Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Analisis Risiko Karsinogenik Paparan PM10 Terhadap Pedagang di Kelurahan Pasar Jambi Resti Ayu Lestari; Rizki Andre Handika; Solikhati Indah Purwaningrum
Jurnal Dampak Vol 16, No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.16.2.59-65.2019

Abstract

Particulate Matter 10 (PM10) is small particles with generally 10 μm  diameters. These particles can be inhaled and induce respiratory system disorders, such as breathlessness, lung cancer and even death. The purpose of this study was to analyze the carcinogenic level of health risks that were caused by PM10 exposure to vendors in Pasar Jambi. This study used observational research with Environmental Health Risk Assessment approach. The element of carcinogenic level in PM10 included Pb and Ni. Primary data of this study were vendors characteristics, Pb concentration and Ni concentration. The number of samples used was 95 people. The results showed that the average concentration of Pb and Ni at Pasar Jambi were 27.938x10-3 µg/m3 and 2.574x10-3 µg/m3. The average realtime intake of Pb and Ni were 7.015x10-7 mg/kg/day and 5.477x10-8 mg/kg/day. The average lifetime intake of Pb and Ni were 2.073x10-6 mg/kg/day and 1.619x10-7 mg/kg/day. Excess Lifetime Cancer Risk (ELCR) for Pb exposure to all samples was ≤10-6, as well as for Ni exposure. In conclusion, carcinogenic risk for vendors in Pasar Jambi was uncertain  and the carcinogenic level of health risk mostly safe for realtime and lifetime.Keywords :  PM10, Carcinogenic, Risk Assessment, Health      ABSTRAK  Particulate Matter 10 (PM10) adalah partikel kecil yang umumnya berdiameter ≤ 10 μm. Partikel-partikel ini dapat dihirup dan menyebabkan gangguan sistem pernapasan, seperti sesak napas, kanker paru-paru dan bahkan kematian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis tingkat risiko kesehatan karsinogenik yang disebabkan oleh paparan PM10 terhadap pedagang di Pasar Jambi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis  Risiko Kesehatan Lingkungan. Unsur tingkat karsinogenik dalam PM10 adalah Pb dan Ni. Jumlah sampel yang digunakan adalah 95 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi rata-rata Pb dan Ni di Pasar Jambi adalah 27,938x10-3 μg/m3 dan 2,574x10-3μg/m3. Asupan Pb dan Ni rata-rata realtime adalah 7,015x10-7mg/kg/hari dan 5,477x10-8 mg/kg/hari. Asupan Pb dan Ni rata-rata seumur hidup adalah 2,073x10-6 mg/kg/hari dan 1,619x10-7mg/kg/ hari. Excess Lifetime Cancer Risk (ELCR) untuk paparan Pb dan Ni untuk semua sampel adalah ≤10-6. Kesimpulannya, risiko karsinogenik bagi pedagang di Pasar Jambi masih aman dan belum berdampak karsinogenik.Kata Kunci : PM10, Karsinogenik, Analisis Risiko, Kesehatan 
Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan Akibat Pajanan Logam dalam PM 2,5 pada Masyarakat di Perumahan Blok D Ulu Gadut Kota Padang Shinta Silvia; Fadjar Goembira; Taufiq Ihsan; Resti Ayu Lestari; Mohammad Irfan
Dampak Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/dampak.17.2.1-10.2020

Abstract

ABSTRACT This study aims to analyze the concentration of metals in PM2.5 and the environmental health risks due to metal exposure to residents. The PM2.5 measurement using Low Volume Air Sampler (LVAS) tool with a sampling time of 3; 6; 9 hours. Meteorological conditions were measured by using the PCE-FWS-20 Weather Station tool. Analysis of metal concentrations using the Inductively Coupled Plasma-MS (ICP-MS) tool. The Environmental Health Risk Analysis (ARKL) method was used to estimate the risk of exposure. Based on the measurement results, the concentration of PM2.5 in ambient air was 25.82 µg / Nm3 and in the house was 25.73 µg / m3. The results of PM2.5 concentration measurements did not exceed quality standards based on Republic of Indonesia Government Regulation No.41 of 1999 and Minister of Health Regulation No.1077 of 2011. Three metals (Cr, Ni and Mn) which have RfC and SF values followed by ARKL calculations. The average lifetime Excess Cancer Risk (ECR) value of carcinogenic Cr metal and Ni metal that was ECR> 10-4 means that the concentration of carcinogenic Cr metal and Ni metal in the house were inhaled unsafe for occupants of adult homes and children. The average lifetime RQ value of non-carcinogenic Cr metal and Mn metal shows an RQ value> 1 meaning that the concentrations of non-carcinogenic Cr metal and Mn metal in the house were inhaled insecure for adult respondents and children. Keywords: PM2,5, risk analysis, Cr, Mn, Ni, residential ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsentrasi logam dalam PM2,5 dan risiko kesehatan lingkungan akibat pajanan logam terhadap penghuni rumah. Pengukuran PM2,5 menggunakan alat Low Volume Air Sampler (LVAS) dengan waktu sampling 3; 6; 9 jam. Kondisi meteorologi diukur menggunakan alat Weather Station PCE-FWS-20. Analisis konsentrasi logam menggunakan alat Inductively Coupled Plasma-MS (ICP-MS). Metode Analisis Risiko Kesehatan Lingkungan (ARKL) digunakan untuk memperkirakan besarnya risiko pajanan. Berdasarkan hasil pengukuran, konsentrasi PM2,5 di udara ambien yaitu 25,82 µg/Nm3 dan di dalam rumah sebesar 25,73 µg/m3. Hasil pengukuran konsentrasi PM2,5 tidak melebihi baku mutu berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.41 Tahun 1999 dan Peraturan Menteri Kesehatan No.1077 tahun 2011. Tiga logam (Cr, Ni dan Mn) yang memiliki nilai RfC dan SF dilanjutkan penghitungan ARKL. Nilai Excess Cancer Risk (ECR) lifetime rata-rata logam Cr karsinogenik dan logam Ni yaitu ECR>10-4 artinya konsentrasi logam Cr karsinogenik dan logam Ni di dalam rumah secara inhalasi tidak aman bagi penghuni rumah dewasa dan anak-anak. Nilai RQ lifetime rata-rata logam Cr non-karsinogenik dan logam Mn menunjukkan nilai RQ>1 artinya konsentrasi logam Cr non-karsinogenik dan logam Mn didalam rumah secara inhalasi tidak aman bagi responden dewasa dan anak-anak. Kata kunci: PM2,5, analisis risiko, Cr, Mn, Ni, permukiman
Gambaran Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelelahan Kerja Pada Pekerja Industri Tekstil Di Indonesia: Review Annisa Agustin; Taufiq Ihsan; Resti Ayu Lestari
Jurnal Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lingkungan Vol. 2 No. 2 (2021): Juli - Desember 2021
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.038 KB) | DOI: 10.25077/jk3l.2.2.138-151.2021

Abstract

Secara global kelelahan kerja memberikan kontribusi sebesar 50% terhadap kecelakaan kerja. Hal yang sama dapat terjadi pada industri tekstil di Indonesia. Hal ini karena industri tekstil masih menggunakan aktivitas fisik dan penggunaan mesin-mesin produksi yang menimbulkan kebisingan. Pada unit spinning dan weaving merupakan pekerjaan yang monoton, yang dapat memicu kelelahan kerja. Kelelahan kerja dapat dipengaruhi oleh faktor internal seperti usia, kalitas tidur, status gizi dan jenis kelamin sedangkan faktor eksternal seperti masa kerja, stres kerja, shift kerja, beban kerja dan lingkungan kerja fisik. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi kelelahan kerja serta merumuskan upaya perbaikan untuk mereduksi kecelakaan kerja berdasarkan faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap kelelahan kerja. Penelitian ini bersifat kajian literatur. Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengumpulan 10 jurnal terkait faktor – faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada pekerja industri tekstil di Indonesia. Hasil kajian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kelelahan kerja pada faktor internal adalah usia dan kualitas tidur. Pada faktor eksternal ada pengaruh dari masa kerja, shift kerja, stres kerja dan lingkungan kerja fisik. Faktor internal yang paling berpengaruh adalah usia (33,3%) dan faktor eksternal yang paling berpengaruh adalah lingkungan kerja fisik (57,12%). Sedangkan, sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Kelelahan kerja pada industri tekstil di Indonesia termasuk kategori kelelahan kerja ringan hingga kelelahan kerja berat, mayoritas termasuk kategori ringan
Potensi Penyebaran Covid-19 di Objek Wisata Indoor Sumatera Barat Berdasarkan Kualitas Fisik Udara Studi Kasus: Lubang Japang dan Istano Basa Pagaruyung Resti Ayu Lestari; Rinda Andhita Regia; Hafifatul Auliya Rahmy; Vezy Hidayatifa Thayyibah; Nadya Fadhillah Febrinaldi
Jurnal Serambi Engineering Vol 6, No 1: Januari 2021
Publisher : Fakultas Teknik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/jse.v6i1.2590

Abstract

The Covid-19 pandemic is affecting indoor tourism in West Sumatra. The spread of a virus through could be influenced by indoor air quality. This study aims to analyze the potensial spread of Covid-19 in the indoor tourism in West Sumatra based on the physical indoor air quality, including PM2.5 concentration, temperature, humidity, and light intensity. The research objects were Lubang Japang Bukittinggi and Istano Basa Pagaruyung. The research was conducted by using sampling and interview methods. The data obtained were compared to Permenkes No. 1077/Menkes/Per/V/2011 and the suitable environmental conditions for the virus. The results showed that the temperature values in tourist objects were below the standards used. The temperature value in the research objects ranged from 20oC to 30oC. The humidity, light intensity, and PM2.5 concentration values were outside the ranges stipulated by regulations. Lubang Japang humidity was: 75.97 - 94.76 Rh; Istano Basa Pagaruyung: 65.83 - 67.16 Rh. Lubang Japang light intensity was: 0.4 - 4.0 Lux; Istano Basa Pagaruyung: 28 - 38 Lux. The concentration of PM2.5 at Lubang Japang: 187.45 µg / Nm3; Istano Basa Pagaruyung: 77.29 µg / Nm3. Based on this research, the humidity and the PM2.5 concentration of the research objects have the potential to spread the Covid-19.