Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PERBANDINGAN KETERAMPILAN SOSIAL MENGGUNAKAN MODEL TS, ST DENGAN MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR Selvita Sari; Edy Purnomo; Yon Rizal
JEE (Jurnal Edukasi Ekobis) Vol 3, No 8 (2015): JEE (Jurnal Edukasi Ekobis)
Publisher : FKIP Unila

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The problem of this research was the low students social skills on IPS Terpadu. This research was aimed at finding the comparison and interaction of students social skills by using TS and ST model by focusing on the study interest. The method used was comparative with experimental approach. The result of analysis showed: (1) there is a difference of students social skills between TS and ST model on IPS Terpadu subject, (2) students social skills by using TS was better than ST model on IPS Terpadu subject, (3) students social skills by using TS was lower than ST model on IPS Terpadu subject on student who has lower of study interest, (4) there is an interaction between learning model and study interest towards social skills of students.Masalah penelitian ini adalah rendahnya keterampilan sosial siswa pada pelajaran IPS Terpadu. Penelitian ini mengetahui perbedaan dan interaksi keterampilan sosial siswa menggunakan model TS dan ST dengan memperhatikan Minat belajar. Metode yang digunakan komparatif dengan pendekatan eksperimen. Hasil analisis: (1) ada perbedaan keterampilan sosial siswa antara model pembelajaran TS dan ST dalam pembelajaran IPS Terpadu, (2) Keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan model TS lebih baik dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model ST dalam pembelajatran IPS Terpadu pada siswa yang minat belajarnya tinggi, (3) Keterampilan sosial siswa yang pembelajarannya menggunakan model TS lebih rendah dibandingkan dengan siswa yang pembelajarannya menggunakan model ST dalam pembelajaran IPS Terpadu pada siswa yang minat belajarnya rendah, (4) Ada interaksi antara model pembelajaran dengan minat belajar siswa terhadap keterampilan sosial siswa.Kata kunci:keterampilan sosial, minat belajar, TS, ST
Advokasi kesehatan remaja putri: edukasi, skrining anemia dan pemberian tablet tambah darah sebagai upaya pencegahan stunting Muhamad Ramadhan Salam; Dewa Ayu Ketut Sriani; Nurhayati Nurhayati; Indriyani Indriyani; Ade Sundari Dinata; Selvita Sari; Mei Ulandari; Suci Putri Aulya; Asmi Rahmiati
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.25917

Abstract

AbstrakPada tahun 2022, 22,3% (atau 148,1 juta) anak di bawah usia 5 tahun secara global akan mengalami stunting, Di Indonesia, prevalensi stunting akan mencapai 21,6% pada tahun 2022, dan 27,7% di Sulawesi Tenggara, melampaui angka kejadian stunting nasional dan global. Zat besi (Fe), salah satu zat gizi mikro yang mempengaruhi status gizi (stunting). Remaja putri yang mengalami anemia lebih rentan terhadap komplikasi saat hamil, bersalin, dan pasca salin. Anak-anak yang dilahirkan juga lebih rentan terhadap stunting, yang dapat memperpanjang siklus malnutrisi. Diharapkan bahwa intervensi yang dapat dilakukan pada remaja akan mempercepat perbaikan indikator kesehatan reproduksi dan mengurangi efek buruk dari tingkat kesehatan yang rendah pada anak, terutama dengan menghentikan siklus stunting. Target kegiatan adalah remaja putri desa Tongauna, dan 16 orang remaja putri mengikutinya. Kegiatan diawali dengan pre test, skrining anemia, pemberian tablet tambah darah, edukasi menggunakan leaflet dan post test. Hasilnya pengetahuan remaja putri desa Tongauna mengenai tablet tambah darah meningkat dari rata-rata 60,7% menjadi 87,1%. Untuk mencegah angka stunting di usia muda, tenaga kesehatan yang bekerja sama dengan sekolah harus melakukan intervensi kesehatan kembali dengan mendidik remaja putri mengenai tablet tambah darah. Kata kunci: stunting; tablet tambah darah; anemia; . Abstract By 2022, 22.3% (or 148.1 million) of children under 5 years of age globally will be stunted. In Indonesia alone, the prevalence of stunting will reach 21.6% in 2022, and 27.7% in Southeast Sulawesi, surpassing both national and global stunting rates. Iron (Fe), one of the micronutrients that affect nutritional status (stunting). Adolescent girls who are anemic are more prone to complications during pregnancy, childbirth, and postpartum. The children born are also more prone to stunting, which can prolong the cycle of malnutrition. It is expected that interventions that can be carried out in adolescents can accelerate improvements in reproductive health indicators and reduce the adverse effects of low levels of health on children, especially by breaking the cycle of stunting. The target of the activity was the adolescent girls of Tongauna village, and 16 adolescent girls participated. The activity began with pre test, anemia screening, administration of blood supplement tablets, education using leaflets and post test. As a result, the knowledge of young women of TOngauna village about blood supplement tablets increased from an average of 60.7% to 87.1%. Health interventions need to be carried out again by health workers in collaboration with schools to provide sufficient education about blood supplement tablets to increase the knowledge of adolescent girls and increase awareness of taking blood supplement tablets for adolescent girls so that the incidence of stunting can be prevented from adolescence. Keywords: stunting; iron tablets; anemia.