Wenny Nursa Octarina
Program Studi Magister S2 Biomedik FK UNAND

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

HUBUNGAN INFEKSI Chlamydia trachomatis DENGAN KEJADIAN ABORTUS SPONTAN DI RSUD DR. RASIDIN DAN RSIA SITI HAWA PADANG Wenny Nursa Octarina; Andani Eka Putra; Puja Agung Antonius
Jurnal Kesehatan Andalas Vol 7 (2018): Supplement 3
Publisher : Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jka.v7i0.863

Abstract

Abortus merupakan salah satu penyebab dari morbiditas dan mortalitas maternal. Abortus adalah berakhirnya kehamilan pada atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu. Banyak faktor yang mempengaruhi abortus, salah satunya adalah infeksi yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis, selain itu faktor resiko lain yang mempengaruhi terjadinya abortus adalah usia maternal, paritas, riwayat kejadian abortus pada kehamilan sebelumnya, dan jarak kehamilan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hungan infeksi Chlamydia trachomatis dengan kejadian abortus spontan. Penelitian ini merupakan studi analitik dengan desain case control yaitu untuk mengetahui infeksi C. trachomatis dengan kejadian abortus spontan. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil dengan abortus spontan di RS dr. Rasidin padang dan RSIA Siti Hawa Padang. Teknik pengambilan sampel dengan consecutive sampling yaitu setiap penderita yang memenuhi kriteria inklusi dimasukkan dalam subyek penelitian sampai jumlah sampel tercapai  yaitu sebanyak 50 sampel. Hasil penelitian didapatkan Proporsi kejadian abortus pada sampel positif C. trachomatis yaitu 44,0%. Analisa statistik dengan uji Fisher’s Exact Test menunjukan, terdapat hubungan yang bermakna antara infeksi C.trachomatis dengan kejadian abortus (p<0.05) dengan nilai Odds Ratio (OR) 5,7. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan terdapat hubungan antara infeksi C.trachomatis dengan kejadian abortus. Diharapkan untuk penelitian berikutnya melakukan penelitian lebih lanjutan mengenai hubungan faktor resiko maternal dan  infeksi Chlamydia trachomatis  terhadap kejadian abortus spontan dengan metode penelitian yang berbeda dan jumlah sampel yang lebih banyak.