This Author published in this journals
All Journal Psiko-Edukasi
Wikarta, Veronika Sriyani
Prodi Bimbingan Dan Konseling FPB Unika Atma Jya

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KEMAMPUAN BEREMPATI SISWA SMK SANTA MARIA TERHADAP TEMAN BERKEBUTUHAN KHUSUS Alicia Angelica; P.V. Sriyani Wikarta
Psiko-Edukasi Vol 18, No 2 (2020): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan berempati siswa terhadap teman berkebutuhan khusus. Penelitian dilakukan di SMK Santa Maria Jakarta dengan subjek penelitian sebanyak 52 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 38% siswa yang berada pada kategori sangat berempati, 50% siswa berada pada kategori berempati, 12% siswa berada pada kategori cukup berempati, 0% siswa pada kategori kurang berempati, dan 0% siswa yang berada pada kategori sangat kurang berempati. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan empati SMK Santa Maria terhadap teman berkebutuhan khusus sebagian besar berada pada kategori berempati. Hasil analisis pada setiap komponen menunjukkan bahwa komponen empati komunikatif berada pada kategori berempati (80%), sedangkan komponen empati kognitif berada pada kategori rendah (59%).Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, pihak yang terlibat dalam dunia pendidikan seperti dosen, mahasiswa, atau guru BK SMK Santa Maria dapat merancang kegiatan yang dapat menumbuhkan kemampuan berempati pada siswa reguler terhadap teman berkebutuhan khusus melalui berbagai kegiatan positif seperti menonton film inspiratif, bermain peran, kelompok tugas yang bervariasi, seminar, mengunjungi panti, bakti sosial, maupun bimbingan kellompok. Selain itu perlu juga diadakan konseling individual terhadap anak berkebutuhan khusus untuk memantau perkembangan dan kebutuhan-kebutuhan siswa berkebutuhan khusus selama mengikuti kegiatan di sekolah.
Pelaksanaan Konseling Kelompok dengan Pendekatan Person-Centered Therapy dalam Menangani Regulasi Diri Rendah Empat Mahasiswa Angkatan 2014 Prodi Bimbingan dan Konseling Fakultas Pendidikan dan Bahasa Unika Atma Jaya Veronika Sriyani Wikarta
Psiko-Edukasi Vol 14, No 2 (2016): Psiko Edukasi
Publisher : Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (362.528 KB)

Abstract

AbstrakRegulasi diri adalah perubahan yang dilakukan oleh diri sendiri dengan cara mengubah beberapa aspek dari diri sesuai dengan konsep standar yang dipilih oleh diri sendiri  atau ditentukan oleh lingkungan social. Penelitian ini adalah penelitian tindakan bimbingan dan konseling yang bertujuan untuk mengetahui mengenai penanganan mahasiswa yang mempunyai regulasi diri rendah melalui konseling kelompok dengan pendekatan Person-Centered Therapy.  Pengukuran tingkat regulasi diri diukur dengan menggunakan skala penilaian yang diberikan sebelum dan sesudah tindakan berupa konseling kelompok. Pendekatan Person-Centered Therapy dalam konseling kelompok dapat membantu menangani masalah (1) pencegahan, pengembangan pribadi dan pengentasan masalah, (2) ajang latihan untuk mengubah perilaku yang kurang memuaskan menjadi lebih memuaskan, (3) tempat para anggota kelompok belajar keterampilan sosial, (4) tempat anggota akan menjalin hubungan pribadi lebih dalam, dan (5) meningkatkan motif individu untuk berkarya melalui interaksi yang intensif dan dinamis dalam kelompok. Dalam masalah regulasi diri, pendekatan Person-Centered Therapy dalam konseling kelompok berhasil meningkatkan motif para anggota kelompok untuk memperbaiki prestasi belajar dan kinerja dalam proses belajar, tetapi pendekatan ini kurang berhasil mengubah perilaku subjek penelitian untuk melakukan regulasi diri dalam waktu yang singkat. Dibutuhkan dua siklus untuk dilakukan tindakan lebih lanjut yaitu siklus pertama untuk menyembuhkan luka batin dan siklus yang kedua untuk membantu subyek memperbaiki regulasi dirinya.Kata kunci: regulasi diri, konseling kelompokAbstractSelf-regulation is changes done by oneself through changing some aspects of self with the standard concept either being chosen by oneself or being determined by the social environment. This study aims to find out how students with low self-regulation can be handled through a group counseling using the Person-Centered Therapy. The assessment scale (given before and after the group counseling) was used to measure the regulation level. This approach can help solve the problems as follows: (1) prevention, individual development and problem solution; (2) an avenue to alter behaviors; (3) a site where the group members learn social skills; (4) a site where each member build an intimate relationship; (5) an avenue where an individual can improve his/her motif to work through an intensive and dynamic interaction in a group. In the self-regulation problems, the Person-Centered Therapy approach succeeded in improving the motif of group members to correct their learning accomplishment and work in the learning process. However, this approach was less successful in changing the behaviors of the subjects of this study in conducting self-regulation in a short period of time. Two cycles are needed as a follow-up: the first cycle for healing the inner-most wounds and the second cycle for helping the subjects to fix their self-regulation.  Key words: self-regulation, group counseling