Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perbedaan Kadar Interferon Gamma dan Interleukin-10 pada Orang Dewasa Terinfeksi Ascaris Lumbricoides dengan Tidak Terinfeksi yang Diinduksi Vaksin Bacille Calmette-Guerin Weni Mulyani; Nuzulia Irawati; Netti Suharti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v5i1.449

Abstract

AbstrakKecacingan merupakan penyakit yang masih banyak di negara berkembang. Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan gizi, pertumbuhan dan penurunan produktifitas kerja. Infeksi cacing dapat menimbulkan penurunan respon terhadap antigen sebagai akibat modified Th2 response. Vaksin BCG merupakan antigen yang dikenal sebagai penginduksi respon sel Th1. Tujuan penelitian ini adalah menentukan perbedaan kadar IFN-γ dan IL-10 antara orang dewasa terinfeksi Ascaris lumbricoides dan tidak terinfeksi yang diinduksi vaksi BCG. Penelitian dilakukan di Kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru dengan menggunakan rancangan cross sectinal study. Populasi penelitian adalah orang dewasa kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru yang terinfeksi  dan tidak terinfeksi Ascaris lumbricoides. Status kecacingan didapatkan dari pemeriksaan feses dengan metode kato-katz. Kadar IFN-γ dan IL-10 didapatkan dengan pemeriksaan laboratorium dengan metode ELISA. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji t. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar IFN-γ adalah 16,55±14,13 pg/mg dan kadar IL-10 36,13±8,83 pg/ml. Pada orang dewasa yang tidak terinfeksi Ascaris lumbricoides didapatkan kadar rerata IFN-γ adalah 199,36±121,86 pg/ml dan kadar IL-10 10,57±9,20 pg/ml. Terdapat perbedaan bermakna kadar  IFN-γ dan IL-10 antara orang dewasa yang terinfeksi Ascaris lumbricoides dengan tidak terinfeksi (p<0,05). Kesimpulan ialah infeksi Ascaris lumbricoides dapat menekan produksi IFN-γ terhadap pemberian vaksin BCG.Kata Kunci: ascaris lumbricoides, vaksin BCG, interferon gamma (IFN-γ), interleukin 10 (IL-10) AbstractWorm infestation is a disease that often occur in the develop country. This disease can makes nutrient’s disturbance, growth’s and low work productivity. Worm infection can also make low respond on antigen because of modified Th2 response. BCG vaccine is antigen that can induce Th1 cell respond. The objective of this study was to determine the difference between IFN-γ and IL-10 on adult who infected Ascaris lumbricoides and uninfected who inducted by BCG vaccine. This cross sectinal study conducted in Muara Fajar District in Rumbai Pesisir Pekanbaru. The population were adults in Muara Fajar district Rumbai Pesisir Pekanbaru who infected and uninfected Ascaris lumbricoides. Worm infection was getting checked in fesses by kato-katz method. IFN-y and IL-10 were getting laboratory checked by ELISA method. The data was analyzed by t-test. The result of the adult who infected Ascaris lumbricoides showed the mean IFN-y is 16.55±14.13 pg/mg and IL-10 36.13±8.83 pg/ml. The result on adult who uninfected Ascaris lumbricoides showed the mean IFN-y is 199,36±121,86 pg/ml and IL-10 10.57±9.20 pg/ml. There was significant difference IFN-y and IL-10 between adult who infected Ascaris lumbricoides with uninfected (p<0,05). It can be concluded that infect Ascaris lumbricoides can pressure IFN-y production on given BCG vaccine.  Keywords: Ascaris lumbricoides, BCG vaccine, Interfereon gamma (IFN-γ), Interleukin 10 (IL-10)
Perbedaan Kadar Interferon Gamma dan Interleukin-10 pada Orang Dewasa Terinfeksi Ascaris Lumbricoides dengan Tidak Terinfeksi yang Diinduksi Vaksin Bacille Calmette-Guerin weni Mulyani; Nuzulia Irawati; Netti Suharti
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 4, No 3 (2015)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v4i3.346

Abstract

Abstrak Kecacingan merupakan penyakit yang masih banyak di negara berkembang. Infeksi cacing dapat menimbulkan penurunan respon terhadap antigen yang terjadi akibat modified Th2 response. Vaksin BCG merupakan antigen yang dikenal sebagai penginduksi respon sel Th1. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kadar IFN-γdan IL-10 pada orang dewasa terinfeksi Ascaris lumbricoides dengan tidak terinfeksi yang diinduksi vaksi BCG.Penelitian dilakukan di Kelurahan Muara Fajar Kecamatan Rumbai Pesisir Pekanbaru dengan menggunakan rancangan cross sectinal study. Populasi penelitian ini adalah orang dewasa kelurahan Muara Fajar KecamatanRumbai Pesisir Pekanbaru yang terinfeksi dan tidak terinfeksi Ascaris lumbricoides. Status kecacingan didapatkan dari pemeriksaan feses dengan metode kato-katz. Kadar IFN-γ dan IL-10 didapatkan dengan pemeriksaan laboratorium dengan metode ELISA. Pengolahan dan analisa data menggunakan uji t. Hasil penelitian didapatkan rerata kadar IFNγ adalah 16,55±14,13 pg/mg dan kadar IL-10 36,13±8,83 pg/ml. Pada orang dewasa yang tidak terinfeksi Ascaris lumbricoides didapatkan kadar rata-rata IFN-γ adalah 199,36±121,86 pg/ml dan kadar IL-10 10,57±9,20 pg/ml.Terdapat perbedaan bermakna kadar  IFN-γ dan IL-10 antara orang dewasa yang terinfeksi Ascaris lumbricoides dengan tidak terinfeksi (p<0,05). Kesimpulan hasil penelitian ini ialah infeksi Ascaris lumbricoides dapat menekan produksi IFN-γ terhadap pemberian vaksin BCG.Kata kunci: ascaris lumbricoides, vaksin BCG, interferon gamma (IFN-γ), interleukin 10 (IL-10) Abstract Worm infestation still happened in the develop country. Worm infection can also make low respond on antigen that is caused by modified Th2 response. BCG vaccine is antigen as known as induction Th1 cell respond. The objective of this study was to  know the differences IFN-γ and IL-10 an adult who infected Ascaris lumbricoides to uninfected who inducted by BCG vaccine. The research was conducted in Muara Fajar district Rumbai PesisirPekanbaru by Cross Sectinal Study. The research population were adults in Muara Fajar district Rumbai Pesisir Pekanbaru who infected and uninfected Ascaris lumbricoides. Worm infection was getting checked in fesses by katokatz method.IFN-y and IL-10 were getting laboratory checked by ELISA method.The data was analyzed by t-tes. The mean IFN-y of the adult who infected Ascaris lumbricoides were 16.55±14.13 pg/mg and IL-10 36.13±8.83 pg/ml and the adult who uninfected Ascaris lumbricoides were 199,36±121,86 pg/ml and IL-10 10.57±9.20 pg/ml. There was significant difference of IFN-y and IL-10 between adult who infected Ascaris lumbricoides with uninfected (p<0,05). It can be concluded that Ascaris lumbricoides infection can pressure IFN-y production on given BCG vaccine. Keywords: ascaris lumbricoides, BCG vaccine, interferon gamma (IFN-γ), Interleukin 10 (IL-10)
HUBUNGAN JUMLAH TELUR CACING DENGAN KADAR INTERLEUKIN-10 PADA ORANG DEWASA YANG TERINFEKSI Ascaris lumbricoides Weni Mulyani
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 8 No 1 (2022): April (2022)
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v8i1.97

Abstract

Kecacingan merupakan salah satu penyakit berbasis lingkungan yang masih menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di Indonesia hingga saat ini. Ascaris lumbricoides merupakan nematoda usus terbesar. Pada infeksi cacing kronis makrofag yang dikenal adalah Alternatively Activated Macrophage (AAM). Pada keadaan ini terjadi proliferasi dan diferensiasi sel Th0 menjadi Th1, Th2 dan T reg dengan subpopulasi Th2 tetap lebih dominan dibanding subpopulasi yang lain atau yang dikenal sebagai Modified Th2 respon. Sel Th2 akan memproduksi IL-4, IL-5 dan IL-10. IL-4 dan IL-10 berperan dalam switching antibody response dimana sel B yang sebelumnya memproduksi IgE menjadi memproduksi IgG4. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan jumlah telur cacing dengan kadar interleukin-10 pada orang dewasa yang terinfeksi Ascaris lumbricoides. Hasil penelitian didapatkan P value yaitu 0,000 artinya < 0,05 yang berarti terdapat korelasi dan nilai Pearson correlationnya adalah 0,975 atau 97,5% dimana korelasi tersebut dinyatakan berkorelasi sempurna dan signifikan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa semakin banyak jumlah telur cacing, maka semakin tinggi kadar IL-10.
IDENTIFIKASI TELUR CACING PADA KUKU ANAK-ANAK DI TPA MUARA FAJAR KOTA PEKANBARU Weni Mulyani
Jurnal Sains dan Teknologi Laboratorium Medik Vol 9 No 1 (2023): April (2023)
Publisher : Akademi Kesehatan John Paul II Pekanbaru

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52071/jstlm.v9i1.136

Abstract

Kecacingan merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat Indonesia hingga saat ini. Penyakit infeksi kecacingan bisa di tularkan melalui kaki, tangan atau kuku yang terkontaminasi tanah yang mengandung telur cacing, lalu masuk ke mulut bersama makanan. penyakit infeksi kecacingan yang menyerang usus terdiri atas 3 phylum yaitu nematoda, cestoda dan trematoda. Salah satu daerah di Pekanbaru yang rentan terhadap kecacingan adalah Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Muara Fajar Kota Pekanbaru, wilayah ini sangat lembab dan kumuh. TPA Muara Fajar selain menjadi tempat pembuangan sampah di Kota Pekanbaru ternyata juga merupakan kawasan sumber aktivitas ekonomi bagi para pemulung. Tidak hanya pemulung usia dewasa, tetapi juga pemulung usia anak-anak. Anak-anak yang tinggal disekitar daerah ini memiliki risiko lebih tinggi terinfeksi kecacingan, karena TPA dijadikan sebagai tempat bermain dan bekerja bagi anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi telur cacing pada kuku tangan dan kuku kaki anak-anak di TPA Muara Fajar Kota Pekanbaru. Hasil penelitian ditemukan telur cacing Ascaris lumbricoides pada kuku tangan sebanyak 4 sampel, pada kuku kaki 4 sampel dan telur Taenia sp pada kuku tangan sebanyak 2 sampel, kuku kaki 1 sampel. Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa terdapat 2 jenis telur cacing yang ditemukan pada kuku tangan dan kuku kaki anak-anak di TPA Muara Fajar Pekanbaru yaitu telur cacing Ascaris lumbricoides dan Taenia sp.