Serat kapuk meiliki potensi menjadi bahan dasar cellulose acetate karena jumlah komposisi selulosanya yang cukup besar yaitu 35%-64%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa produk bioplastik yang dihasilkan dari serat kapuk dengan tambahan plasticizer berupa gliserol. Tahapan penelitian ini terdiri dari: preparasi bahan baku, ekstraksi, sintesa, purifikasi, dan pencetakan. Parameter yang akan diteliti antara lainwaktu reaksi dengan variasi 1, 2, dan 3 jam; dan pembahan aditif gliserol 20%, 25%, dan 30% dari volume CA. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah rendemen selulosa terbanyak diperoleh pada waktu hidrolisis gugus asetil selama 3 jam dengan rendemen sebesar 138,264% dengan berat sebesar 6,913 gram. Penambahan gliserol 30% dari volume CA menghasilkan bioplastik terbaik dengan karakteristik fisik lebih kuat dan tidak mudah rapuh bila dibandingkan dengan bioplastik dengan gliserol 20% dan 25%.Serat kapuk meiliki potensi menjadi bahan dasar cellulose acetate karena jumlah komposisi selulosanya yang cukup besar yaitu 35%-64%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa produk bioplastik yang dihasilkan dari serat kapuk dengan tambahan plasticizer berupa gliserol. Tahapan penelitian ini terdiri dari: preparasi bahan baku, ekstraksi, sintesa, purifikasi, dan pencetakan. Parameter yang akan diteliti antara lainwaktu reaksi dengan variasi 1, 2, dan 3 jam; dan pembahan aditif gliserol 20%, 25%, dan 30% dari volume CA. Hasil penelitian ini menunjukkan jumlah rendemen selulosa terbanyak diperoleh pada waktu hidrolisis gugus asetil selama 3 jam dengan rendemen sebesar 138,264% dengan berat sebesar 6,913 gram. Penambahan gliserol 30% dari volume CA menghasilkan bioplastik terbaik dengan karakteristik fisik lebih kuat dan tidak mudah rapuh bila dibandingkan dengan bioplastik dengan gliserol 20% dan 25%.