Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengaruh Penambahan H2O2 dan Na2S2O5 pada Proses Detoksifikasi Tailing Hasil Pelindian Emas Tiara Triana; Mhd. Yasin Siregar
Jurnal Teknik Kimia Indonesia Vol 18, No 2 (2019)
Publisher : ASOSIASI PENDIDIKAN TINGGI TEKNIK KIMIA INDONESIA (APTEKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jtki.2019.18.2.2

Abstract

Abstrak. Proses ekstraksi emas dan perak melalui metode pelarutan selektif menggunakan reagen sianida merupakan proses pengolahan yang umum digunakan saat ini. Salah satu tantangan yang hadir dengan pemanfaatan proses pelindian adalah kontrol kandungan weak acid dissociable cyanide (WAD CN) pada tailing hasil proses pelindian guna menghindari terjadinya pencemaran lingkungan. Berdasarkan standar yang ditetapkan oleh International Cyanide Management Institute (ICMI), kandungan sianida yang diperbolehkan untuk dibuang bersama tailing ke lingkungan sebesar <50 ppm. Rangkaian proses yang harus dilakukan untuk menekan kandungan WAD CN pada tailing adalah melalui proses cyanide detoxification. Proses detoksifikasi yang dilakuan adalah dengan menambahkan oksidator berupa H2O2 dan kombinasi dengan Na2S2O5 (sodium metabisulphide/SMBS) dengan rasio H2O2:CN sebesar 2:1, 5:1, 10:1, dan 20:1, serta penambahan SMBS  dengan rasio antara SO2:CN sebesar 4:1 dalam sebuah bottle roll. Penambahan SMBS bertujuan untuk menurunkan jumlah penggunaan oksidator H2O2 yang digunakan. Berdasarkan analisis yang dilakukan diketahui bahwa semakin besar perbandingan antara H2O2:CN maka semakin rendah WAD CN yang dihasilkan, dari 84 ppm sebelum adanya penambahan oksidator menjadi 0,18 ppm pada rasio penambahan 20:1. Selain itu penambahan Na2S2O5 juga menyebabkan penurunan  kandungan WAD CN yang lebih signifikan menjadi 0,31 ppm pada rasio H2O2:CN sebesar 5:1. Adapun variasi pH tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kadar WAD CN pada saat proses detoksifikasi. Kata kunci: sianidasi, detoksifikasi sianida, wastewater treatment, pelindian emas. Abstract. The Effect of H2O2 and Na2S2O5 Addition in Cyanide Detoxification from Leached-Gold Tailing. Cyanide leaching is the predominant process of gold and silver extraction in large scale mining. The most challenging part related to leaching process of cyanide is controlling the content of weak acid dissociable cyanide (WAD CN) in tailing to prevent environmental pollution. The International Cyanide Management Institute (ICMI) has determinded the cyanide content allowed to be disposed of with tailings into the environment should not more than 50 ppm. Content of WAD CN in tailing can be suppressed by cyanide detoxification process. Detoxification process was conducted by adding H2O2 as an oxidizing agent into the tailings with varying H2O2:CN ratio (2:1, 5:1, 10:1, and 20:1) and combining with the addition of Na2S2O5 (sodium metabisulphide/SMBS) with SO2:CN ratio of 4:1 in a bottle roll. The study showed that the greater the ratio of H2O2:CN, the lower the WAD CN remained in tailing, from 84 ppm before any addition of oxiding agent to 0.18 ppm at ratio of 20:1. Moreover, Na2S2O5 addition was also significantly reduced WAD CN content down to 0.31 ppm at H2O2:CN ratio of 5:1. It also has been identified that pH variation has no significant impact to WAD CN content during detoxification process. Keywords: cyanidation, cyanide detoxification, wastewater treatment, gold leaching. Graphical Abstract
PENGELASAN FLUX CORE ARC WELDING UNTUK APLIKASI PENGELASAN PELAT LAMBUNG KAPAL Yeni Muriani Zulaida; M Ichsan Kusuma; Tiara Triana
Jurnal Teknika Vol 14, No 2 (2018): Edisi November 2018
Publisher : Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/tjst.v14i2.5867

Abstract

PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAJA TAHAN AUS (ABRASION-RESISTANT STEEL) MELALUI PROSES PERLAKUAN PANAS UNTUK APLIKASI ALUTSISTA Tiara Triana; Bening Nurul Hidayah Kambuna
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.6940

Abstract

Armour-steel diproduksi melalui proses Thermomechanical Controlling Process (TMCP) untuk menghasilkan baja dengan sifat kekerasan yang tinggi. Proses ini memadukan teknik pemanasan baja tahan aus pada temperatur austenite, proses pencanaian, dan proses pendinginan sehingga dapat mengontrol ukuran butir dan fasa akhir dari baja. Variabel proses perlakukan panas, seperti temperatur pemanasan, holding time (waktu tahan pemanasan), dan media quenching sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik yang dihasilkan. Selain metode perlakuan panasnya, komposisi baja yang digunakan juga berperan serta menentukan sifat mekaniknya. Variabel perlakuan panas yang menjadi fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh temperatur pemanasan dan waktu tahan (holding time) terhadap sifat mekanik baja yang dihasilkan, antara lain kekerasan dan ketangguhan, yang kemudian dihubungkan dengan pengamatan struktur mikro baja yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur tempering, kekerasan baja mengalami peningkatan dari temperatur 850 sampai 950 ˚C, kemudian mengalami penurunan pada temperature 1000 ˚C. Waktu tahan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan sifat kekerasan baja, semakin lama proses pemanasan berlangsung, maka semakin tinggi pula kekerasan baja yang dihasilkan. Kekerasan tertinggi diperoleh pada baja dengan temperatur pemanasan 950 ˚C dan waktu tahan 45 menit. Peningkatan sifat mekanik berkaitan dengan pembentukan fase martensit karena proses tempering dan pendinginan cepat.
PENGARUH VARIASI ELEKTRODA DAN ARUS LISTRIK PENGELASAN TERHADAP CACAT LAS DAN SIFAT MEKANIK PELAT BAJA APLIKASI LAMBUNG KAPAL Tiara Triana; Mursidil Kamil; Yeni Muriani Zulaida
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume IV Nomor 2, Oktober 2018
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (512.296 KB) | DOI: 10.36055/fwl.v2i1.4009

Abstract

Cacat porositas merupakan jenis cacat las yang paling sering ditemukan di industri perkapalan khususnya di bagian lambung kapal. Upaya untuk menanggulangi masalah ini yaitu dengan cara melakukan penelitian terhadap baja aplikasi lambung kapal. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh jenis elektroda dan besar arus listrik terhadap penurunan cacat porositas yang terbentuk, terhadap perubahan sifat mekanik dan struktur mikro pada logam hasil pengelasan SMAW. Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pelat baja karbon rendah SS400 dengan dimensi pelat sebesar 180 x 100 x 10 mm. Pelat baja SS400 dilas menggunakan dua elektroda yang berbeda. Elektroda yang digunakan yaitu elektroda E7016 dan elektroda E7018. Pengelasan menggunakan elektroda E7016 dilakukan dengan variasi arus sebesar 90, 110, 130 dan 150 A, sedangkan pengelasan menggunakan elektroda E7018 dilakukan dengan variasi arus sebesar 80, 100, 120 dan 140 A. Hasil pengelasan menggunakan elektroda E7016 ditemukan cacat porositas sebesar 12 mm dan 2 mm pada saat pengelasan dilakukan dengan besar arus 90 A dan 130 A, sedangkan hasil pengelasan menggunakan elektroda E7018 ditemukan cacat porositas sebesar 6 mm pada saat pengelasan dilakukan dengan besar arus 80 A dan 100 A. Hasil pengamatan struktur mikro memperlihatkan struktur ferrite + pearlite di daerah logam induk. Struktur yang terbentuk di daerah lasan bagian tengah dan di daerah FGHAZ sama seperti struktur logam induk, akan tetapi ukurannya lebih halus. Struktur yang terbentuk di daerah CGHAZ yaitu widmanstatten ferrite dan coarse pearlite, sedangkan struktur di daerah lasan bagian atas yaitu widmanstatten ferrite, allotriomorphic ferrite, dan acicular ferrite. Secara umum, besarnya arus listrik yang digunakan pada saat proses pengelasan berlangsung akan mempengaruhi sifat mekanik di daerah lasan maupun daerah HAZ. Perubahan sifat mekanik terhadap besar arus listrik pengelasan memiliki kecenderungan yang berbeda tergantung dari jenis elektroda yang digunakan.
Pengaruh Kecepatan Pengadukan terhadap Distribusi Partikel Penguat pada Komposit Al-Al2O3 dengan Metoda Stir Casting Yeni M. Zulaida; M. Ero Cahyonugroho; Tiara Triana
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 1, April 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v0i0.5201

Abstract

Komposit bermatrik aluminium memiliki sifat mekanik dan ketahanan korosi yang baik dibandingkan dengan paduan aluminium tanpa penguat. Salah satu metode untuk membuat komposit adalah dengan metode stir casting. Komposit bermatrik aluminium diperkuat dengan partikel Al2O3 ukuran mikro dan nano digunakan pada aplikasi dengan performa tinggi, misalnya pada piringan rem (disc brakes) dan batang penghubung (connecting rods) pada automotif. Dalam penelitian ini, dalam rangka meningkatkan nilai kekerasan dan distribusi partikel penguat dalam komposit dengan metode stir casting, penggunaan persen berat Al2O3 dan kecepatan putar pengadukan divariasikan untuk mengetahui pengaruhnya terhadap nilai yang ingin dicari. Uji kekerasan brinell dilakukan untuk mengetahui nilai kekerasan pada komposit yang telah divariasikan persen berat Al2O3 (5%, 10%, dan 15%) dan kecepatan putar pengadukannya (600 rpm, 800 rpm, dan 1000 rpm). Pengujian metalografi menggunakan scanning electron microscopy(SEM) untuk mendapatkan detail gambar struktur mikro komposit, hasil gambar struktur mikro lalu diolah menggunakan software “ImageJ” untuk mengetahui distribusi partikel. Distribusi partikel dikaitkan dengan nilai persentase area terhitung partikel penguat dan jumlah partikel terhadap ukuran partikel yang ada pada masing-masing komposit. Pengujian analisis kimia dilakukan dengan menggunakan x-ray diffraction(XRD) dan energy dispersive spectroscopy(EDS). Penggunaan XRD dilakukan untuk mengetahui keberadaan unsur Al karena sebagai material matrik, dan Al2O3 karena sebagai material penguat. Sedangkan penggunaan EDS dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur yang terdapat pada komposit.
PENINGKATAN SIFAT MEKANIK BAJA TAHAN AUS (ABRASION-RESISTANT STEEL) MELALUI PROSES PERLAKUAN PANAS UNTUK APLIKASI ALUTSISTA Tiara Triana; Bening Nurul Hidayah Kambuna
FLYWHEEL : Jurnal Teknik Mesin Untirta Volume V Nomor 2, Oktober 2019
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/fwl.v1i1.6941

Abstract

Armour-steel diproduksi melalui proses Thermomechanical Controlling Process (TMCP) untuk menghasilkan baja dengan sifat kekerasan yang tinggi. Proses ini memadukan teknik pemanasan baja tahan aus pada temperatur austenite, proses pencanaian, dan proses pendinginan sehingga dapat mengontrol ukuran butir dan fasa akhir dari baja. Variabel proses perlakukan panas, seperti temperatur pemanasan, holding time (waktu tahan pemanasan), dan media quenching sangat berpengaruh terhadap sifat mekanik yang dihasilkan. Selain metode perlakuan panasnya, komposisi baja yang digunakan juga berperan serta menentukan sifat mekaniknya. Variabel perlakuan panas yang menjadi fokus utama dari penelitian ini adalah pengaruh temperatur pemanasan dan waktu tahan (holding time) terhadap sifat mekanik baja yang dihasilkan, antara lain kekerasan dan ketangguhan, yang kemudian dihubungkan dengan pengamatan struktur mikro baja yang dihasilkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi temperatur tempering, kekerasan baja mengalami peningkatan dari temperatur 850 sampai 950 ˚C, kemudian mengalami penurunan pada temperature 1000 ˚C. Waktu tahan juga memberikan kontribusi terhadap peningkatan sifat kekerasan baja, semakin lama proses pemanasan berlangsung, maka semakin tinggi pula kekerasan baja yang dihasilkan. Kekerasan tertinggi diperoleh pada baja dengan temperatur pemanasan 950 ˚C dan waktu tahan 45 menit. Peningkatan sifat mekanik berkaitan dengan pembentukan fase martensit karena proses tempering dan pendinginan cepat.
Analisis Pengelolaan Sampah Akibat Pertumbuhan Penduduk dan Perkembangan Pembangunan di Kelurahan Cipare Kota Serang Enggar Utari; Maudi Fatimatuzzahra; Mariana Pramaisyella; Siti Jaedah; Tiara Triana
Bioscientist : Jurnal Ilmiah Biologi Vol 10, No 1 (2022): June
Publisher : Department of Biology Education, FSTT, Mandalika University of Education, Indonesia.

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/bioscientist.v10i1.5122

Abstract

The purpose of this study is to analyze the impact of waste on the environmental conditions of the community, and to find out the proper management of waste due to massive population growth and development, as well as population activities that have an impact on domestic waste. This research belongs to the type of descriptive qualitative research, with data collection techniques by interviewing the Cipare Village, observation of research locations with assessment instruments that have been prepared, as well as secondary data obtained from Serang City in numbers. The conclusion of this research is population growth and development development have a very detrimental impact, especially on the environment around us, namely: garbage, excessive accumulation of garbage can cause various diseases, ecosystem imbalances, flood disasters because the flow of sewers is blocked by garbage, and inconvenience. in doing activities. Therefore, proper waste management must be carried out immediately to create a healthy environment. For this reason, local community participation is needed to carry out waste management properly and correctly, starting to sort out organic and inorganic waste, and also not to throw garbage indiscriminately.
Edukasi Warga SD Negeri Curug Manis dalam Rangka Cegah Diare pada Anak dengan Hidup Sehat Ani Fuziyanti; Herlina Julianna; Poppy Maratu Sholihah; Tiara Putriana; Sinta Aprilia; Mila Ermila Hendriyani
Poltekita: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 4 (2022): Oktober - Desember
Publisher : Pusat Penelitian & Pengabdian Masyarakat Poltekkes Kemenkes Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (816.41 KB) | DOI: 10.33860/pjpm.v3i4.1222

Abstract

Diarrhea is a condition characterized by an increase in the frequency and a decrease in the consistency of bowel movements. Diarrhea is often experienced by school children caused by the behavior of children who do not understand about clean and healthy living. Incidents can happen to anyone who does not pay attention to personal hygiene. It is hoped that there will be a change in the behavior of clean and healthy living for school residents and the unhealthy school environment community in order to become healthy. This service aims to determine and analyze the determinants of diarrheal disease in children at SDN Curug Manis. This service was carried out at SDN Curug Manis using survey methods and interviews with residents of SDN Curug Manis with a total of 58 participants. The results of this service showed that participants were very enthusiastic in all stages of this activity, starting from the interview stage (pre-test) which showed that participants did not fully know about the prevention of diarrhea. One proof of the success of this activity is seen from the post-test results, on average students answered questions related to diarrhea prevention correctly. This shows that there is an increase in knowledge for students about diarrhea compared to when it has not been explained about diarrhea in children.   ABSTRAK Diare merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan peningkatan frekuensi dan penurunan konsistensi buang air besar. Diare sering dialami oleh anak sekolah yang disebabkan oleh perilaku anak yang kurang paham mengenai hidup bersih dan sehat. Kejadian dapat terjadi pada siapa saja yang tidak memperhatikan kebersihan diri. Diharapkan adanya perubahan perilaku hidup bersih dan sehat warga sekolah dan masyarakat lingkungan sekolah yang tidak sehat agar menjadi sehat. Pengabdian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis determinan penyakit diare pada anak di SDN Curug Manis. Pengabdian ini dilaksanakan di SDN Curug Manis menggunakan metode survei dan wawancara pada para warga SDN Curug Manis dengan total peserta 58. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa peserta sangat antusias pada semua tahapan kegiatan ini, mulai dari tahap wawancara (pre-test) yang menunjukkan bahwa peserta belum sepenuhnya mengetahui tentang pencegahan diare. Salah satu bukti keberhasilan kegiatan ini adalah dilihat dari hasil post-test, rata-rata siswa menjawab pertanyaan terkait pencegahan diare dengan benar. Hal itu menunjukkan bahwa adanya peningkatan pengetahuan bagi siswa tentang diare dibandingkan saat belum dijelaskan tentang diare pada anak.