Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemahaman Karakter Ruang dalam Penyusunan RUTRD Kabupaten Madiun Mochamad Soedibjo; Agung Sugiri
Journal of Regional and City Planning Vol. 3 No. 4a (1992): Edisi Khusus Juli
Publisher : The Institute for Research and Community Services, Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

.
PERAN BADAN KESWADAYAAN MASYARAKAT DALAM PENANGANAN PERMUKIMAN KUMUH DI PODOSUGIH, KOTA PEKALONGAN Indah Dwi Lestari; Agung Sugiri
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 2, No 1 (2013): Februari 2013
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1282.635 KB)

Abstract

Permasalahan kemiskinan dan  lingkungan permukiman kumuh di kota menyangkut banyak aspek yang mengikutinya. Konsep yang sesuai untuk mengatasi masalah seperti di atas yaitu menggunakan kosep pemberdayaan masyarakat  misalnya dengan dibentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM). Kegagalan program pemerintah yang ada saat ini sering disebabkan tidak diberdayakannya masyarakat dalam pelaksanaan program. Pelibatan masyarakat dari perencanaan sampai pembangunan mampu menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan. Namun, kajian mengenai peran lembaga lokal yang bersifat swadaya seperti BKM masih jarang dilakukan. Penelitian yang ada cenderung melihat dari segi pemerintahnya. Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penting, yaitu “apa peran kelompok BKM Kelurahan Podosugih dalam kaitannya dengan penanganan masalah permukiman kumuh Kota Pekalongan?” Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif yaitu dengan menentukan fokus penelitian/proposisi penelitian kemudian menyusun perangkat penelitian berupa form wawancara kepada narasumber. Penelitian ini menghasilkan suatu pemahaman yang baik terhadap peran BKM dalam menangani masalah slum dan rekomendasi bagi peningkatan kinerja serta inspirasi bagi daerah lain untuk kesuksesan dalam penanganan masalah yang sama. Di antara temuan penting mengenai peran kelompok BKM dalam penanganan permukiman kumuh di Kelurahan Podosugih adalah dalam mendorong perubahan sikap dari masyarakat yang menjadi peduli terhadap lingkungan. Kepedulian tumbuh karena ada pelibatan masyarakat dari penyusunan program hingga pelaksanaan sehingga mereka merasa memiliki dan wajib memelihara hasil pembangunan untuk generasi yang akan. Temuan lain dari penelitian yaitu, untuk mengatasi masalah lingkungan permukiman kumuh yang ada, BKM tidak melakukan peningkatan kemampuan dalam bidang teknis pengelolaan lingkungan seperti pembuatan peta atau pelatihan software lainnya, melainkan pelatihan peningkatan ekonomi dan kohesi sosial masyarakat. Keberhasilan kinerja BKM ini hendaknya menjadi contoh yang dapat ditiru oleh daerah lain. Namun, suatu pembangunan yang melibatkan masyarakat dapat dikatakan berhasil sepenuhnya jika ada keberlanjutan finansial dari masyarakat sendiri tanpa bantuan pemerintah. Indikasi menunjukkan bahwa prospek keberlanjutan finansial dalam perbaikan kumuh di Podosugih masih belum baik.Karenanya, aspek keberlanjutan finansial merupakan salah satu rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut.
KAJIAN PEMBANGUNAN KAWASAN TERTINGGAL DI KABUPATEN GROBOGAN Eva Artmey Mangedaby; Agung Sugiri
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.082 KB)

Abstract

Kawasan tertingggal adalah suatu kawasan permukiman penduduk dengan segala kegiatan sosial, budaya dan ekonominya yang terletak baik dikawasan buddidaya maupun dikawasan lindung dengan tingkat pertumbuhan atau perkembangan suatu aspek kehidupannya lebih rendah atau tertinggal dibandingkan kawasan permukiman lainnya. Kabupaten Grobogan merupakan Kabupaten Dati II Jawa Tengah yang secara konstelatif berdekatan dengan jalur regional dimana hal itu didukung dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Grobogan. Permasalahan yang dimiliki yaitu kondisi aksesbilitas, ketersediaan sarana prasarana, serta perluasan kesempatan kerja. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk memberikan rekomendasi arahan pembangunan yang ada di Kabupaten Grobogan dan sasaran yang ingin dicapai adalah teridentifikasinya aksesbilitas, ketersediaan sarana dan prasarana, kesempatan perluasan kerja serta perumusan arahan pengembangan yang ada di Kabupaten Grobogan dengan cara mereview kebijakan-kebijakan yang sudah ada. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut maka dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi analisis aksesilitas, analisis sarana prasarana, analisis kesempatan kerja serta analisis kebijakan. Hasil dari penelitian ini adalah arahan rekomendasi untuk pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mengetaskan kawasan tertinggal yang ada di Kabupaten Grobogan. Dengan rekomendasi ini diharapkan Kabupaten Grobogan tidak lagi menjadi kawasan tertinggal 
KAJIAN PENANGANAN DAMPAK PENAMBANGAN PASIR BESI TERHADAP LINGKUNGAN FISIK PANTAI KETAWANG KABUPATEN PURWOREJO Joseph Y A Dara; Agung Sugiri
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 1 (2014): Februari 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (519.837 KB)

Abstract

Pesisir menjadi wilayah yang sangat berarti bagi kehidupan manusia karena wilayah pesisir merupakan kawasan strategis. Sehingga kawasan industri juga banyak di wilayah pesisir Purworejo. Desa Ketawangrejo merupakan salah satu desa yang berada di kecamatan Grabag yang memiliki wilayah pesisir dimana  PT. Antam beroperasi. Permasalahan yang merupakan dampak negatif dari penambangan pasir besi wilayah pesisir Purworejo adalah musnahnya gumuk dari topografi khas pesisir yang unik, kerusakan permanent pada bekas areal yang ditambang, banjir rob, menimbulkan kerentanan dan resiko tinggi terhadap ancaman bencana alam dan bencana lingkungan,  menimbulkan dampak sekunder berupa polusi (udara, tanah, air) yang memerosotkan secara ekstrem kualitas lingkungan hidup dan merusak sarana prasarana yang ada seperti jaringan jalan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut maka dalam penelitian ini digunakan metoda pendekatan deskriptif analitis. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang Meliputi analisis dampak serta analisis pendekatan lingkungan dan analisis pendekatan teknologi. Hasil dari penelitian ini adalah rekomendasi untuk pemerintah, masyarakat maupun instansi terkait untuk menyelesaikan usaha reklamasi, melakukan penghijauan kembali, memperbaiki infrastruktur yang rusak akibat penambangan pasir besi dan usaha usaha lain untuk mendukung kegiatan masyarakat terkait penambangan pasir besi. Dengan rekomendasi ini diharapkan lingkungan Pantai Ketawang dapat berfungsi seperti sedia kala.