<![CDATA[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada perbedaan signifikan dari pemilihan strategi pembelajaran kosakata antara lelaki dan perempuan dan juga untuk menyelidiki strategi pembelajaran kosakata yang paling sering dan juga yang paling jarang digunakan oleh siswa. Populasi dari penelitian ini adalah siswa kelas dua di SMAN 1 Bandar Lampung. Sampel penelitian ini sebanyak 40 siswa. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah kuesioner berdasarkan penelitian terdahulu yang dirancang oleh Schmitt's (1997) dan uji pengukuran kosakata yang dirancang oleh Sutarsyah (2006). Hasil perhitungan Anova menunjukkan bahwa semua FhitungFtabel dan semua signifikansi 0,05. Hal ini berarti H0 diterima bahwa tidak ada perbedaan signifikan dari pemilihan strategi pembelajaran kosakata antara lelaki dan perempuan pada tingkat kelas kedua di SMA Negeri 1 Bandar Lampung. Hal ini juga mengungkap bahwa siswa di SMAN 1 Bandar Lampung paling sering menggunakan strategi sosial sedangkan yang paling jarang digunakan adalah strategi metakognitif.This present study was aimed to find out whether there was any significant difference of vocabulary learning strategy preferences between males and females and to investigate the most and least frequently used of vocabulary learning strategies by the students. The population was the second grade students of SMAN 1 Bandar Lampung. There were 40 students as the sample. The instruments were questionnaire based on Schmitts (1997) study and vocabulary size test by Sutarsyah (2006). The result of Anova calculation showed that all theFcount Ftable, and all of p 0.05. It means H0 was accepted, that there was no significant difference of vocabulary learning strategy preferences between males and females students. It also revealed that most of students used social strategies and then for the least frequently used strategy was metacognitive strategy.Keywords : gender, vocabulary learning strategies, vocabulary size]]>
