Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

ANALISIS PENGARUH EMPLOYEE COMPETENCE, JOB SATISFACTION, DAN EMPLOYEE ENGAGEMENT TERHADAP EMPLOYEE PERFORMANCE Putiri Bhuana Katili; Adriana Wulan Siti Hutami
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 1a (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (567.805 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v3i1a.2057

Abstract

Sumber daya manusia merupakan faktor paling penting dalam produktivitas suatu organisasi karena pemberdayaan karyawan terhadap karyawan sebagai aset perusahaan dipandang sebagai suatu investasi yang akan membantu organisasi mendapatkan tujuan dan kinerja jangka panjang. Banyak faktor yang menyebabkan sumber daya manusia memiliki kinerja unggul, sehingga mampu mendorong keberhasilan organisasi. PT. XYZ merupakan salah satu industri baja steel terbesar di Indonesia. PT. XYZ sebagai perusahaan manufaktur sedang melakukan perbaikan dalam kinerjanya seiring membaiknya kondisi pasar baja internasional selama tahun 2016. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur pengaruh positif employee competence terhadap job satisfaction, mengukur pengaruh positif job satisfaction terhadap employee engagement, mengukur pengaruh positif employee competence terhadap employee performance, mengukur pengaruh positif job satisfaction terhadap employee performance, dan mengukur pengaruh positif employee engagement terhadap employee performance. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah structural equation modeling (SEM) dengan menggunakan software LISREL. Hasil dari penelitian adalah terdapat pengaruh positif antara employee competence terhadap job satisfaction dengan nilai sebesar 0,78, job satisfaction terhadap employee engagement dengan nilai sebesar 0,95, employee competence terhadap employee performance dengan nilai sebesar 0,48, job satisfaction terhadap employee performance dengan nilai sebesar 0,40, dan employee engagement terhadap employee performance dengan nilai sebesar 0,18.
Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Metode Performance Prism di PT. XYZ Putiri Bhuana Katili; Hadi Setiawan; Yogi Rahabistara
Journal Industrial Servicess Vol 1, No 1 (2015): Oktober 2015
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (144.728 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v1i1.299

Abstract

Metode pengukuran kinerja Performance Prism digunakan untuk memperbaiki metode pengukuran kinerja pada PT. XYZ. PT XYZ sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penyedia air baku. Selama ini sistem pengukuran kinerja di PT. XYZ belum merepresentasikan kinerja keseluruhan karenahanya menggunakan pengukuran kinerja berdasarkan standra kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Key Performance Indicator berdasarkan stakeholder yang ada di PT. XYZ dengan metode Performance Prism. Menghitung nilai bobot pada Key Performance Indicator dengan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process, dan membandingkan nilai achievment dan target pada Key Performance Indicator. Pengukuran kinerja dengan metode Performance Prism digunakan karena dapat merefleksikan kebutuhan dan keinginan dari setiap stakeholder yang diidentifikasikan dalam bentuk tujuan (objective). Pengukuran kinerja tersebut merupakan pengukuran yang terintegrasi meliputi seluruh aspek perusahaan (stakeholder) yang menyangkut kepuasan stakeholder dan kontribusi stakeholder kepada perusahaan Pengukuran kinerja dalam penelitian ini juga didukung oleh beberapa metode antara lain pembobotan dengan Analytic Hierachy Process (AHP) untuk mengetahui skala nilai prioritas setiap KPI, Scoring System dengan metode Higher Is Better, Smaller Is Better dan One Zero untuk mengetahui nilai indeks total perusahaan pada tingat perusahaan. Hasil pengukuran kinerja pada PT. XYZ dengan Performance Prism berupa 56 KPI meliputi 11 KPI stakeholder Investor, 14 KPI stakeholder Costumer, 10 KPI stakeholder Employees, 10 KPI stakeholder Supplier, 11 KPI stakeholder Regulator. Dari perhitungan pengukuran kinerja dengan menggunakan Higher Is Better, Smaller Is Better dan One Zero diperoleh nilai kinerja perusahaan sebesar 111.53. 
ANALISIS PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PT XYZ MENGGUNAKAN METODE AMERICAN PRODUCTIVITY CENTER DAN CRAIG-HARRIS Putiri Bhuana Katili; Akbar Gunawan; Utami Damayanti; Kulsum Kulsum; Bobby Kurniawan
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62009

Abstract

Minimnya ketersediaan sumber mata air layak konsumsi menjadikan air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi salah satu alternatif yang dipilih masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Berdasarkan data Asosiasi Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan Indonesia (ASPADIN) dalam beberapa tahun terakhir, produksi AMDK tumbuh rata-rata sebesar 8%. Maraknya perusahaan air minum dalam kemasan, tentunya membuat beberapa produsen air minum berupaya untuk meningkatkan produktivitasnya. PT XYZ merupakan salah satu perusahaan yang mengolah air baku menjadi berbagai produk air minum dalam kemasan. Selama ini perusahaan belum melakukan pengukuran produktivitas secara menyeluruh, melainkan hanya evaluasi melalui laporan laba rugi per tahun. Perusahaan sampai saat ini hanya mengetahui besarnya laba yang diperoleh, namun tidak mengetahui secara pasti faktor apa saja yang menyebabkan meningkatnya laba dan produktivitas. Penelitian bertujuan untuk menghitung hasil pengukuran produktivitas yang dilakukan pada PT XYZ menggunakan metode American Productivity Center (APC) dan Craig-Harris, mengevaluasi tingkat produktivitas yang dilakukan menggunakan analisis pohon masalah, dan memberikan usulan upaya perbaikan yang dilakukan untuk peningkatan produktivitas pada PT XYZ menggunakan metode 5W+1H. Metode yang digunakan adalah American Productivity Center, Craig-Harris, Analisis Pohon Masalah, dan 5W+1H. Setelah melakukan pengukuran produktivitas, diketahui bahwa terjadi penurunan indeks produktivitas tenaga kerja sebesar 0,41% pada tahun 2016, penurunan indeks profitabilitas modal sebesar 34,48% pada tahun 2016 dan 38,09% pada tahun 2017, serta penurunan indeks profitabilitas total sebesar 4,41% pada tahun 2016 dan 4,14% pada tahun 2017. Setelah itu, dilakukan evaluasi untuk mengetahui penyebab turunnya produktivitas atau profitabilitas dengan analisis pohon masalah yang dilanjutkan dengan memberikan rancangan usulan upaya perbaikan untuk peningkatan produktivitas dengan 5W+1H
PEMETAAN POTENSI INDUSTRI KREATIF UNGGULAN UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN EKONOMI Akbar Gunawan; Putiri Bhuana Katili; Mukti Lestari
Journal Industrial Servicess Vol 3, No 1b (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v3i1b.2086

Abstract

Industri kreatif adalah bentuk pemanfaatan kreativitas, keterampilan serta bakat individu dengan cara menghasilkan dan mengeksploitasi daya kreasi dan daya cipta individu. Industri kreatif memiliki peluang untuk terus meningkat, sebab industri kreatif sangat responsif menyerap akumulasi fenomena-fenomena sosial di masyarakat dan menuangkan ke dalam konteks produk dan jasa. Bila dilihat dari sudut pandang PDB (produk domestik bruto), ketenagakerjaan dan aktivitas perusahaan, industri kreatif juga memiliki kontribusi yang nyata dan signifikan terhadap perekonomian nasional. Namun pemahaman masyarakat dan instansi-instansi terkait terhadap prospek perkembangan industri kreatif dinilai masih sangat minim. Penelitian ini bertujuan melakukan pemetaan (roadmap) terhadap industri kreatif berdasar ke 15 subsektor yang telah ditentukan Departemen Perdagangan Republik Indonesia. Tujuan berikutnya memetakan industri kreatif yang diunggulkan di kota Cilegon untuk memaksimalkan potensi industri kreatif dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota Cilegon. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Shift share untuk mengetahui dampak riil pertumbuhan ekonomi serta kontribusi industri kreatif dan DEA (Data Envelopment Analysis) untuk memetakan industri kreatif unggulan dilihat dari tingkat efisiensinya. Hasil penelitian ini menunjukan pertumbuhan ekonomi kota Cilegon lebih cepat dibanding provinsi Banten (nilai Dij/dampak riil pertumbuhan) positif, industri kreatif memiliki kontribusi nyata dan signifikan. Berdasar tingkat efisiensinya subsektor industri kreatif yang diunggulkan di kota Cilegon adalah kerajinan dan fesyen (memiliki nilai efisiensi 1). 
Upaya Peningkatan Produktivitas menggunakan Perancangan Pemodelan Business Process Modelling Notation (BPMN) Kulsum Kulsum; Hafair Mubarak; Evi Febianti; Yusraini Muharni; Putiri Bhuana Katili; Dyah Lintang Trenggonowati; Akbar Gunawan
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62016

Abstract

Bahan baku utama untuk pembuatan polyethylene adalah ethylene, untuk memenuhi bahan baku dalam pembuatan polyethylene PT XYZ melakukan impor bahan baku. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan memproduksi berbagai macam resin High-Density Polyethylene (HDPE) dan Linear Low-Density Polyethylene (LLDPE). Dikarenakan bahan baku yang diimpor, maka PT XYZ harus membayar pajak kepada Bea Cukai, dalam pembayaran pajak kepada Bea Cukai terdapat sebuah permasalahan seperti telatnya pembayaran pajak impor bahan baku kepada Bea Cukai karena dokumen-dokumen terkait pembayaran bahan baku seperti PIB dan SPPB belum siap, terdapat tambahan pembayaran (Regulasi Pemerintah) karena keterlambatan tersebut, dan dampak lainnya adalah produktivitas divisi PPIC menjadi terhambat. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini dilakukan dengan menganalisa tugas divisi PPIC dalam proses pembayaran barang impor (Ethylene) dan membuat perancangan proses bisnis. Dengan adanya proses bisnis yang baik menjadikan arus informasi lebih cepat sehingga membantu dalam pengambilan keputusan yang terbaik dan membuat standar operasional prosedur untuk departemen PPIC pada pelayanan pembayaran pajak impor bahan baku dan peningkatan produktivitas. Bussiness Process Model and Notation (BPMN) adalah standar untuk memodelkan proses bisnis dan proses-proses web services. BPMN menyediakan notasi yang dapat dengan mudah dipahami oleh semua pengguna bisnis. Hasil penelitianp pada bisnis proses usulan terdapat sebanyak 6 tahap, dan untuk kegiatan terdapat 6 kegiatan dengan masing masing fungsi yang berbeda-beda, jumlah aktivitas terdapat 30 aktivitas, total waktu sebesar 14 jam, Waktunya berkurang sebesar 71,43%. dan dibuatnya Standar Operasional Prosedur terkait pembayaran pajak impor bahan baku kimia pada departemen PPIC.
PENGARUH STRESS TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN DIREKTORAT TEKNOLOGI DAN PENGEMBANGAN USAHA DI PT. KRAKATAU TIRTA INDUSTRI Akbar Gunawan; Amelia Rachmawati; Putiri Bhuana Katili
Journal Industrial Servicess Vol 4, No 2 (2019): Maret 2019
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v4i2.5152

Abstract

Faktor penentu keberhasilan kerja pencapaian tujuan perusahaan adalah perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas, dimana karyawan tersebut memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. untuk mencapai keberhasilan kerja maka harus ada kesesuaian antara pekerjaan dan karyawan itu sendiri yang mana dapat dilihat dari seberapa jauh dukungan yang diberikan karyawan terhadap perusahaan. Faktor penyebabnya disebabkan oleh faktor tekanan dari lingkungan kerja perusahaan. Hal ini dapat memicu stress bagi karyawan yang bersangkutan sehingga berdampak pada penurunan prestasi kerja. Variabel independen yang digunakan adalah stress kerja dan variabel dependen yang digunakan adalah kepuasan kerja, Variabel Stress yang diukur dalam penelitian ini terbagi empat kriteria yaitu stressor ekstraorganisasi, organisasi, kelompok, dan individu, Variabel Kepuasan Kerja yang diukur dalam penelitian ini terbagi empat kriteria yaitu Keluar (Exit), Menyuarakan (Voice), Mengabaikan (Neglect), dan Kesetiaan (Loyality). Mengumpulkan data-data yang dibutuhkan berupa data kuesioner stress dan kepuasan kerja. Variabel stress dalam penelitian ini diukur melalui 4 (empat) kriteria. 
Determinan penerapan protokol kesehatan, pengetahuan tentang covid-19 dan minat beli terhadap keputusan pembelian dalam melakukan dine in Putiri Bhuana Katili; Akbar Gunawan; Khairiyyah Rusydi; Kulsum Kulsum
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v8i1.13981

Abstract

Manusia merupakan makhluk sosial yang memiliki kebutuhan untuk berkumpul dan bersosialisasi bersama orang lain. Salah satu tempat berkumpul yang sering digunakan sebagai tempat berkumpul adalah restoran. Restoran dapat menjadi tempat menikmati makanan dan berkumpul kepada semua orang. Pada akhir tahun 2019 dunia dikejutkan dengan munculnya virus baru Covid-19 yang memiliki tingkat penyebaran yang sangat cepat. Sehingga diberlakukan PSBB pertama di kota Cilegon yaitu pada tanggal 10 September 2020 selama 2 minggu. Restoran XYZ juga mengikuti penutupan layanan dine in saat berlakunya PSBB. Pada 1 Juni 2020 pemerintah Indonesia memberlakukan new normal, maka restoran diperbolehkan kembali membuka layanan dine in dengan kebijakan protokol kesehatan yang sangat ketat disertai dengan pembatasan jumlah konsumen. Dengan diberlakukannya new normal maka restoran XYZ dapat membuka kembali layanan dine in pada tanggal 8 Juni 2020 dengan penerapan protokol kesehatan, social distancing, dan pembatasan waktu dibukanya layanan dine in. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan protokol kesehatan, pengetahuan tentang Covid-19 dan minat beli terhadap keputusan pembelian dalam melakukan dine in. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan populasi masyarakat Cilegon yang telah melakukan dine in di restoran XYZ minimal satu kali sejak protokol kesehatan diterapkan. Sampel yang digunakan berjumlah 205 sampel. Penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM) dengan bantuan software LISREL 10.3. Hasil dari penelitian ini adalah penerapan protokol kesehatan dan pengetahuan tentang Covid-19 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap keputusan pembelian dalam melakukan dine in, sedangkan minat beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dalam melakukan dine in.
Analisis Kepuasan User Pada Aplikasi Integrated Management System (IMS) menggunakan Customer Satisfaction Index dan Importance Performance Analysis di PT XYZ Putiri Bhuana Katili; Lely Herlina; Siti Watsiqoh
Journal of Systems Engineering and Management Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v2i2.22249

Abstract

IMS (Integrated Management System) adalah sebuah aplikasi yang dirancang sebagai solusi terpadu dengan tujuan utama untuk mengintegrasikan berbagai aspek yang terkait dengan manajemen perusahaan. Aplikasi ini diharapkan akan memberikan kemudahan dalam memantau dan mengendalikan berbagai aspek manajemen perusahaan. Penelitian ini dilakukan untuk menentukan tingkat kepuasaan pengguna terhadap aplikasi IMS. Hal ini dilakukan karena PT XYZ  belum pernah melakukan evaluasi terhadap respon dari pengguna aplikasi IMS mengenai kinerja dari aplikasi tersebut. Oleh karena itu, diperlukan informasi mengenai tingkat kepuasan pengguna aplikasi. Metode yang digunakan pada penelitian  ini adalah Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Penggunaan metode CSI dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan secara menyeluruh dengan melihat tingkat kepentingan dari suatu produk atau jasa. Sedangkan metode IPA digunakan sebagai alat diagnosis untuk menentukan kinerja pada masing masing atribut yang telah ditentukan. Pengolahan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan software Microsoft excel dan SPSS. Berdasarkan hasil pengolahan data pada metode CSI didapatkan skor sebesar 79,55% yang menandakan bahwa kepuasan pegawai termasuk ke dalam kategori “puas” terhadap pembangunan aplikasi Integrated Management System (IMS). Sedangkan hasil olah data dengan menggunakan metode IPA diketahui bahwa variabel yang menjadi prioritas utama perbaikan dimana memiliki tingkat kepentingan yang sangat penting tetapi memiliki kinerja yang rendah terdapat pada kuadran 1. Terdapat tiga pernyataan di kuadran 1 yaitu aplikasi IMS memiliki desain yang menarik, aplikasi IMS memberikan informasi yang tepat waktu dan Aplikasi IMS menyajikan informasi dalam format yang tepat.