Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

GERAKAN PENCEGAHAN STUNTING MELALUI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Sri Astuti
Dharmakarya Vol 7, No 3 (2018): September
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.633 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i3.20034

Abstract

Stunting merujuk pada kondisi tinggi anak yang lebih pendek dari tinggi badan seumurannya, yang disebabkan kekurangan asupan gizi dalam waktu lama pada masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Ketika dewasa, anak yang mengalami stunting rentan terhadap serangan penyakit tidak menular seperti jantung, stroke, diabetes, ataupun gagal ginjal; menghambat bonus demografis Indonesia dimana rasio penduduk usia tidak bekerja terhadap penduduk usia kerja menurun; ancaman pengurangan tingkat intelejensi sebesar 5-11 poin. Selain faktor gizi, stunting disebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terutama, ibu hamil, ibu balita dan kader posyandu. Tujuan pemberdayaan masyarakat ini adalah meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan masyarakat melalui promosi kesehatan dengan media kartu integrating card. Metode kegiatan adalah cross sectional.  Sampel adalah kader sebanyak 50 orang di  wilayah kerja Puskesmas Jatinagor, Kabupaten Sumedang, dilaksanakan pada bulan November 2018. Hasil penelitian didapatkan bahwa Pengetahuan kader terbanyak cukup (40%). Simpulan pada penelitian ini bahwa promosi kesehatan dengan media integrating card meningkatkan pengetahuan ibu balita dan kader posyandu     Kata kunci : integrating card, kader posyandu, pencegahan, stunting  STUNTING  PREVENTION MOVEMENT THROUGH COMMUNITY EMPOWERMENTIN JATINANGOR SUB-DISTRICT, SUMEDANG DISTRICT Dra. Sri Astuti, M. Kes1*, Ginna Megawati, dr., M. Kes1, Samson CMS., M.I.Kom 2,1Department of Public Health Sciences, Faculty of Medicine, Padjadjaran University,  2 Faculty of Communication Sciences, Padjadjaran UniversityCorrespondence: sriastuti29a@gmail.comABSTRACTStunting refers to the condition of a child's height that is shorter than his age, which is caused by a lack of nutritional intake for a long time during the first 1000 days of life (HPK). When adults, Children who experience stunting are prone to non-communicable diseases such as heart disease, stroke, diabetes or kidney failure; inhibiting Indonesia's demographic bonus where the ratio of the population of non-working age to working age population decreases; threat of reducing intelligence levels by 5-11 points.In addition to nutritional factors, stunting is caused by a lack of knowledge of the community, especially pregnant women, mothers of toddlers and posyandu cadres. The aim of community empowerment is to increase the knowledge of posyandu cadres through health promotion with integrating card media. The method of activity is cross sectional. The sample is 50 cadres in the work area of Jatinagor Primary Health Center, Sumedang District, held in November 2018. The results have been an increase in the knowledge of  the most cadres was sufficient (40%). Conclusions in this study that health promotion with an integrating media card increases the knowledge of mothers of toddlers and posyandu cadres.Keywords: integrating cards, posyandu cadres, prevention, stunting
SKRENING KEHAMILAN SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN IBU HAMIL DI DESA CIPACING KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG Sri Astuti
Dharmakarya Vol 7, No 4 (2018): Desember
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.019 KB) | DOI: 10.24198/dharmakarya.v7i4.18507

Abstract

Penyebab kematian ibu terkait dengan kondisi kesehatan  ibu saat kehamilan, proses persalinan hingga pasca persalinan. Sementara penyebab tidak langsung terkait dengan faktor kondisi sosial, ekonomi, demografi dan perilaku budaya masyarakat yang dirangkum menjadi 4 terlalu dan 3 terlambat. Kematian ibu juga disebabkan faktor dasar antara lain keterbatasan pengetahuan dan taraf pendidikan.   Untuk mengatasi kematian ibu dan kematian bayi  diperlukan upaya inovatif dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga kesehatan dan peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai asuhan dalam kehamilan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi masyarakat dalam meningkatkan kesehatan ibu hamil melalui skrining kehamilan meliputi pemeriksaan kehamilan, pemeriksaan kadar Hb dan urine serta pendidikan kesehatan  tentang anemia dan Kekurangan Energi Kalori (KEK), Infeksi Saluran Kemih (ISK), dan tanda bahaya dalam kehamilan. Metode penelitian adalah quasi eksperimental pre test dan post test one group design. Sasaran adalah ibu hamil sejumlah 34 orang, tempat kegiatan di desa Cipacing Kec. Jatinangor Kabupaten Sumedang pada tanggal Februari sd April 2018. Hasil kegiatan didapatkan ibu hamil sebagian besar tidak anemia, terdapat ibu hamil (KEK) 2 orang dan Hipertensi 1 orang, dari pemeriksaan protein urine 41% positif, glukosa urine 100% negatif. Terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil setelah dilakukan  penyuluhan anemia, tanda bahaya dalam kehamilan, ibu hamil mempunyai pengetahuan yang kurang tentang ISK (50 %). Kesimpulan bahwa penapisan ibu hamil dapat mendeteksi secara dini dan memberikan penanganan awal untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Promosi kesehatan meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan dapat menurunkan kejadian anemia, pengetahuan yang baik tentang bahaya kehamilan menyebabkan ibu patuh dalam melakukan pemeriksaan kehamilan.  
ANGKA KEJADIAN GEJALA INFEKSI SALURAN KEMIH PADA IBU HAMIL DI DESA MEKARGALIH KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG TAHUN 2014 Alvie Rizky Gusrianty; sri astuti; Hartinah Hartinah; Ari Indra Susanti
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 2 (2015): Volume 1 Nomor 2 Desember 2015
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (204.379 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i2.10347

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) sering ditemukan pada kehamilan disebabkan adanya perubahan fisiologis pada saluran kemih sepanjang kehamilan sehingga meningkatkan risiko ISK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui angka kejadian gejala ISK pada ibu hamil di Desa Mekargalih. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diambil menggunakan kuesioner dengan mendatangi setiap rumah ibu hamil. Populasi ibu hamil sebanyak 73 orang. Jenis pengambilan sampel menggunakan total sampling dan termasuk ke dalam kriteria inklusi, kemudian didapat sebanyak 63 orang. Analisa data menggunakan rumus univariat secara manual dan komputerisasi (MS. Excel). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 10 -14 Maret 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa angka kejadian gejala ISK pada ibu hamil adalah 30,2%, gejala yang paling banyak dialami adalah tidak bisa menahan buang air kecil (37,9%), berdasarkan usia kehamilan paling banyak terjadi pada usia kehamilan 28-40 minggu (17,5%), berdasarkan pendidikan terbanyak pada pendidikan SMA/SMK (15,9%). Semakin besar kehamilan maka semakin rentan terkena ISK karena memungkinkan terjadinya obstruksi oleh besarnya uterus yang menyebabkan dilatasi sistem pelviokalises dan ureter. Puncak insidensi ISK adalah pada usia kehamilan 28-40 minggu karena hormon progresteron dalam kadar tinggi dan obstruksi oleh uterus yang besar menyebabkan dilatasi system pelviokalises. Kurangnya sumber informasi mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang ISK.Kata kunci: gejala ISK, ibuhamil, pendidikan, usia kehamilan
Gambaran Pengetahuan, Sikap Dan Perilaku Remaja Putri Dalam Penanganan Keputihan Di Desa Cilayung dinda regia febryary; Sri Astuti; Hartinah Hartinah
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 September 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (207.331 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i1.10418

Abstract

Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (SKRRI) tahun 2010 menunjukan bahwa remaja putri usia 15-24 tahun mempunyai risiko lebih tinggi terhadap infeksi atau keputihan patologis. Berdasarkan hasil survei mawas diri di desa Cilayung terdapat 226 remaja putri yang mengalami keputihan, sebagian besar remaja putri kurang memahami mengenai kesehatan reproduksi secara umum, khususnya dalam penanganan keputihan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku remaja putri dalam penanganan keputihan di Desa Cilayung. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Sampel penelitian ini adalah 81 remaja putri yang ada di Desa Cilayung. Sampel yang dipilih yaitu Simple Random Sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuisioner. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa remaja putri yang berpengetahuan baik sebesar 61,7%, remaja putri yang bersikap positif sebesar 56,8%, remaja putri yang berperilaku positif sebesar 50,6%,remaja putri yang berpengetahuan baik serta bersikap positif sebesar 68,0%, dan remaja putri yang berpengetahuan baik serta berperilaku baik sebesar 62%. Simpulan dari penelitian ini adalah penanganan keputihan yang dilakukan oleh remaja putri di Desa Cilayung dilihat dari tingkat pengetahuan, sikap, dan perilaku termasuk kedalam kategori baik.Kata Kunci : Penanganan Keputihan, pengetahuan, perilaku, sikap
GAMBARAN PAPARAN ASAP ROKOK PADA IBU HAMIL BERDASARKAN USIA KEHAMILAN DI DESA CINTAMULYA KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG sri astuti; Ari indra susanti; Rica Elista
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 2, No 1 (2016): Volume 2 Nomor 1 September 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (193.172 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v2i1.10413

Abstract

Merokok selama kehamilan dapat berbahaya terhadap tumbuh kembang janin dalam kandungan. Ibu hamil yang merokok atau terpapar asap rokok akan dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti kelahiran sebelum waktunya (prematur), berat badan lahir kurang, mortalitas perinatal dan gangguan-gangguan perkembangan janin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran paparan asap rokok pada ibu hamil berdasarkan usia kehamilan di Desa Cintamulya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan secara Cross Sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling. Data diambil dari kuesioner yang dibagikan kepada 30 ibu hamil di Desa Cintamulya. Hasil penelitian ini menunjukkan Ibu hamil yang terpapar asap rokok suami yang merokok di dalam rumah berdasarkan usia kehamilan paling besar didapatkan pada usia kehamilan 13-28 minggu sebanyak 9 orang. Paparan jumlah batang rokok per hari sebanyak >10 batang paling besar didapatkan pada usia kehamilan 13-28 minggu sebesar 5 orang. Ibu hamil yang terpapar asap rokok dalam setiap hari selama hamil selain di rumah paling besar didapatkan pada usia kehamilan 13-28 minggu sebesar 3 orang. Simpulan dari penelitian ini adalah ibu hamil yang lebih sering terpapar asap rokok dari suami maupun dari orang lain adalah ibu hamil dengan usia kehamilan13-28 minggu.Kata Kunci : Ibu hamil, paparan asap rokok
PENGARUH PELATIHAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF TERHADAP PENGETAHUAN MENYUSUI KELOMPOK PENDUKUNG ASI DI DESA MEKARGALIH DAN CIPACING KECAMATAN JATINANGOR KABUPATEN SUMEDANG sri astuti; Ari indra susanti; Tina Dewi Judistiani
Jurnal Sistem Kesehatan Vol 1, No 3 (2016): Volume 1 Nomor 3 Maret 2016
Publisher : Universitas Padjadjaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.027 KB) | DOI: 10.24198/jsk.v1i3.10360

Abstract

Survei kesehatan (Riskesdas) tahun 2010 melaporkan bahwa ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif hanya sekitar 15,3% di Indonesia. Pada tahun 2013, ibu yang melakukan pemberian ASI eksklusif sebesar 25,4% di wilayah Jawa Barat. Angka ini semakin menurun terutama di tingkat kecamatan. Hal ini berperan dalam peningkatan prevalensi gizi buruk pada anak-anak di bawah usia 6 bulan yang akhirnya akan berdampak pada peningkatan angka kematian anak. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan pemberian ASI Eksklusif terhadap pengetahuan menyusui Kelompok Pendukung ASI (KP-ASI) yang dilaksanakan di Desa Mekargalih dan Cipacing, Kecamatan Jatinangor kabupaten Sumedang. Metode penelitian yang digunakan adalah quasi eksperimental pretest posttest design yang dilaksanakan pada bulan Oktober 2014. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik purposive sampling sebanyak 100 responden dari Desa Mekargalih dan Desa Cipacing. Penelitian ini menggunakan data primer dengan memberikan kuesioner kepada responden sebelum dan sesudah diberikan pelatihan dan pembentukan KP-ASI. Untuk menganalisis pengaruh (hubungan)  pelatihan pemberian ASI Eksklusif terhadap pengetahuan menyusui KP-ASI digunakan analisis T-Test dan Rank Spearman. Hasil penelitian didapatkan pengetahuan tentang pemberian ASI pada kelompok pendukung ASI di kedua desa sebelum dan setelah pelatihan terbanyak kurang, dan  menunjukkan pengaruh yang bermakna pelatihan pemberian ASI Eksklusif terhadap pengetahuan menyusui KP- ASI  (p<0.05). Pembentukan dan pelatihan KP-ASI dapat meningkatkan pengetahuan menyusui KP-ASI sehingga mendorong para ibu untuk melakukan pemberian ASI Eksklusif.Kata kunci: ASI eksklusif, pengetahuan, KP-ASI