Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Risiko ergonomi pada pekerja pemilah sampah Nustin Merdiana Dewantari
Journal Industrial Servicess Vol 5, No 2 (2020): Maret 2020
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482 KB) | DOI: 10.36055/jiss.v5i2.7999

Abstract

TPS 3R “MS” merupakan tempat pengolahan sampah tanpa membakar sampah, hanya memilah sampah organik dan non organik untuk dijual, sehingga kinerja pemilah sampah sangat penting untuk mendukung operasional TPS. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi rasa sakit pada sistem otot rangka operator pemilah, dengan menggunakan kuisioner nordic body map ditemukan rasa sakit terbesar terjadi pada leher, bahu, punggung dan pinggang, hal ini dikarenakan bekerja dalam posisi duduk serta pegal dan atau sakit karena mengambil sampah dan meletakannya ke keranjang, pegal akibat posisi duduk terkadang tegak terkadang membungkuk, pegal akibat posisi duduk menjadi tumpuan saat menjangkau, mengambil sampah dan meletakannya ke keranjang. Kategori resiko untuk operator 1 mendapat kategori rendah dan operator 2 kategori sedang sehingga diperlukan perbaikan yang mungkin dapat dilakukan dikemudian hari.
Postur Kerja Pemilah Sampah Anorganik Di TPST XYZ Nustin Merdiana Dewantari
Journal Industrial Servicess Vol 6, No 2 (2021): Maret 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/62007

Abstract

TPST XYZ merupakan tempat pembuangan sampah terpadu yang mengumpulkan sampah dari rumah warga, mengolah dan memberdayakan sampah sebelum mengirimknya ke tempat pembuangan akhir (TPA), agar sampah yang dikirim ke TPA berada pada jumlah sedikit bahkan hanya residu TPST dalam kegiatannya melakukan beberapa perlakuan pada sampah, diantaranya membuat kompos dari sampah organik dan pemilahan sampah anorganik untuk dijual. Fokus penelitian ini berada pada proses pemilahan sampah anorganik, yaitu memilah sampah berdasarkan jenisnya seperti plastik, kardus, botol dan sebagainya. Dalam proses pemilahan sampah anorganik ditemui postur kerja yang tidak nyaman, sehingga jika dibiarkan akan mengakibatkan penyakit akibat kerja. Penelitian ini bertujuan untuk menilai postur kerja pekerja pemilah sampah anorganik. Metode yang digunakan adalah metode RULA dengan bantuan software Catia V5. Penilaian postur kerja pada pekerja pemilah sampah anroganik didapatkan berada pada level perlu perbaikan dan harus segera diperbaiki dengan anggota tubuh yang memiliki posisi berbahaya diantaranya disebabkan leher dan punggung membungkuk, leher memutar dan pergelangan tangan yang memutar dan naik dari garis tengah tubuh.
Analisa postur kerja menggunakan REBA untuk mencegah musculoskeletal disorder Nustin Merdiana Dewantari
Journal Industrial Servicess Vol 7, No 1 (2021): Oktober 2021
Publisher : Fakultas Teknik Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v7i1.12298

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengukur postur kerja agar mencegah musculoskeletal disorder (MSDs) pekerja. Pekerja pada tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) bekerja mengangkut sampah dan mengolah sampah untuk 4400 kepala keluarga dengan jumlah pekerja 10 pekerja sehingga melebihi kemampuan pekerja. Penelitian dimulai dengan melakukan pengamatan pada aktivitas di TPST kemudian mengukur keluhan rasa sakit anggota tubuh menggunakan kuisioner Nordic Body Map (NBM) dan pengukuran postur kerja menggunakan worksheet Rapid Entire Body Assessment (REBA). REBA digunakan untuk mengukur postur kerja. Hasil postur kerja didapatkan nilai 10 yang memiliki arti resiko tinggi, memiliki resiko tinggi akan berbahaya sehingga perlu segera diperbaiki agar tidak terjadi MSDs. Anggota tubuh yang berkontribusi memberi nilai tinggi pada skor akhir postur kerja berturut-turut adalah punggung, kaki, leher, lengan atas, lengan bawah, pergelangan dan aktivitas yang dilakukan berulang.
Hazard identification risk assessment and risk control (HIRARC) pada pembangunan gedung business center Nustin Merdiana Dewantari; Ani Umyati; Fajrul Falah
Journal Industrial Servicess Vol 8, No 1 (2022): June 2022
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/jiss.v8i1.14405

Abstract

University Y is currently building a business center building to support lecture activities. Construction of lecture buildings is a must, while construction work is the riskiest job among other jobs. The purpose of this study is to identify potential hazards and reduce workplace accidents in the construction of a business center building and a temporary rest area for workers. This research uses the hazard identification risk assessment and risk control (HIRARC) method, with data collection through observation, interviews, and taking pictures and photos. The results showed that there were 18 potential risks, with low at 33%, moderate at 28%, high at 17%, and extreme at 22%. Risk control can be carried out through technical engineering, administratively by making SOPs, elimination, replacement of tools, and the provision of some personal protective equipment (PPE) that does not yet exist. Supervision of the use of PPE, giving safety signs, and regular meeting activities in the project environment need to be carried out so that workers know the dangers that may arise from their work and be careful at work.
Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan HIRARC di PT XYZ Cilegon-Banten Nustin Merdiana Dewantari; Ade Sri Mariawati; Novita Listiana
JUMINTEN Vol 3 No 3 (2022): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : UPN Veteran Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (451.619 KB) | DOI: 10.33005/juminten.v3i3.410

Abstract

Metode HIRARC digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai potensi risiko, dan memberikan pengendalian. PT XYZ merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang rekayasa dan desain, saat ini sedang mengerjakan Hot Strip Mill (HMS). HMS adalah proses pengerolan panas pelat baja dimana salah satu kegiatannya adalah pengelasan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai resiko pada masing-masing potensi bahaya serta memberikan tindakan pengendalian terhadap potensi risiko yang terjadi pada proses pembuatan HSM. Aktivitas pembuatan HSM dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu aktivitas pengoperasian mesin las penyambungan pada selang dan aktivitas pengelasan penyambungan besi di ketinggian, pada kegiatan ini didapatkan 12 potensi bahaya dan 20 potensi resiko, dengan kategori 1 resiko low, 10 resiko medium, 8 high dan 1 extreme. Resiko high didapatkan dari potensi bahaya karena kabel yang mengelupas, kebisingan dari proses mengelas, pekerja tidak menggunakan APD, sikap kerja tidak ergonomi, sisa material atau sampah yang ada diarea kerja serta mengelas pada ketinggian. Resiko extreme disebabkan karena kabel yang mengelupas. Pengendalian bahaya yang dilakukan berupa eliminasi, rekayasa teknik, dan administrasi berupa pemberian safety sign pada area kerja dan safety meeting sebelum bekerja
Pemberdayaan Masyarakat dalam Meningkatkan Ekonomi Dengan Inovasi Olahan Pisang Nustin Merdiana Dewantari; Ade Irman Saeful Mutaqin; Ade Sri Mariawati; Lely Herlina; Bobby Kurniawan
J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat) Vol 6, No 1 (2022): April 2022
Publisher : IKIP PGRI Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (918.03 KB)

Abstract

Talagasari village has abundant natural resources from plantation products, including bananas. Most of the livelihoods of the head of the household are farmers and work in other areas. So far, people sell bananas directly without being processed and consumed every day. The purpose of this service activity is to provide insight to increase the economic value of bananas through innovation into banana nuggets so that they can become additional income. The objects of this service are housewives, community service activities through counseling, demonstrations of making nuggets, and interviews. The activities went smoothly with the presence of 26 participants. The results of the interviews obtained were very helpful activities, easy processes, and available raw materials so that participants had the desire to make banana nuggetsDesa Talagasari memiliki sumber daya alam yang melimpah dari hasil perkebunan, termasuk pisang. Sebagian besar mata pencaharian kepala rumah tangga adalah petani dan bekerja di daerah lain. Selama ini masyarakat menjual pisang secara langsung tanpa diolah dan dikonsumsi setiap hari. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah memberikan wawasan untuk meningkatkan nilai ekonomi pisang melalui inovasi menjadi nugget pisang sehingga dapat menjadi tambahan penghasilan. Obyek pengabdian ini adalah ibu-ibu rumah tangga, kegiatan pengabdian masyarakat melalui penyuluhan, demonstrasi pembuatan nugget, dan wawancara. Kegiatan berjalan lancar dengan kehadiran 26 peserta. Hasil wawancara yang didapatkan adalah kegiatan yang sangat membantu, proses yang mudah, dan bahan baku yang tersedia sehingga peserta memiliki keinginan untuk membuat nugget pisang
Pelatihan Pembuatan Eco Enzym pada Kelompok Ternak Muda Karya Nustin Merdiana Dewantari; Ahmad Khalif Aqil Syafiq; Rifqi Tanjung Permadi; Eliza Septi Anugrah; Agis Fitrianing Aisyah
GERVASI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): GERVASI: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : LPPM IKIP PGRI Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31571/gervasi.v7i2.5409

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melatih peserta dalam membuat pupuk alternatif, khususnya pupuk organik sebagai pupuk tambahan atau pupuk pengganti. Sasarannya adalah semua anggota kelompok Ternak Muda Karya. Kegiatan pengabdian dilakukan melalui tiga tahapan yaitu: tahap perencanaan, tahap persiapan, dan tahap pelaksanaan serta evaluasi. Kegiatan pelaksanaan pengabdian dengan cara penyuluhan kepada semua peserta dan praktik pembuatan eco enzyme, namun sebelum praktik diberikan materi terkait. Eco enzyme yang dibuat selama pelatihan sesuai dengan standar, bahan-bahan tercampur dengan benar. Pada saat kegiatan pengabdian dapat dilihat bahwa para peserta antusias, hal ini dibuktikan dengan pertanyaan-pertanyaan yang muncul ketika praktik. Berdasarkan hasil angket didapatkan sebanyak 67% peserta memahami tentang eco enzyme dan cara pembuatannya.
IDENTIFIKASI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) DENGAN METODE HIRARC DAN FTA PADA PT PLN INDONESIA POWER SURALAYA Nustin Merdiana Dewantari; Nadienda Erwidia Putri; Bobby Kurniawan; Yayan Hary Yadi; Dyah Lintang Trenggonowati; Lovely Lady; Ade Irman Saeful Mutaqin
Journal of Systems Engineering and Management Vol 2, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/joseam.v2i2.22294

Abstract

Sebagai perusahaan pembangkit listrik PT PLN Indonesia Power dapat dianggap sebagai tempat kerja dengan tingkat risiko yang tinggi, di mana prosedur kerja yang aman diperlukan, karena pekerja menghadapi risiko ini dan tergantung pada sifat tugas dan pekerjaan. Salah satunya pada aktivitas pemasangan rolling door dan kabel conveyor. Identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta pengendalian dilakukan untuk mencegah dan mengurangi potensi terjadinya kecelakaan kerja agar perusahaan mencapai tujuan program K3 yaitu zero accident.  Penggunaan metode HIRARC berfungsi untuk identifikasi bahaya yang terjadi dalam aktivitas di perusahaan yang diharapkan dapat dilakukan usaha untuk pencegahan dan pengurangan terjadinya kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan dengan melakukan pengendalian risiko yang dilakukan. Selain itu, penggunaan metode FTA dapat dilakukan untuk mencari tau akar penyebab tertinggi dari bahaya tertinggi yang didapatkan dilapangan. Dari hasil yang didapatkan terdapat 6 potensi bahaya pada aktivitas pemasangan rolling door dengan terdapat 3 hazard yang berisiko rendah, 1 hazard berisiko sedang, dan 2 hazard berisiko extreme, dan 10 potensi bahaya pada pemasangan kabel conveyor dengan 4 hazard yang berisiko rendah, 1 hazard berisiko sedang, 2 hazard berisiko tinggi, dan 3 hazard berisiko extreme. Dari kedua aktivitas tersebut potensi bahaya yang memiliki kriteria bahaya tertinggi ialah jatuh dari ketinggian, bahaya listrik, dan jatuh dari ketinggian. Akar penyebab bahaya tertinggi dari 3 potensi bahaya yaitu faktor pekerja, faktor peralatan, dan faktor lingkungan.  
Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja Menggunakan HIRARC di PT XYZ Cilegon-Banten Nustin Merdiana Dewantari; Ade Sri Mariawati; Novita Listiana
JUMINTEN Vol. 3 No. 3 (2022): Juminten: Jurnal Manajemen Industri dan Teknologi
Publisher : Teknik Industri - UPN "Veteran" Jatim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33005/juminten.v3i3.410

Abstract

Metode HIRARC digunakan untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai potensi risiko, dan memberikan pengendalian. PT XYZ merupakan sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidang rekayasa dan desain, saat ini sedang mengerjakan Hot Strip Mill (HMS). HMS adalah proses pengerolan panas pelat baja dimana salah satu kegiatannya adalah pengelasan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi potensi bahaya, menilai resiko pada masing-masing potensi bahaya serta memberikan tindakan pengendalian terhadap potensi risiko yang terjadi pada proses pembu-atan HSM. Aktivitas pembuatan HSM dibagi menjadi 2 kegiatan, yaitu aktivitas pengoperasian mesin las penyambungan pada selang dan aktivitas pengelasan penyambungan besi di ketinggian, pada kegiatan ini didapatkan 12 potensi bahaya dan 20 potensi resiko, dengan kategori 1 resiko low, 10 resiko medium, 8 high dan 1 extreme. Resiko high didapatkan dari potensi bahaya karena kabel yang mengelupas, kebisingan dari proses mengelas, pekerja tidak menggunakan APD, sikap kerja tidak ergonomi, sisa material atau sampah yang ada diarea kerja serta mengelas pada ketinggian. Resiko extreme disebabkan karena kabel yang mengelupas. Pengendalian bahaya yang dilakukan berupa eliminasi, rekayasa teknik, dan administrasi berupa pemberian safety sign pada area kerja dan safety meeting sebelum bekerja.