P. Surjowardojo
Bagian Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA DIAMETER LUBANG PUTING TERHADAP TINGKAT KEJADIAN MASTITIS B.W. Prasetyo; Sarwiyono Sarwiyono; P. Surjowardojo
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 14, No 1 (2013): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.118 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat mastitis pada sapi lubang dot. Bahan yang digunakan adalah 30 ekor sapi menyusui dan metode yang digunakan adalah survey langsung ke lapangan dan melakukan pengukuran lubang dot setelah pemerahan, kemudian ditambahkan 2 ml sampel susu ke dalam CMT dan perlahan diputar horizontal selama 10-15 detik. Pengamatan campuran reaksi dari sampel susu dengan tingkat mastitis CMT reagen akan ditentukan berdasarkan tingkat konsistensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adalah koefisien determinasi (R²) dari 32.97%, dapat diartikan bahwa tingkat kejadian mastitis dipengaruhi oleh ukuran puting diameter lubang dengan 32.97%. Sebagian besar tingkat kejadian mastitis dipengaruhi oleh sanitasi perumahan, memerah waktu, perumahan kebersihan dan peralatan yang digunakan. Analisis varians dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa ada efek yang berbeda secara signifikan. Kesimpulannya adalah lebih besar diameter lubang dot itu akan selalu diikuti oleh tingkat yang lebih tinggi dari mastitis yang hubungan positif antara kedua variabel dengan koefisien korelasi ( r ) dari 0.282 .Kata Kunci : Mastitis, California Mastitis Test, Lubang putingRELATIONSHIP BETWEEN TEAT HOLE DIAMETER ON THE LEVEL OF MASTITIS OCCURRENCEABSTRACTPurpose of the study was to determine the level of mastitis in cows teat hole. The material used was 30 lactating cows and method used was survey directly to the field and do the teat hole measurements after milking,then added 2 ml of the milk sample into the CMT and slowly rotated horizontally for 10-15 seconds. Observation of the reaction mixture of milk samples with CMT reagent mastitis levels will be determined based on the level of consistency.Results showed that was coefficient of determination (R²) of 32.97%, can be interpreted that the level of incidence of mastitis affected by the size of the nipple hole diameter by 32.97%. Most of the level of incidence of mastitis affected by housing sanitation, milking time, hygiene housing and used equipment.Analysis of variance of the results it can be seen that there was a significantly different effect. The conclusion was the larger diameter teat hole it will always be followed by the higher levels of mastitis that was a positive relationship between the two variables with a correlation coefficient (r) of 0.282.Keywords: Mastitis, California Mastitis Test, Teat Hole Diameter
HUBUNGAN BAHAN DAN TINGKAT KEBERSIHAN LANTAI KANDANG TERHADAP KEJADIAN MASTITIS MELALUI UJI CALIFORNIA MASTITIS TEST (CMT) DI KECAMATAN TUTUR KABUPATEN PASURUAN A.S. Aziz; P. Surjowardojo; Sarwiyono Sarwiyono
TERNAK TROPIKA Journal of Tropical Animal Production Vol 14, No 2 (2013): Ternak Tropika
Publisher : Jurusan Produksi Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.064 KB)

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara bahan dantingkat kebersihan lantai kandang terhadap kejadian mastitis pada sapi perah. Materi yangdigunakan dalam penelitian adalah peternakan sapi perah laktasi yang berjumlah 60 ekor yangmenggunakan bahan lantai kandang bambu, kayu dan karet. Metode yang digunakan adalahmetode studi kasus, penentuan lokasi dan materi menggunakan multi state sampling, denganmenggunakan 2 tahap yaitu purposive sampling dan random sampling. Data dianalisis denganregresi linier berganda untuk mengetahui hubungan bahan dan tingkat kebersihan lantai kandangterhadap kejadian mastitis. Persamaan regresi dan korelasi berganda diuji dengan r productmoment. Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara bahan dan tingkat kebersihan lantaikandang terhadap kejadian mastitis (r)= bambu -0,68, kayu -0,92 dan karet -0,95 dan koefisiendeterminasi antara bahan dan tingkat kebersihan lantai kandang terhadap kejadian mastitis (R²)=bambu 46%, kayu 85% dan karet 90%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan yangmemiliki permukaan yang masif, mempermudah dalam pembersihan dan diperoleh kejadianmastitis rendah. Semakin tinggi tingkat kebersihan lantai kandang maka mastitis akan semakinrendah. Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan maka diharapkan peternak dapat lebih selektifdalam memilih bahan lantai kandang, agar mudah dalam membersihkan, dan memiliki daya tahanyang lama. Peternak juga harus selalu menjaga kebersihan lantai kandang dan ternak agar tidakterkontaminasi oleh mikroorganisme patogen.Kata kunci : Bahan, kandang, kebersihan dan mastitis