Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Post Modern ibrahim, husein; murtomo, bambang; wijayanti, wijayanti
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : IMAJI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.585 KB)

Abstract

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki prestasi besar dalam cabang olahraga bulutangkis. Hingga sekarang Indonesia masih dikenal dunia sebagai negara yang kuat dalam cabang olahraga ini. Nama nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Candra Wijaya, Ivana Lie, Susi Susanti, Yuni Kartika, Minarti Timur, Ellen Angelin dan masih banyak lagi adalah sederat nama yang pernah mendominasi cabang bulutangkis dunia di era tahun 80 hingga 90-an. Puluhan gelar seperti Kejuaraan Dunia, All England, hingga Olimpiade pernah diraih oleh atlet-atlet tersebut. Nama terakhir yang sudah menjadi legenda adalah Taufik Hidayat yang pernah meraih banyak prestasi di awal tahun 2000-an. Setelah era Taufik Hidayat, Indonesia tidak lagi menjadi negara yang dominan karena kalah dengan negara-negara Asia lainnya seperti China dan Korea. Dalam sepuluh tahun terakhir, Negara Indonesia kalah bersaing dengan China maupun Korea. Hal ini tidak terlepas dari regenerasi yang baik terhadap atlet-atlet muda China maupun Korea yang mampu menggantikan pendahulunya. Indonesia bukan tidak memiliki regenerasi, namun hanya masih lambat dalam mecetak atlet muda yang mampu bersaing di kancah dunia. Hal ini menjadi tugas besar PBSI sebagai Induk organisasi bulutangkis di Indonesia yang tengah giat dalam melakukan program pembinaan atlet usia dini dengan meningkatkan kualitas pembinaan dan mencari atlet-atlet berbakat diseluruh Indonesia.
Meningkatkan Kemampuan Interpersonal Melalui Metode Bermain Peran Asril, Yeni Febrianti; Ibrahim, Husein
Jurnal Riset Golden Age PAUD UHO Vol 1, No 3: November 2018
Publisher : Jurusan PG-PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.737 KB) | DOI: 10.36709/jrga.v1i3.9111

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan interpersonal melalui metode bermain peran di kelompok B TK Yaa Bunayya Hidayatullah Kendari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK).Penelitian ini dilaksanakan selama dua siklus dimana setiap siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Tahap-tahap dalam penelitian ini mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi atau pengamatan, dan (4) refleksi.  Subjek dalam penelitian ini adalah guru dan anak didik di Kelompok B TK Yaa Bunayya Hidayatullah Kendari yang berjumlah 15 anak didik 9 laki-laki 6 perempuan. Berdasarkan analisis data diperolah hasil evaluasi kemampuan interpersonal  metode bermain peran sebesar 60%. Sedangka pada siklus II, persentase aktivitas mengajar guru meningkat menjadi 92,31%, sedangkan persentase kegiatan belajar anak meningkat menjadi 92,31%. Hasil evaluasi kemampuan interpersonal melalui metode bermain peran sebesar 80% Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan interpersonaldi Kelompok B TK Yaa Bunayya Hidayatullah Kendari dapat ditingkatkan melalui metode bermain peran. Kata Kunci: Kemampuan Interpersonal,  Metode Bermain Peran, Anak
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BULUTANGKIS USIA DINI DI SEMARANG Penekanan Desain Arsitektur Post Modern husein ibrahim; bambang murtomo; wijayanti wijayanti
IMAJI Vol 3, No 4 (2014): jurnal IMAJI - Oktober 2014
Publisher : Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (953.585 KB)

Abstract

Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki prestasi besar dalam cabang olahraga bulutangkis. Hingga sekarang Indonesia masih dikenal dunia sebagai negara yang kuat dalam cabang olahraga ini. Nama nama seperti Liem Swie King, Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Rudy Hartono, Alan Budi Kusuma, Ardy B. Wiranata, Ricky Subagja, Rexy Mainaki, Candra Wijaya, Ivana Lie, Susi Susanti, Yuni Kartika, Minarti Timur, Ellen Angelin dan masih banyak lagi adalah sederat nama yang pernah mendominasi cabang bulutangkis dunia di era tahun 80 hingga 90-an. Puluhan gelar seperti Kejuaraan Dunia, All England, hingga Olimpiade pernah diraih oleh atlet-atlet tersebut. Nama terakhir yang sudah menjadi legenda adalah Taufik Hidayat yang pernah meraih banyak prestasi di awal tahun 2000-an. Setelah era Taufik Hidayat, Indonesia tidak lagi menjadi negara yang dominan karena kalah dengan negara-negara Asia lainnya seperti China dan Korea. Dalam sepuluh tahun terakhir, Negara Indonesia kalah bersaing dengan China maupun Korea. Hal ini tidak terlepas dari regenerasi yang baik terhadap atlet-atlet muda China maupun Korea yang mampu menggantikan pendahulunya. Indonesia bukan tidak memiliki regenerasi, namun hanya masih lambat dalam mecetak atlet muda yang mampu bersaing di kancah dunia. Hal ini menjadi tugas besar PBSI sebagai Induk organisasi bulutangkis di Indonesia yang tengah giat dalam melakukan program pembinaan atlet usia dini dengan meningkatkan kualitas pembinaan dan mencari atlet-atlet berbakat diseluruh Indonesia.