terendah baik pada itik Cihateup maupun itik Rambon dihasilkan oleh pemberian ransum dengan kandungan EM2700 kkal/kg dan protein 13,5 %. Fase starter itik Cihateup jantan berlangsung sampai dengan umur enam minggu, dan fase starter itik Rambon jantan sampai dengan umur lima minggu.  Dapat disimpulkan bahwa fase starter itik Rambon lebih singkat dibandingkan dengan itik Cihateup.Kata kunci : Itik Cihateup, Itik Rambon, minim air, performa
Efek Ransum Mengandung Dedak Padi Fermentasi oleh Aspergillus ficuum terhadap Kualitas Telur Ayam (Effect of Ration Containing Fermented Rice Bran by Aspergillus ficuum on Chickens Egg Quality) Siti Wahyuni Hs
Jurnal Ilmu Ternak Vol 11, No 1 (2011)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v11i1.409

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ransum mengandung dedak padi fermentasi oleh kapang Aspergillus ficuum terhadap kualitas telur ayam Golden Comet yang diukur melalui tebal kerabang, nilai haugh unit, indeks warna kuning telur, retensi kalsium dan  fosfor dalam kerabang  Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang terdiri atas 6 perlakuan ransum, tiap perlakuan diulang 5 kali.  Lima macam ransum mengandung dedak padi hasil fermentasi masing-masing sebesar 10%, 20%, 30%, 40%, dan 50%, serta ransum kontrol mengandung dedak padi tanpa fermentasi sebesar 30%.  Ternak uji yang digunakan adalah ayam petelur tipe medium Golden Comet sebanyak 120 ekor, pengamatan dilakukan selama  20 minggu.  Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dedak padi hasil fermentasi oleh kapang Aspergillus ficuum dapat dijadikan  bahan penyusun ransum ayam petelur sampai dengan tingkat 50% tanpa mempengaruhi tebal kerabang, nilai haugh unit, retensi kalsium dan fosfor dalam kerabang, namun menurunkan indeks kuning telur; penggunaan dedak padi fermentasi sebanyak 40% menghasilkan retensi fosfor tertinggi. Kata kunci : dedak padi, Aspergillus ficuum, ayam petelur, kualitas telur
Respon Broiler Terhadap Pemberian Ransum Mengandung Dedak Padi Fermentasi oleh Kapang Aspergillus ficuum (Response of Broiler Fed on Diet Containing Fermented Rice Bran by Aspergillus ficuum) Siti Wahyuni Hs; Dwi Cipto Budinuryanto; Herry Supratman; Suliantari -
Jurnal Ilmu Ternak Vol 10, No 1 (2010)
Publisher : Fakultas Peternakan, Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jit.v10i1.453

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon broiler terhadap pemberian ransum mengandung dedak padi hasil fermentasi oleh Aspergillus ficuum yang diukur melalui konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas dan imbangan efisiensi protein.  Penelitian menggunakan 300 ekor ayam broiler final stock Arbor Acres yang dibagi ke dalam 30 plot.  Ransum disusun iso-protein dan iso-energi dengan kandungan protein kasar 22% dan energi metabolis 3100 kkal/kg.  Penelitian dilakukan secara eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap , terdiri atas 6 ransum sebagai perlakuan setiap perlakuan diulang 5 kali.  Ransum perlakuan terdiri atas R0 (0% dedak padi fermentasi), R1 (5% dedak padi fermentasi), R2 (10% dedak padi fermentasi), R3 (15% dedak padi fermentasi), R4 (20% dedak padi fermentasi), dan R5 (25% dedak padi fermentasi).  Data hasil pengamatan dianalisis ragam dan perbedaan antar perlakuan diuji dengan  Uji Jarak Berganda Duncan.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa broiler memberikan respon yang tidak berbeda terhadap pemberian ransum yang mengandung  dedak padi hasil fermentasi oleh kapang Aspergillus ficuum, dapat disimpulkan bahwa  dedak padi hasil fermentasi oleh kapang Aspergillus ficum dapat digunakan  dalam ransum broiler sampai dengan tingkat 25% tanpa mempengaruhi konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, persentase karkas dan imbangan efisiensi protein. Kata kunci : dedak padi, Aspergillus ficuum, broiler, respon