Nailatul Husna
FIA-Brawijaya University

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Preparasi Tablet Likuisolid Ramipril dengan Beberapa Pelarut dan Adsorben Neusilin-Aerosil Husna, Nailatul; Dewi, Riska Rosita; Trisnaningrum, Nunung; Windriyati, Yulias Ninik
Jurnal Ilmu Farmasi dan Farmasi Klinik Vol 20, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Wahid Hasyim Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31942/jiffk.v20i2.8370

Abstract

Ramipril merupakan antihipertensi golongan Angiotensin Converting Enzym (ACE) inhibitor yang termasuk ke dalam BCS kelas II dengan karakteristik kelarutan rendah dan permeabilitas tinggi dalam gastrointestinal. Kelarutan obat yang rendah akan berakibat disolusi berjalan lambat, sehingga absorpsinya eratik dan bioavailabilitasya rendah. Diperlukan upaya untuk meningkatkan disolusi sehingga peningkatan bioavailabilitas ramipril dapat tercapai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan disolusi tablet likuisolid ramipril. Tablet likuisolid ramipril 10 mg dibuat menggunakan pelarut PEG 400, propilenglikol dan Tween 80 dan adsorben Neusilin-Aerosil 200. Semnilan formula telah dikembangkan dan dievaluasi parameter prakompresi seperti daya alir dan juga parameter paska kompresi. Semua formula sistem likuisolid yang dikembangkan menunjukkan aliran yang baik sesuai data standar. Semua tablet likuisolid memenuhi karakteristik tablet yang baik meliputi keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur serta kandungan zat aktif. Uji disolusi dalam medium dapar fosfat pH 6,8 menunjukkan semua formula mampu melepaskan zat aktif lebih dari 80% pada menit ke-30 dan nilai DE30 lebih besar dibandingkan dengan tablet konvensional yang dibuat tanpa sistem likuisolid.
Peran Pandai Besi dalam Kebertahanan Industri Kerajinan untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Nagari Sungai Pua Kabupaten Agam Husna, Nailatul; Sari, Anggita Mutia; Sazali, Marsya Fitri; Fadilla Saputri; Delmira Syafrini; Ikhwan, Ikhwan
Social Empirical Vol. 2 No. 1 (2025): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/scemp.v2i1.68

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab menurunnya industri pandai besi di Nagari Sungai Pua serta mengeksplorasi upaya yang dilakukan oleh pengrajin, pemerintah nagari, dan masyarakat dalam mempertahankan eksistensinya. Daya tarik utama penelitian ini terletak pada kombinasi antara nilai ekonomi dan budaya dari profesi pandai besi yang menjadi simbol identitas lokal, namun kini terancam punah karena tekanan modernisasi. Penelitian ini juga memberikan kontribusi dalam wacana pembangunan berbasis komunitas dan pelestarian warisan budaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan studi dokumentasi. Informan berjumlah tujuh orang yang dipilih secara purposif, terdiri dari lima orang pengrajin aktif dengan pengalaman kerja minimal sepuluh tahun, satu tokoh masyarakat yang merupakan mantan pengrajin, serta satu aparatur pemerintah nagari yang membidangi urusan ekonomi. Observasi dilakukan secara langsung di bengkel kerja pengrajin dengan keterlibatan aktif peneliti dalam mengamati proses produksi, interaksi sosial, serta kondisi lingkungan kerja. Studi dokumentasi mencakup pengumpulan data sekunder seperti laporan LKPJ Nagari, arsip, foto, dan dokumen terkait lainnya. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis interaktif model Miles dan Huberman, yang meliputi empat tahap: pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Melalui pendekatan ini, penelitian berhasil mengungkap bahwa penurunan industri ini disebabkan oleh kelangkaan bahan baku, rendahnya minat generasi muda, persaingan dengan produk pabrikan, dan lemahnya dukungan sistemik. Sementara itu, upaya mempertahankan keberlangsungan dilakukan melalui adaptasi teknologi, promosi digital, serta kolaborasi terbatas antara pengrajin dan pemerintah. Penelitian ini menegaskan bahwa keberlangsungan industri pandai besi sangat bergantung pada sinergi kolektif untuk menjaga keseimbangan antara fungsi ekonomi dan pelestarian budaya lokal.