Djoko Adi Susilo
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PROSES BERPIKIR KREATIF MAHASISWA DALAM MENGAJUKAN DAN MEMECAHKAN MASALAH Rosita Dwi Ferdiani; Imam Sujadi; Laila Fitriana; Djoko Adi Susilo
AKSIOMA: Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (834.554 KB) | DOI: 10.24127/ajpm.v11i1.4215

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan proses berpikir kreatif mahasiswa dalam mengajukan dan memecahkan masalah berdasarkan tahapan Wallas. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Sumber data adalah mahasiswa prodi pendidikan matematika Universitas Kanjuruhan Malang, angkatan 2017 kelas K yang mengikuti mata kuliah Kajian Pembelajaran Matematika Sekolah 3 yang berjumlah 20 mahasiswa. Subjek penelitian ini berjumlah 3 orang, yang diambil secara acak berdasarkan kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Instrumen penelitian ini adalah peneliti sebagai instrumen utama, dan didukung oleh instrumen lembar tes dan pedoman wawancara. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan pada tahap inkubasi, terdapat perbedaan durasi waktu yang dibutuhkan bagi ketiga subjek penelitian. Subjek 1 yang berkemampuan tinggi, hanya membutuhkan waktu sekitar 4 menit pada tahap inkubasi. Subjek 2 membutuhkan waktu sekitar 12 menit pada tahap inkubasi. Subjek 3 membutuhkan waktu sekitar 30 menit pada tahap inkubasi.Pada tahap iluminasi, ketiga subjek mulai menetapkan materi yang akan digunakan dalam mengajukan masalah, dan mulai menuliskan masalah yang diajukan.  Pada tahap Verifikasi, subjek 1 dapat memecahkan masalah yang diajukan dan didapatkan jawaban yang benar. Hal ini menandakan bahwa subjek 1 dapat menguji sebuah produk hasil proses kreatif untuk membuktikannya. b) Subjek 2 dapat memecahkan masalah yang diajukan tetapi kurang tepat dalam menuliskan jawabannya. Hal ini dapat diartikan bahwa subjek 2, dapat menguji sebuah produk hasil proses kreatif, tetapi kurang tepat dalam membuktikannya. c) Subjek 3 belum dapat memecahkan masalah yang diajukan. Sehingga subjek 3 tidak dapat menguji sebuah produk hasil proses kreatif, dan tidak dapat membuktikannya.
Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Untuk Meningkatkan Komunikasi Matematika Bernardus Bala Ritan; Retno Marsitin; Vivi Suwanti; Djoko Adi Susilo
RAINSTEK: Jurnal Terapan Sains dan Teknologi Vol. 7 No. 2 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jtst.v7i2.12528

Abstract

Pembelajaran Discovery Learning mempunyai banyak cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan komunikasi matematika siswa. Komunikasi merupakan kemampuan yang sangat penting dimiliki oleh siswa sebab, dengan komunikasi yang baik, siswa dengan cepat memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Tujuan penelitian adalah bagimana penerapan model pembelajaran discovery learning untuk meningkatkan komunikasi matematika pada SMPS Batu Payung kecamatan Lewolema Kota Larantuka Nusa Tenggara Timur. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Hasil penelitian menunjukan presentase meningkatkan komunikasi matematika siklus I sebesar 25,93% pada siklus II sebesar 92,59% mengalami tuntas belajar. Pemberian tes pada siklus II mengalami peningkatan karena pemberian tes dengan materi yang sama pada siklus I yaitu materi bentuk aljabar. Maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran discovery learning dapat meningkatkan komunikasi matematika. Langkah-langkah pembelajaran sebagai berikut (1) Pendahuluan, (2) Penyajian materi, (3) Pembentukan kelompok, (4) diskusi kelompok, (5) Persentasi kelompok, (6) Evaluasi.