Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Social Reality Construction of Corona Virus Handling News in Natuna on Republika Online and CNNIndonesia.Com Firman Katon; Ulfa Yuniati; Nora Meilinda Hardi
CHANNEL: Jurnal Komunikasi Vol 10, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/channel.v10i1.22636

Abstract

Indonesia evacuated and observed Indonesian citizens from Wuhan in Natuna, Riau Islands (Kepri), regarding the spread of the Coronavirus in China. Hearing the news, the residents of Natuna were worried and staged a demonstration. The report analyzed in this study is news on Republika Online and CNNIndonesia.com, spanning January 29 - February 16, 2020. This study uses the constructionist paradigm and Zongdang Pan and Gerald M. Kosicki's framing analysis techniques. This study indicates that Republika Online shows overcoming the problem of the policy of determining Natuna in carrying out framing. At the same time, CNNIndonesia.com, in its reporting, is more directed to the worries/anxieties experienced by Natuna residents. Based on the syntactic structure, Republika Online compiled facts regarding the absence of information/coordination regarding the quarantine of Indonesian citizens in Wuhan. At the same time, CNNIndonesia.com Residents rejected the policy of establishing Natuna as a place of observation for Indonesian citizens from Wuhan. In the Republika Online script element, the Natuna Residents refused to quarantine and observe Indonesian citizens from Wuhan because they were worried about contracting the Coronavirus. At the same time, CNNIndonesia.com published that the Government was the perpetrator in the issue of determining Natuna. Based on Republika Online's Thematic, the concerns of Natuna residents were caused by misinformation received. At the same time, CNNIndonesia.com had an error in implementing the Observation policy for Indonesian citizens from Wuhan in Natuna. Based on the Rhetoric, Republika Online provides facts that the Government cares and is suitable for Natuna residents and Indonesian citizens from Wuhan. At the same time, CNNIndonesia.com says that "stuttering" and lack of "transparency" lie with the central Government regarding the failure of the policy to establish Natuna as a place of observation for Indonesian citizens from Wuhan. in Natuna.For academics who will conduct framing analysis research on mass media, whether any media, the researcher suggests deepening the discussion or context to be studied because it will affect the investigation results. Furthermore, it can use other events to frame the mass media, such as politics, crime, and terrorism.
FENOMENA CASHLESS SOCIETY DALAM PANDEMI COVID-19 (KAJIAN INTERAKSI SIMBOLIK PADA GENERASI MILENIAL) Firman Katon; Ulfa Yuniati
JURNAL SIGNAL Vol 8, No 2 (2020): JURNAL SIGNAL
Publisher : Universitas Swadaya Gunung Djati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.105 KB) | DOI: 10.33603/signal.v8i2.3490

Abstract

Adanya resiko terinfeksi virus corona dalam bertransaksi keuangan secara langsung menjadi kekhawatiran masyarakat dalam setiap aktivitas pembelian. Sehingga masyarakat memilih menggunakan transaksi keuangan tanpa kontak dengan melakukan pembayaran melalui aplikasi dompet digital. Penggunaan aplikasi dompet digital saat pandemi Covid-19 dan adanya kebijakan di rumah saja (stay at home) mengarah kepada cashless society. Cashless societyadalah sebutan yang merujuk pada masyarakat yang dalam bertransaksi, tidak lagi menggunakan uang fisik, melainkan melalui perpindahan informasi finansial secara digital. Dalam bertransaksi sehari-hari, masyarakat tidak menggunakan uang nyata, melainkan uang digital. Transaksi keuangan tanpa kontak dan jarak jauh saat pandemi tampaknya menjadi cara yang disukai untuk menyelesaikan berbagai hal. OVO merupakan salah satu cara dalam bertransaksi yang aman dan juga terbebas dari virus terutama penyakit COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana motif dalam menggunakan OVO dan interaksi (termasuk mind, self, society) yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung selama pandemi COVID-19. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yng menggunakan metode penelitian fenomenologi dengan pendekatan interaksi simbolik. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, metode observasi non-partisipan pada 15 key informant mahasiswa Universitas Muhammadiyah Bandung. Hasil penelitian menunjukan motif dalam penggunaan aplikasi OVO yaitu pada shopping dan relaxation. Interaksi yang terjadi mengacu pada konsep mind, self, society adalah generasi milenial (mahasiswa UMBandung) menggunakan transaksi OVO selama pandemi Covid-19 cenderung ke perilaku gaya hidup baru sebagai bentuk kemudahan layanan masyarakat untuk mengurangi resiko terinfeksi virus corona. Penelitian selanjutnya dapat fokus pada hubungan perilaku dan adaptasi penggunaan dompet digital di era new normal pandemic Covid-19.Kata-kata Kunci: cashless society, dompet digital, interaksi simbolik, milenial, COVID-19