Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Kualitas Pencahayaan Menggunakan Pemodelan Numeris Sesuai SNI Pencahayaan, Data Pengukuran Langsung (On-Site) dan Simulasi Bayu Ardiyanto; Sentagi Sesotya Utami; Mohammad Kholid Ridwan
Teknofisika Vol 3, No 2 (2014)
Publisher : Departemen Teknik Nuklir & Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1367.044 KB)

Abstract

Sektor bangunan berperan secara signifikan pada konsumsi energi nasional. Pada bidang pencahayaan, umumnya sebuah bangunan komersial biasanya menghasilkan beban 20% - 45% dari konsumsi energi total yang dibutuhkan dari gedung tersebut (UNEP, 2006). Untuk memaksimalkan pemanfaatan beban energi yang sebesar itu, sistem pencahayaan harus memperhatikan faktor performansi dan kenyamanan visual yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kualitas sistem pencahayaan pada dengan studi kasus Hotel Novotel Yogyakarta pada ruang pertemuan dan lobi dengan tiga metode, yaitu dengan perhitungan numeris dengan dasar acuan studi Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang pencahayaan, metode pengukuran langsung, dan simulasi komputer dengan menggunakan DIALux. Berdasarkan hasil penelitian, nilai iluminansi rata-rata ruang pertemuan dengan perhitungan numeris 78,1 lux, pengukuran langsung 72,33 lux, dan simulasi 89 lux dengan nilai baku mutu SNI 300 lux. Nilai iluminansi rata-rata lobi pada malam hari dengan perhitungan numeris yaitu 49,05 lux, pengukuran langsung 48,02 lux, dan simulasi 70 lux dengan nilai baku mutu SNI 100 lux. Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa nilai iluminansi rata-rata ruang pertemuan dan lobi pada malam hari belum berhasil memenuhi standar kenyamanan SNI. Nilai iluminansi rata-rata lobi pada siang hari yaitu dengan perhitungan numeris 151,3 lux, pengukuran langsung 91,37 lux, dan simulasi 222 lux. Hal ini berarti lobi pada siang hari berhasil mendekati standar kenyamanan SNI. Analisis perbandingan ketiga metode tersebut menunjukkan bahwa perhitungan numeris dengan dasar SNI dilakukan sebagai dasar dari perancangan sistem pencahayaan, simulasi dilakukan untuk memperoleh perhitungan yang optimal, dan evaluasi sistem pencahayaan dilakukan dengan pengukuran langsung di lapangan.
KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI RUMPUT LAUT HIDROKOLOID PADA SUBSTRAT YANG BERBEDA DI PERAIRAN PANTAI KARANGTENGAHNUSAKAMBANGAN CILACAP Bayu Ardiyanto; Achmad Ilalqisny Insan; Dwi Sunu Widyartini
BioEksakta : Jurnal Ilmiah Biologi Unsoed Vol 2 No 3 (2020): BioEksakta
Publisher : Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.3.2999

Abstract

The waters of Karangtengah Nusakambangan Cilacap have various types of substrates, namely sand, coral and mixture. Beach conditions with many types of substrates allow various species of seaweed to grow. Information regarding the diversity and dominance of seaweed producing hydrocolloid species has not been much studied in the waters of Karangtengah Beach. This study aims to determine the diversity and dominance of seaweed producing hydrocolloids on different substrates in the waters of Karangtengah Nusakambangan Cilacap. This study uses a survey method with a sampling technique that is the selected random transect method. Six transect lines were made perpendicular to the coastline and the distance between transects was 25 m. Each transect was made three plots, each plot measuring 1x1 m based on the substrate (coral, sand, and mixture). The main parameters observed were the amount of biomass and the number of species. Supporting parameters observed were environmental factors namely temperature, salinity, pH, current speed and depth. The number of hydrocolloid seaweed species found was 10 species of seaweed with details of 5 alginate-producing species, 3 agar-producing species, and 2 carrageenan-producing species. The diversity index value in the coastal waters of Karangtengah between 0,6-2,0 was classified as moderate diversity. The dominance index value in the coastal waters of Karangtengah between 0,2-0,6 was classified as low dominance.