Eva Artmey Mangedaby
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengaruh Desa Wisata Kampoeng Batik Laweyan terhadap Fungsi Permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta Mangedaby, Eva Artmey; Setioko, Bambang; Sari, Suzanna Ratih
TEKNIK Vol 38, No 1 (2017): (Juli 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (401.959 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i1.12057

Abstract

Kota Surakarta merupakan salah satu sentra produksi batik di Jawa Tengah yang terkenal karena batik berkualitas, salah satu nya adalah sentra batik yang berada di Kampung Batik Laweyan. Kampung batik yang terletak di Kelurahan Laweyan ini tengah marak di Indonesia karena merupakan salah satu daerah tujuan wisata. Sebagai kampung batik yang saat ini tengah popular, membuat kawasan permukiman di Kelurahan Laweyan juga mengalami perubahan. Hal ini terlihat dari bentuk dan tata ruang rumah itu sendiri. Perubahan ini tidak hanya terjadi pada kampung batik Laweyan saja tetapi satu Kelurahan Laweyan, sehingga mengakibatkan tidak tersedianya ruang terbuka hijau di Kelurahan Laweyan. Penelitian ini bertujuan untuk mencari pengaruh desa wisata Desa Kampung Batik Laweyan terhadap fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan serta untuk menentukan seberapa besar pengaruh desa wisata Kampung Batik Laweyan terhadap fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta dan bagaimana pengaruhnya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan pendekatan korelasi memakai analisis likerts serta analisis skoring berdasarkan asumsi yang sudah ditetapkan kemudian di uji dengan analisa regresi linear berganda menggunakan uji SPSS. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriprif untuk mengambil kesimpulan dari sampel yang diuji. Proses penelitian ini melalu tiga tahapan yaitu kompilasi data, pemberian kode variabel dan pengolahan data dengan analisa regresi. Hasil temuan studi yang didapat setelah melalui tahapan-tahapan tersebut adalah desa wisata Kampung Batik Laweyan mempengaruhi fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta sebesar 81,6% sedangkan sisanya 18,4% dipengaruhi oleh faktor lain diluar model. Pengaruh desa wisata Kampung Batik Laweyan terhadap fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan Kota Surakarta adalah dengan berubahnya fungsi permukiman di Kelurahan Laweyan yang dulunya hanya sebagai hunian sekarang berubah menjadi hunian dan tempat usaha, serta penambahan fasilitas pendukung wisata lainnya, selain itu juga terdapat penambahan street furniture yang menjadi ciri khas desa wisata Kampung Batik Laweyan. Sedangkan untuk faktor lain yang memperngaruhi diluar model adalah sejarah kawasan dan perubahan tata guna lahan. Peran stakeholders yang terkait seperti pemerintah, swasta dan masyarakat sangat diperlukan. Pemerintah berperan sebagai pengelola dan fasilitator, swasta sebagai pembantu pelaksana program pemerintah sedangkan masyarakat bisa berpartisipasi dalam pengembangan desa wisata Kampung Batik Laweyan.  Kata Kunci: Kampung Batik, Desa Wisata, Permukiman, Fungsi Permukiman
KAJIAN PEMBANGUNAN KAWASAN TERTINGGAL DI KABUPATEN GROBOGAN Eva Artmey Mangedaby; Agung Sugiri
Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota) Vol 3, No 2 (2014): Mei 2014
Publisher : Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.082 KB)

Abstract

Kawasan tertingggal adalah suatu kawasan permukiman penduduk dengan segala kegiatan sosial, budaya dan ekonominya yang terletak baik dikawasan buddidaya maupun dikawasan lindung dengan tingkat pertumbuhan atau perkembangan suatu aspek kehidupannya lebih rendah atau tertinggal dibandingkan kawasan permukiman lainnya. Kabupaten Grobogan merupakan Kabupaten Dati II Jawa Tengah yang secara konstelatif berdekatan dengan jalur regional dimana hal itu didukung dengan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Grobogan. Permasalahan yang dimiliki yaitu kondisi aksesbilitas, ketersediaan sarana prasarana, serta perluasan kesempatan kerja. Sedangkan tujuan dari penelitian ini untuk memberikan rekomendasi arahan pembangunan yang ada di Kabupaten Grobogan dan sasaran yang ingin dicapai adalah teridentifikasinya aksesbilitas, ketersediaan sarana dan prasarana, kesempatan perluasan kerja serta perumusan arahan pengembangan yang ada di Kabupaten Grobogan dengan cara mereview kebijakan-kebijakan yang sudah ada. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut maka dalam penelitian ini digunakan metode kuantitatif dengan pendekatan penelitian kuantitatif. Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif kuantitatif yang meliputi analisis aksesilitas, analisis sarana prasarana, analisis kesempatan kerja serta analisis kebijakan. Hasil dari penelitian ini adalah arahan rekomendasi untuk pemerintah, masyarakat, dan swasta untuk mengetaskan kawasan tertinggal yang ada di Kabupaten Grobogan. Dengan rekomendasi ini diharapkan Kabupaten Grobogan tidak lagi menjadi kawasan tertinggal