Diana Hernawati
Jurusan Pendidikan Biologi, Universitas Siliwangi, Jl. Siliwangi No. 24 Kota Tasikmalaya, Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Konsep Diri dengan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Konsep Ekosistem Nurhasanah Nurhasanah; Diana Hernawati; Ryan Ardiansyah
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Bioterdidik
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research is a correlational study that connects the concepts of self with the learners critical thinking ability on the ecosystem material. Samples of the research of 30 students as participants with sampling techniques purposive sampled. The research instruments used include questionnaires adopted from the Tennessee Self Concept Scale (TSCS) developed by William H. Fitts and a breakdown test for measuring critical thinking skills. The self-concept questionnaire consisted of 43 statements. Each item has an alternate answer indicating the degree of conformity or inconsistency with self-subject. Alternative answers consist of 5 options, i.e. very appropriate (SS), corresponding (S), uncertain (TP), unsuitable (TS), and very inappropriate (STS). While the ability of critical thinking is measured using the question of ecosystem material consists of 15 problems with the indicator adopted from (Ennis, 1993). Hypotheses testing uses bivariate correlation regression. Before a hypothesis test with a regression linierity is performed, first data is tested for normality and its homogenization as a prerequisite test analysis. The results showed no relation between self-concept and critical thinking ability (R = 0,471; R2 = 0,222) means there is a self-concept contribution to the critical thinking ability of 22.2%. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang menghubungkan antara konsep diri dengan kemampuan berpikir kritis peserta didik pada materi ekosistem. Sampel penelitian sebanyak 30 peserta didik sebagai partisipan dengan teknik pengambilan sampel secara purposive sampling. Instrumen penelitian yang digunakan meliputi kuesioner yang diadopsi dari Tennessee Self Concept Scale (TSCS) yang dikembangkan oleh William H. Fitts dan tes uraian untuk mengukur kemampuan berpikir kritis. Kuesioner konsep diri terdiri dari 43 pernyataan. Setiap item memiliki alternatif jawaban yang menunjukkan derajat kesesuaian atau ketidaksesuaian dengan diri subjek. Alternatif jawaban terdiri dari 5 pilihan, yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak pasti (TP), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS). Sementara kemampuan berpikir kritis diukur menggunakan soal uraian materi ekosistem terdiri dari 15 soal dengan indikator mengadopsi dari (Ennis, 1993). Pengujian hipotesis menggunakan regresi korelasi bivariat. Sebelum uji hipotesis dengan linieritas regresi dilakukan, terlebih dahulu data diuji normalitas dan homogenitasnya sebagai uji prasyarat analisis. Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara konsep diri dengan kemampuan berpikir kritis (R=0,471; R2=0,222) artinya terdapat kontribusi konsep diri terhadap kemampuan berpikir kritis sebesar 22,2%. Kata kunci: Konsep diri; Kemampuan berpikir kritis; Peserta didik DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v9i1.22306
Keterampilan Kolaborasi Dan Self-Regulated Learning Peserta Didik: Sebuah Implementasi Model Creative Problem Solving Ayu Mulyani; Diana Hernawati; Dea Diella
Jurnal Bioterdidik: Wahana Ekspresi Ilmiah Vol 10, No 3 (2022): JURNAL BIOTERDIDIK
Publisher : Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The 21st century is characterized by different fundamental changes. This study aims to determine the influence of creative problem-solving models to improve collaboration skills and self-regulated learning of students on environmental change material. The method used is Quasi-experimental. The research design used in this study was the matching-only posttest-only control group design. The population in this study, namely the entire class X mipa, was 186 students. The sample was taken in the form of purposive sampling of 65 students. Data collection was carried out by providing 16 self-regulated learning statements and 15 collaboration skills questionnaire statements. The data analysis technique used is the ANCOVA test. The results showed that the creative problem-solving model had a significant effect (sig = 0.000) on the collaboration and self-regulated learning skills of students on environmental change material. Judging from the average score, the collaboration skills and self-regulated learning of the experimental class are superior compared to the control class. Abad ke-21 ditandai dengan perubahan-perubahan fundamental yang berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model creative problem solving untuk meningkatkan keterampilan kolaborasi dan self-regulated learning peserta didik materi perubahan lingkungan. Metode yang digunakan yaitu kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yakni the matching-only posttest-only control group design. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh kelas X MIPA sebanyak 186 peserta didik. Sampel yang digunakan dalam penelitian adalah non-probability berupa purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan 16 pernyataan self-regulated learning dan 15 pernyataan angket keterampilan kolaborasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji ANCOVA. Hasil penelitian menunjukan model creative problem solving berpengaruh signifikan (sig=0,000) terhadap keterampilan kolaborasi dan self-regulated learning peserta didik materi perubahan lingkungan. Dilihat dari perolehan skor rata-rata keterampilan kolaborasi dan self-regulated learning kelas eksperimen lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol.Kata kunci: creative problem solving, kolaborasi, self regulated learning DOI: http://dx.doi.org/10.23960/jbt.v10.i3.25795