Sri Hindriyastuti
STIKES Cendekia Utama Kudus

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGALAMAN NARAPIDANA WANITA DALAM MENGHADAPI PRE MENSTRUAL SYNDROME (PMS) DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN Sri Hindriyastuti; Anita Dyah Listyarini
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jcu.v10i1.710

Abstract

ABSTRAK Sebagai populasi minor dalam Lembaga Pemasyarakatan (lapas), wanita memiliki kebutuhan akan pelayanan kesehatan pada umumnya. Narapidana wanita juga mengalami siklus hamil, melahirkan menyusui dan menstruasi. Premenstrual syndrome (PMS) merupakan gejala tidak nyaman yang dirasakan oleh wanita usia reproduktif menjelang menstruasi atau beberapa hari di awal menstruasi. Ketika di Lembaga Pemasyarakatan, narapidana dengan banyak stressore yang memiliki riwayat pre menstrual syndrome ini tentu memiliki ragam pengalaman dalam berkompensasi dengan yang dialami sehingga penting untuk menggali lebih dalam pengalaman yang dialami dan dirasakan oleh para narapidana wanita dalam menghadapi PMS tersebut. Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan melakukan online in depth interview kepada empat Narapidana wanita. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman narapidana wanita dalam menghadapi Pre Mentrual Syndrom (PMS) selama di lembaga pemasyarakatan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam menghadapi PMS, para narapidana mengalami perasaan yang destruktif seperti cemas, tidak nyaman. Selain itu, narapidana membutuhkan support tenaga kesehatan di lembaga pemaysrakatan. Dalam kaitannya dengan penurunan intensitas nyeri PMS, narapidana merasa bahwa latihan aktifitas fisik yang diadakan oleh Lapas bisa membantu meringankan PMS yang dialami. Dengan demikian, pemberian dukungan secara fisik dan mental sangat diperlukan oleh narapidana menghadapi PMS selama masa tahanan mereka. Kata Kunci: Narapidana Wanita, Lembaga Pemasyarakatan, Pre Mentrual Syndrom (PMS),  
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KUALITAS TIDUR LANSIA DI RW 1 DESA SAMBUNG KABUPATEN KUDUS Sri Hindriyastuti; Irma Zuliana
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 6, No 1 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (526.955 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v6i1.244

Abstract

Lansia merupakan suatu tahap lanjut dari kehidupan manusia yang ditandai dengan adanya penurunan kemampuan tubuh untuk melakukan adaptasi dengan stres lingkungan serta kegagalan dalam mempertahankan keseimbangan tubuh terhadap kondisi stres fisiologis. Salah satu dampak stres yang dialami oleh lansia adalah adanya gangguan tidur antara lain insomnia, hipersomnia, dan gangguan siklus tidur bangun. Di Indonesia insomnia menyerang sekitar 50% orang berusia 65 tahun. Tujuan penelitian ini  untuk mengetahui hubungan antara tingkat stres dengan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Melati Desa Sambung Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Jenis penelitian adalah deskriptif korelasi dengan rancangan cross sectional. Jumlah sampel dalam penelitian ini 66 responden dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Analisa bivariat menggunakan chi square. Tingkat stres responden sebagian besar adalah stres ringan sebanyak 38 (57,6%), kualitas tidur responden sebagian besar adalah terjadi gangguan tidur sebanyak 40 (60,6%) responden, ada hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada lansia dengan p–value 0,000 (p<0,05). Ada hubungan tingkat stres dengan kualitas tidur pada lansia di Posyandu Melati Desa Sambung Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus. Peneliti memberikan saran kepada lansia untuk dapat mengatur waktu tidur dengan baik dan menghindari faktor resiko gangguan kualitas tidur seperti stres. Kata Kunci     : Tingkat Stres, Lansia, Kualitas Tidur
MENGGALI KEFEKTIFAN PERAN IBU DENGAN ANAK USIA PRA SEKOLAH SELAMA BERADA DI RUTAN KUDUS Aliani Nailil Izzah; Sri Hindriyastuti
JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama Vol 5, No 2 (2018): JKM (Jurnal Kesehatan Masyarakat) Cendekia Utama
Publisher : STIKES Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (648.297 KB) | DOI: 10.31596/jkm.v5i2.200

Abstract

Anak prasekolah merupakan individu yang memiliki potensi luar biasa. Potensi tersebut akan menjadi kompetensi manakala mendapatkan perawatan yang optimal yang mencakup makanan, kesehatan, perhatian, kasih sayang dan pendidikan yang memadai. Maka dari itulah peran ibu disini sangatlah penting bagi anak pada usia pra sekolah. Akan tetapi, peran ibu tersebut mengalami kendala ketika seorang ibu harus berada di dalam lembaga permasyarakatan (rutan). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui peran narapidana wanita sebagai ibu yang dijalankan ketika berada dalam rutan. Metode penelitian dalam penelitian ini adalah kualitatif dan menggunakan pendekatan fenomenologi. Subjek penelitian ini adalah peran narapidana sebagai ibu. Pengambilan sampel tersebut dilakukan dengan tekhnik purposive sampling, Jumlah informan yang diambil dalam penelitian ini 3 orang narapidana wanita. Dalam pengumpulan data peneliti juga menggunakan alat pengumpul data seperti format pedoman wawancara, buku tulis dan bolpoint dan alat penunjang lainnya seperti alat perekam. Hasil dari penelitian sesuai dengan tema-tema yang telah peneliti bahas yang menurut informan dalam melakukan perannya sebagai ibu sangatlah penting, namun karena keterbatasan yang ada saat dalam rutan membuat para ibu tidak lagi melakukan perannya dalam perawatan fisik, dan mengajarkan anak berbahasa yang baik, dan perannya sebagai pendidik yang lebih ditekankan sebagai pendidik akhlak. Semua peran itu hanya dapat diajalankan para ibu melalui fungsi kontrol saja. Hasil penelitian sesuai dengan tema-tema yang sudah peneliti tentukan untuk lebih mendalami peran narapidana wanita sebagai seorang ibu seperti pada pembahasan yang meliputi : (a)Peran narapidana wanita sebagai seorang ibu dalam perawatan fisik, (b)Peran wanita sebagai seorang ibu dalam mengajarkan anak berbahasa, (c)Peran wanita sebagai seorang ibu sebagai pendidik (Pendidik Akhlak). Kata Kunci: Ibu, peran ibu, anak usia pra sekolah, Rutan
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN KELUARGA PASIEN YANG DI RAWAT DI ICU RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS Mariati Mariati; Sri Hindriyastuti; Biyanti Dwi Winarsih
The Shine Cahaya Dunia S-1 Keperawatan Vol 7, No 01 (2022): THE SHINE CAHAYA DUNIA S-1 KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscs1kep.v7i01.326

Abstract

Latar belakang; Kondisi kesehatan dapat menyebabkan seseorang harus menjalani perawatan di ruang intensif. Kriteria pasien yang harus dirawat di ICU disebabkan karena penyakit infeksi dan noninfeksi. Aktivitas pelayanan ICU menyebabkan keluarga mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dengan pasien. Keadaan seperti ini sebagai salah satu sebab yang membuat keluarga mengalami kecemasan. Perasaan cemas yang dihadapi dan dialami oleh salah satu anggota keluarga mempengaruhi seluruh keluarga. Kecemasan yang terjadi bersumber dari kondisi pasien, keparahan penyakit dan informasi yang tidak adekuat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan keluarga pasien yang di rawat di ICU Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus.Metode; Jenis penelitian adalah deskriptif dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah keluarga yang mempunyai anggota yang dirawat di Ruang ICU RS Mardi Rahayu Kudus. Teknik sampling dengan purposive sampling dengan besar sampel sebanyak 44 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data dalam bentuk deskriptif.Hasil; Hasil penelitian diperoleh data bahwa kecemasan keluarga pasien paling banyak adalah kategori kecemasan ringan sebanyak 16 responden (36,4%), kecemasan sedang sebanyak 12 responden (27,3%), tidak cemas sebanyak 9 responden (20,5%), kecemasan berat sebanyak 6 responden (13,6%) dan paling sedikit adalah panik sebanyak 1 responden (2,3%).Kesimpulan; Kecemasan keluarga pasien di ICU paling banyak adalah kategori ringan. Kata Kunci : Kecemasan, Keluarga, ICU.
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS Cicilia Pujiastuti; Sri Hindriyastuti; Biyanti Dwi Winarsih
The Shine Cahaya Dunia D-III Keperawatan Vol 7, No 01 (2022): THE SHINE CAHAYA DUNIA D-III KEPERAWATAN
Publisher : Universitas An Nuur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35720/tscd3kep.v7i01.331

Abstract

Latar belakang; Hipertensi menjadi salah satu penyakit tidak menular yang perlu diwaspadai yang ditandai dengan peningkatan darah diatas normal secara persisten. Hipertensi saat ini semakin meningkat jumlahnya. Tingginya prevalensi hipertensi disebabkan kebiasaan yang tidak sehat. Faktor psikologis seperti stress juga menjadi faktor pemicu peningkatan tekanan darah, terutama pada kelompok dewasa akhir dan lansia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat inap di RS Mardi Rahayu Kudus.Metode; Jenis penelitian bersifat korelasi dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah penderita hipertensi di rawat inap Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus. Teknik sampling dengan purposive sampling sehingga besar sampel sebanyak 36 responden. Pengumpulan data dengan kuesioner. Analisa data secara statistik dengan uji Chi Square.Hasil; Hasil uji statistik dengan menggunakan chi-squre didapatkan nilai p-value 0,000.Kesimpulan; Terdapat hubungan signifikan antara tingkat stres dengan kejadian hipertensi pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Mardi Rahayu Kudus karena nilai p (0.000) < 0.05 pada taraf signifikansi 5%. Kata Kunci : Tingkat Stres, Hipertensi, Pasien Rawat Inap.
GAMBARAN KARAKTERISTIK REMAJA PUTRI KELAS VII PADA SAAT MENGHADAPI MENARCHE DI SMP N 2 UNDAAN KUDUS Vivi Fitriyaningrum; Sri Hindriyastuti
Jurnal Profesi Keperawatan Vol 8, No 1 (2021): Jurnal Profesi Keperawatan
Publisher : Institut Teknologi Kesehatan Cendekia Utama Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31596/jprokep.v8i1.92

Abstract

Masa remaja diawali dengan masa pubertas yang mana akan terjadinya perubahan fisik dan kematangan fungsi organ seksual. Masa pubertas pada remaja putri ditandai dengan haid atau menstruasi.Menarche merupakan peristiwa menstruasi yang terjadi pertama kali sebagai tanda kematangan alat reproduksi wanita. Menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 15 – 17 Mei 2020 menggunakan kuesioner. Subjek penelitian adalah siswi kelas VII (13- 14 tahun) berjumlah 40 responden.Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran karakteristik remaja putri kelas VII pada saat menghadapi menarche di SMP N 2 Undaan Kudus. Hasil penelitian menunjukan tingkat umur responden paling banyak umur 13 tahun sebanyak 35 responden ( 87,5%), Tingkatan kelas duduk di bangku kelas VI sebanyak 24 responden (60,0%), Tingkat kelas Ibu sebanyak 17 (42,5%) ibu responden mengalami menarche di bangku SMP, Sumber informasi ydari Ibu responden 23 orang (37,5%),Hal yang dirasakan saat pertama menarche 19 responden (47,5%) cemas, Frekuensi mengkonsumsi junkfood jarang sebanyak 34 orang (85,0%). Pendapatan orang tua perbulan 18 orang (45,0%) Rp 1.500.000/bln.