Fitri Dwi Lestari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PARASOCIAL INTERACTION ON SOCIAL MEDIA: CAN IT AFFECT PARASOCIAL RELATIONSHIP? Oktavia Nur’afifah; Nuke Farida; Fitri Dwi Lestari
Jurnal InterAct Vol 8, No 2 (2019): InterAct, Communication Journal
Publisher : Atma Jaya Indonesia Catholic University, Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36388/ia.v8i2.1595

Abstract

Media sosial dapat digunakan sebagai saluran untuk melakukan interaksi parasosial antara influencer sosial dan pengikutnya, dan kemudian interaksi mereka dapat berkembang menjadi hubungan parasit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh interaksi parasosial pada media sosial, yaitu YouTube dan Instagram influencer sosial kecantikan, Rachel Goddard terhadap hubungan parasosial. Metode yang digunakan regresi linier berganda untuk menemukan efek perbandingan dari platform media sosial yang berbeda pada interaksi parasosial untuk membentuk hubungan parasit. Sampel penelitian adalah 388 mahasiswi Universitas Gunadarma menggunakan purposive sampling. Penelitian ini juga menggunakan pendekatan Penetrasi Sosial untuk menganalisis bagaimana interaksi parasit mempengaruhi hubungan parasosial melalui media sosial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersamaan, interaksi parasosial di YouTube (X1) dan di Instagram (X2) terhadap hubungan parasosial (Y) memiliki efek positif dan signifikan. Ini menunjukkan bahwa mereka memainkan peran penting sebagai media untuk interaksi parasosial untuk membentuk hubungan parasosial. Semakin banyak Anda berinteraksi di YouTube dan Instagram, semakin banyak hubungan parasosial yang Anda miliki. Secara parsial, interaksi parasosial di Instagram memiliki t-hitung yang lebih besar daripada t-hitung interaksi parasosial melalui YouTube, itu berarti interaksi parasit di Instagram memiliki efek yang lebih kuat daripada YouTube pada hubungan parasit. Kami menyimpulkan bahwa secara umum menggunakan saluran media sosial yang berbeda. melakukan interaksi parasosial dapat menembus tingkat hubungan parasosial, dan Instagram terbukti lebih efektif untuk memiliki hubungan parasosial yang lebih dalam daripada YouTube. KATA
HUBUNGAN PENERAPAN ATURAN KELAS DENGAN PEMBENTUKAN KARAKTER DISIPLIN SISWA KELAS TINGGI SDN GUGUS IV KECAMATAN SANDUBAYA Fitri Dwi Lestari; Darmiany; Ilham Handika
Pendas : Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar Vol. 10 No. 2 (2025): Volume 10 Nomor2, Juni 2025
Publisher : Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Pasundan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23969/jp.v10i2.27499

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya karakter disiplin pada siswa sekolah dasar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan hubungan antara penerapan aturan kelas dengan pembentukan karakter disiplin siswa kelas tinggi SDN Gugus IV Kecamatan Sandubaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode korelasional. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 147 siswa yang tersebar di SDN 12 Cakranegara, SDN 40 Cakranegara, dan SDN 42 Cakranegara. Sampel pada penelitian ini diambil menggunakan rumus slovin dengan presisi 10%, yakni 60 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrumen utama berupa angket tertutup dan observasi terstruktur serta wawancara sebagai instrumen pendukung hasil observasi. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment pada taraf signifikansi 5% atau 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara penerapan aturan kelas dengan pembentukan karakter disiplin siswa kelas tinggi SDN gugus IV kecamatan sandubaya. Hasil uji hipotesis, diketahui bahwa nilai koefisien korelasi atau rhitung sebesar 0,628 dan rtabel untuk N=60 dan taraf signifikansi 0,05 yaitu 0,254, 0,628 > 0,254, kemudian jika dilihat dari nilai signifikansi yaitu 0,000, 0,000 < 0,05. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Kemudian dilihat dari nilai rhitung atau pearson correlation sebesar 0,628 dimana tingkat hubungan antara variabel aturan kelas dan variabel karakter disiplin termasuk dalam kategorisasi tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa semakin baik aturan kelas diterapkan, maka semakin baik pula karakter disiplin siswa yang terbentuk.