Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PRODUCTION PLANNING RAMBAK CRACKER TO MEET DEMAND AT UMKM DWI JAYA KENDAL Dicky Hendra Saputra; Andre Sugiyono; Brav Deva Bernardhi
Journal of Applied Science and Technology Vol 1, No 01 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jast.1.01.6-11

Abstract

UMKM Dwi jaya merupakan suatu perusahaan kerupuk rambak yang terletak di Jl. Kyai Guru Sulaiman, Pegandon, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah 51357. UMKM Dwi Jaya membuat dua produk yaitu kerupuk rambak sapi dan kerupuk rambak kerbau. Di UMKM Dwi jaya sendiri menggunakan sistem make to stock yaitu membuat suatu produk akhir untuk disimpan dan kebutuhan konsumen akan diambil dari persediaan di gudang. Tingkat persediaan tergantung pada waktu respon permintaan pelanggan dan tingkat vabilitas permintaan.Perusahaan tersebut memiliki sebuah masalah yaitu jumlah permintaan yang dihasilkan lebih banyak dari jumlah produksi yang ada sehingga menyebabkan kerupuk rambak tersebut mengalami kekurangan, Tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut yaitu membuat rencana produksi agar dapat memenuhi permintaan tepat waktu, tepat jumlah dengan biaya minimum yaitu dengan melakukan peramalan produksi dengan menggunakan Exponential smoothing kemudian dilanjutkan dengan menggunakan perencaaan agregat dengan menggunakan metode heuristik dan penjadwalan  produksi menggunakan Master Production Schedule (MPS) sesuai dengan metode heuristik yang terpilih, Setelah itu MPS  akan diverifikasi dengan menggunakan menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) agar bisa mengetahui layak tidaknya jadwal dari MPS tersebut. Lalu dilakukan rekomendasi perbaikan untuk mengurangi biaya produksi, biaya simpan dan biaya tenaga kerja dengan menggunakan metode-metode yang tepat.Dari hasil penelitian, forecasting dengan menggunakan metode Exponential smoothing dan metode moving average menghasilkan peramalan terbaik total permintaan untuk kerupuk rambak sapi sebesar 88625 gram dan untuk kerupuk rambak kerbau sebesar 89390,52 gram, pada Aggregate Planning dengan menggunakan metode heuristik didapatkan hasil dengan solusi terbaik adalah solusi pengendalian persediaan (level strategy) total biaya terendah sebesar Rp. 0. (MPS) sesuai dengan solusi terbaik pada Aggregate Planning dan sesuai dengan kapasitas mesin dan pekerja yang telah di verifikasi menggunakan Rough Cut Capacity Planning (RCCP)
MARKETING STRATEGY ANALYSIS USING THE METHOD SWOT AND QSPM IN INDUSTRIAL SCREEN PRINTING INDUSTRIES Septiyan Adi Saputro; eli Mas'idah; Andre Sugiyono
Journal of Applied Science and Technology Vol 1, No 01 (2021): Januari 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jast.1.01.12-21

Abstract

Omah Sablon is a company engaged in screen printing. As a company engaged in screen printing, Omah Sablon must be more creative in designing and deciding business missions and marketing strategies that will be applied in the field to be able to anticipate various kinds of changes that will occur. Companies can continue to compete and move in the direction of consumer desires, because basically the company's function is to produce goods and services that can be accepted by consumers as well as to meet consumer desires. The number of sales that have not been stable causes the profits obtained by the company to not reach the target as desired by the company. That is because the production or ordering process from omah screen printing consumers occurs seasonally. Therefore it is necessary to analyze the marketing strategy to increase sales results. In the analysis of marketing strategies Omah Sablon is carried out using the Strength Weakness Opportunity Threats (SWOT) and Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) methods. The first step is filling out internal and external factor questionnaires which are then analyzed using the Internal Factor Evaluation (IFE) and External Factor Evaluation (EFE) matrices, with values of IFE 2.69 and EFE 2.31, which are entered into the Grand Strategy matrix and known to the company located in quadrant I (has a perfect strategic position). Furthermore SWOT analysis to produce alternative strategies. Then from the Grand Strategy matrix analysis can draw conclusions to use the most interesting strategy to be analyzed using QSPM. Then from the results of the QSPM matrix it can be concluded that the most appropriate marketing strategy used by Omah Sablon to increase sales is Procurement of QC systems in the production process as a guarantor of product quality, Carrying out marketing programs with canvassing systems and also online systems in downtown Ungaran and providing fast service. and easy and add product variants.
Analisis Beban Kerja Mental Operator Mesin Cetak Web dengan Target Pekerjaan Menggunakan Metode National Aeronautics and Space Administartion Task Load Index dan Rating Scale Mental Effort di PT. Bawen Mediatama Nevin Bryan Aranda; Andre Sugiyono; Akhmad Syakhroni
Journal of Applied Science and Technology Vol 1, No 02 (2021): Juli 2021
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jast.1.02.38-48

Abstract

PT. Bawen Mediatama merupakan salah satu perusahaan manufaktur dibidang percetakan dibawah Kompas Gramedia Group yang berlokasi di Bawen, Jawa Tengah. Dengan bertambahnya order cetakan dalam proses produksi berlanjut, para operator mengalami kelelahan sebelum melakukan pekerjaan utamanya untuk memproduksi koran kompas beserta cetakan lainnya. Sebelum melakukan pekerjaan utama, operator perlu mengerjakan perkerjaan post press dahulu yang berkaitan dengan menghitung produk, mengontrol hasil, dan jumlah target hasil yang didapatkan. Dengan banyaknya pekerjaan yang dialami para operator dan jumlah operator yang sedikit menyebabkan target menjadi tidak tercapai. Meskipun pekerjaan secara fisik tidak begitu berat karena mesin bersifat semi-otomatis, namun karena pekerjaan yang dilakukan sangat banyak dan target yang seringkali tidak tercapai, hal tersebut membuat para operator mengalami beban kerja mental. Untuk mengatasi hal tersebut, diperlukan penelitian terkait analisis beban kerja. Penelitian ini menggunakan metode NASA-Tlx serta RSME dengan menyebarkan kuesioner yang berisikan indikator beban kerja mental kepada para operator. Hasil penelitian menunjukkan indikator beban kerja mental metode NASA-TLX yang dominan yaitu kebutuhan mental sebesar 21%, lalu diikuti oleh usaha fisik dan mental sebesar 17%, kebutuhan fisik, kebutuhan waktu, performansi sebesar 16% dan tingkat stress sebesar 15%. Sedangkan variabel usaha beban kerja mental pada metode RSME yang besar dilakukan operator mesin cetak web yaitu beban kerja, performansi kerja, dan usaha mental kerja sebesar 18%, diikuti kelelahan kerja sebesar 17%, kesulitan kerja sebesar 15% dan kelelahan kerja sebesar 13%. Usulan perbaikan yang diberikan yaitu sistem peningkatan semangat kerja pada para operator, pembagian operator jika ada pekerjaan post press, melakukan upaya penambahan karyawan pada operator mesin cetak web agar mampu mengurangi beban kerja mental pada operator mesin cetak web, pemberian alat bantu kerja untuk mempermudahkan operator dalam bekerja, serta menciptakan suasana kerja yang nyaman yang diharapkan operator tidak merasa bosan, menaikkan performansi kerja dan menumbuhkan rasa solidaritas antara operator. Kata Kunci : Beban  Kerja Mental, NASA-TLX, RSME, Indikator, Operator Mesin Cetak Web
Analisis Pengukuran Beban Kerja Dan Jumlah Tenaga Kerja Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) Galih Candra Mukti; Andre Sugiyono; Wwiek Fatmawati
Jurnal Teknik Industri Vol 1, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Teknologi Industri, UNISSULA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (296.408 KB) | DOI: 10.30659/jurti.1.1.41-49

Abstract

Penelitian dilakukan pada erusahaan garam yang terletak di Desa Purworejo Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang. Perusahaan ini membuat produk dari bahan baku sampai produk jadi yang terdiri dari dua produk yaitu garam briket dan garam halus. Dari 2 mesin cetak garam yang dimiliki, saat ini capaian maksimal hanya mampu memproduksi garam briket sebanyak 2767 pcs/hari atau setara dengan 11068 pcs/minggu dengan kemampuan produksi 2 mesin cetak garam sebanyak 3500 - 4000 pcs/hari. Mesin yang digunakan masih sederhana dan memerlukan beberapa pekerja untuk mengoperasikan 1 mesin. Pada pengoprasian mesin terdapat pekerja yang harus melakukan pekerjaan ganda, dan ini sangat mengurangi fokus pada pekerjaan utamanya sehingga terdapat beberapa garam yang rusak saat di cetak. Permasalahan itu dapat diatasi dengan melakukan perhitungan kebutuhan pekerja berdasarkan beban kerja dengan menggunakan metode Workload Analysis (WLA) dengan memperhatikan aspek penyesuaian performa ratting dan allowance, lalu dilakukan rekomendasi biaya produksi. Dari hasil penelitian, metode Workload Analysis (WLA) pada pengukuran kebutuhan tenaga kerja di setiap stasiun kerja terjadi perubahan jumlah tenaga kerja pada proses iodasi 2 pekerja dengan beban kerja awal 107% dengan perhitungan Workload Analysis 2,14 maka kebutuhan pekerja pada proses penyelepan menjadi 3 orang beban kerja menjadi 71%. Pada proses pencetakan 5 pekerja dengan beban kerja awal 102% dengan perhitungan Workload Analysis 5,11 maka kebutuhan pekerja pada proses penyelepan menjadi 6 orang beban kerja menjadi 85%, usulan biaya produksi dengan capaian jumlah produksi 16.464 pcs/minggu maka keuntungan yang di dapat akan naik 43% menjadi Rp.6.076.200,00 yang awalnya Rp 4.247.889,00. 
Quality Control Analysis of 20s Polyester Yarn on Winding Machines With Statistical Quality Control (SQC) and Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Methods (Case Study : PT. Kabana Textile Industries) Riska Maulida; Andre Sugiyono
Journal of Applied Science and Technology Vol 3, No 01 (2023): Januari 2023
Publisher : Universitas Islam Sultan Agung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30659/jast.3.01.%p

Abstract

PT. Kabana Textile Industries is a textile company which is located at Jl. Raya Pait KM. 10 Pekalongan, Central Java. The problem that occurs is that in January to September 2021 for the quality of the 20s polyester yarn roll on this winding machine there are a number of defects that exceed the standard limit of 5%, which is 5.28%. So it is necessary to control the quality of the 20s polyester yarn roll on the winding machine. Statistical Quality Control (SQC) method is used to identify the most dominant type of defect and the root cause of the problem. While the Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) method is used to identify failures that can occur and get suggestions for improvement. The most dominant types of defects are Stitch defects of 44.67% and Swelled Packages of 36.07%. It is known that the highest RPN value for Stitch defects is 245 due to machine factors, namely the inappropriate/varied tension is overcome with a good tension set (8-12% for single thread strength and 15% for double thread). Meanwhile, Swelled Package defects caused by machine factors, namely low voltage, can be overcome by replacing bobbins that are not slack. This improvement proposal was implemented in November 2021 and the number of defects decreased to 4.53%, the stitch defect type was 43.97% and the swelled package was 29.36%, which means it is already below the disability limit and the RPN value is 140.