Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

IDENTIFIKASI POTENSI BAHAYA PADA LANTAI PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE HAZARD IDENTIFICATION AND RISK ASSESSTMENT (HIRA)DAN FAILURE MODE EFFECT ANALYZE (FMEA) DI PT. INDOFOOD CBP SUKSES MAKMUR TBK. PABRIK TANGERANG Kulsum Kulsum; Chaerunnisa H.N.
Jurnal Teknika Vol 10, No 2 (2014): Edisi November 2014
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v10i2.6672

Abstract

Perkembangan industri yang semakin meningkat pesat membuat setiap industri harus siap berkompetisi dengan pesaing lainnya untuk mendapatkan suatu keunggulan. Keunggulan kompetisi dipengaruhi oleh beberapa faktor selain dilihat dari segi kualitas, keunggulan kompetisi tersebut dipengaruhi oleh manajemen sumber daya yang baik. Dimana apabila suatu perusahaan mempunyai sumber daya yang baik maka akan meningkatkan keuntungan secara tidak langsung dan dapat meningkatkan produktivitas. Oleh karena itu dalam meningkatkan sumber daya yang ada maka suatu perusahaan perlu adanya sistem manajemen kesehatan dan keselamatan kerja (SMK3) yang baik juga.Pada penelitian ini dilakukan kegiatan observasi identifikasi potensi bahaya kerja pada mesin dilantai produksi guna untuk mencegah bahaya kerja pada mesin dilantai produksi. Dimana dalam hal ini data input yang dibutuhkan data layoutperusahaan, data lingkungan fisik kerja, data observasi potensi bahaya. Data input tersebut digunakan untuk diolah dan dianalisis dengan menggunakan metode Hazard Identification and Risk Assesstment(HIRA) dan Failure Mode Effect Analyze(FMEA). Sehingga outputyang didapatkan untuk mengetahui kategori resiko potensi bahaya kerja di mesin lantai produksi, mengetahui nilai rankresiko terbesar dan penyebab resiko terbesar tersebut.
Pendekatan Konsep Lean Manufacturing Untuk Meminimasi Lead Times Dengan Metode Transfer Batch Wahyudi Wahyudi; Evi Febianti; Kulsum Kulsum
Jurnal Teknik Industri Untirta Vol. 2 No. 2 Juli 2014
Publisher : Jurnal Teknik Industri Untirta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.493 KB)

Abstract

PT Surya Gemilang Perkasa adalah perusahaan yang memproduksi berbagai macam komponen kendaraan bermotor salah satunya yaitu body inner a. body inner a merupakan alat yang terdapat dalam knalpot motor vario berfungsi untuk meredam suara yang keluar dari mesin. Dalam proses produksinya target yang diharapkan setiap harinya sebesar 4200 unit selalu tidak tercapai sehingga terjadi waktu lembur yang berlebihan, hal ini disebabkan karena jumlah produk per batch yang ditetapkan perusahaan masih belum optimal yaitu berjumlah 200 unit per batch sehingga menyebabkan salah satu stasiun menganggur beberapa waktu menunggu produk dari proses sebelumnya. Dengan mempertimbangkan permasalahan tersebut, maka tujuan penelitian ini melakukan identifikasi aktifitas dengan penerapan konsep lean manufacturing untuk menemukan waste yang paling dominan, ternyata waste yang paling dominan yaitu idle time yang disebabkan jumlah produk per batch yang terlalu banyak maka perlu dilakukan perhitungan transfer batch untuk menentukan jumlah produk per batch yang lebih optimal agar dapat mengurangi waktu lembur. Sebelum melakukan perhitungan transfer batch terlebih dahulu membuat penjadwalan eksisting kemudian setelah perhitungan transfer batch membuat penjadwalan usulan, tujuan dari pembuatan penjadwalan agar terlihat perubahan yang terjadi. Penjadwalan yang digunakan pada penelitian ini yaitu penjadwalan first come first serve (FCFS). Dari hasil penelitian diperoleh setiap batch dibagi menjadi dua batch yaitu batch a dan batch b, jumlah produk pada batch a sebanyak 110 unit dan batch b sebanyak 90 uni. Dari hasil penjadwalan eksisting pada stasiun expanding waktu lebih produksi sebesar 33 menit 40 detik terhitung lembur 1 jam, pada stasiun tig welding waktu lebih produksi sebesar 1 jam 7 menit 20 detik terhitung lembur 2 jam. Setelah perhitungan transfer batch didapat hasil penjadwalan usulan sebagai berikut pada stasiun expanding waktu lebih produksi sebesar 15 menit 40 detik terhitung lembur 1 jam, pada stasiun tig welding waktu lebih produksi sebesar 34 menit 40 detik terhitung lembur 1 jam. Berdasarkan hasil tersebut bahwa perubaahan waktu lembur terjadi di stasiun tig welding dengan pengurangan waktu lembur sebesar 1 jam. 
Optimasi dan Simulasi Factory 3 Line 14 Stasiun Assembly PT. Pratama Abadi Industri Dyah Lintang Trenggonowati; Kulsum Kulsum
Prosiding SEMNAS INOTEK (Seminar Nasional Inovasi Teknologi) Vol. 2 No. 1 (2018): PROSIDING SEMNAS INOTEK Ke-II Tahun 2018
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/inotek.v2i1.450

Abstract

PT. Pratama Abadi Industri adalah salah satu produsen sepatu di Indonesia yang mendapatkan license untuk pembuatan sepatu “NIKE”. Dalam memenuhi permintaan konsumennya, perusahaan menerapkan sistem make to stock. PT. Pratama Abadi Industri sangat mengutamakan pemenuhan target produksi.Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk meningkatkan hasil produksi yang nanti akan meningkatkan produktivitas dari perusahaan itu sendiri. Untuk meningkatkan produktivitas tersebut, dapat dilakukan dengan cara mengurangi atau menghilangkan pemborosan-pemborosan yang mungkin terjadi pada proses produksi. Pemborosan-pemborosan yang terjadi khususnya pada line 14 adalah kegiatan pengecekan sepatu yang dilakukan secara berulang yang menyebabkan proses produk menjadi lama. Dengan memodelkan unsur penting dari sistem produksi di PT. Pratama Abadi Industri khususnya pada line 14 stasiun assembly untuk jenis produk sepatu NIKE type Cortez kita dapat melakukan percobaan strategi dan rancangan operasi yang berbeda untuk mencapai hasil yang terbaik dengan cara menghilangkan pemborosan-pemborosan yang terjadi pada lini produksi. Dengan bantuan Software ProModel yang merupakan suatu alat bantu simulasi dan analisis untuk seluruh tipe dan jenis sistem produksi yang berbasis Windows. ProModel juga dapat membantu untuk mencoba ide-ide baru dalam merancang sistem sebelum menentukan waktu dan sumber daya yang diperlukan dalam membangun atau mengubah sistem nyata. Proses simulasi existing yang terjadi di line 14 pada stasiun assembly ini memiliki rata-rata hasil produksi setiap bulannya untuk sepatu Nike Cortez adalah 27.367 pasang sepatu. Untuk meningkatkan produktivitas pabrik, maka dibuatkan simulasi perbaikan. Simulasi perbaikan yang dipilih adalah dengan melakukan penghilangan stasiun kerja dengan menggunakan tools lean manufacturing dengan rata-rata hasil produksi setiap bulannya mengalami peningkatkan sebesar 347.964 pasang sepatu untuk sepatu Nike Cortez