Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

COVER_SUSUNAN DEWAN REDAKSI_DAFTAR ISI Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 26, No 2 (2015): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.715 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v26i2.2134

Abstract

PENGARUH TEMPERATUR DAN WAKTU DEPOLIMERISASI LATEKS DADIH TERHADAP PENURUNAN BERAT MOLEKUL DAN MUTU LEM KARET Tri Susanto; Chasri Nurhayati
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 28, No 1 (2017): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1023.214 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v28i1.2333

Abstract

The objective of this research was to study the effect of temperature and time depolymerization of natural latex rubber using NaNO2, H2O2 and Ascorbic Acid (0.4: 0.2: 0.1) mol at pH about 5 towards its molecular weight reduction, then studied the effect on the quality of adhesives produced. The stages of this research include making concentrated natural rubber latex, its depolymerization, rubber crepe making, rubber compounding and followed by rubber adhesives manufacturing. Depolymerization is conducted by varying the temperature (50, 70 and 90 oC) with the duration (4, 6, 8, and 10 hours). The indication of molecular weight reduction is determined by the mooney viscosity test, while the quality of the rubber adhesives is evaluated from the Brookfield viscosity test and its peel strength. Concentrated Natural Rubber was successfully prepared using 2% (v / v) ammonium laurate 20% and 0.2% (v / v) 2% sodium alginate resulted in dry rubber content 49.36%, mechanical stability 91 seconds, ammonia 0.58% and Viscosity Mooney 193.80 cp. Chemical depolymerization is able to reduce the viscosity mooney of natural rubber approximately 95%. The results showed that the greatest molecular weight reduction was depolymerization at 70 ° C for 8 hours indicated by decreasing the mooney viscosity from 193.80 to 10.05 cp. From the results of testing the quality of the adhesives, the lower the molecular weight the adhesive power between layers of rubber is higher with lower Viscosity Brookfield. The peel strength of resulted adhesive ranges from 4.76 - 17.25 kg / inch2 with brookfield viscosity between 1966 - 3810 cp. Based on the comparison with the quality of rubber adhesives in the market  that has peel strength about 4.35 kg / inch2, it can be said that the rubber adhesives from of this research results have met the market requirements.
PERBANDINGAN SIFAT MEKANIK FISIK VULKANISAT SBR DAN SBR/NR MENGGUNAKAN BAHAN PENGISI PATI TERMODIFIKASI RESORCINOL FORMALDEHYDE Tri Susanto
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 1 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.491 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v27i1.1262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan karakteristik vulkanisat komposit Styrene Butadiene Rubber (SBR) dan campuran Styrene Butadiene Rubber dan Natural Rubber (SBR/NR) yang keduanya menggunakan bahan pengisi starch (pati) termodifikasi Resorcinol Formaldehyde (SRF) sebagai bahan substituen Carbon Black (CB). Rasio CB/SRF untuk tiap vulkanisat yang digunakan berturut-turut 60/0; 55/5; 50/10; 45/15; 40/20 phr. Pengamatan dilakukan dengan menguji sifat physco-mechanic vulkanisat meliputi Kekerasan, Kuat Tarik, modulus 300%, Perpanjangan Putus, dan Ketahanan Sobek, sedangkan karakteristik vulkanisasi dipelajari berdasarkan cure rate index (CRI) menggunakan rheometer. Berdasarkan hasil uji sifat vulkanisat SBR dan SBR/NR, dapat diindikasikan bahwa modifikasi SRF dengan Latex Compounding Method pada pembuatan vulkanisat SBR dan SBR/NR dapat menggantikan CB secara parsial. Penggantian CB oleh SRF dengan jumlah phr yang sama pada vulkanisat SBR mempunyai nilai kekerasan yang lebih tinggi daripada SBR/NR, tetapi berlaku sebaliknya untuk CRI, modulus 300% dan Ketahanan Sobek. Sedangkan, Nilai Kuat Tarik dan Perpanjangan Putus bergantung pada jumlah SRF yang ditambahkan dalam vulkanisat. Secara umum, dapat dikatakan bahwa penambahan SRF menggantikan CB menyebabkan penurunan sifat mekanik fisik vulkanisat SBR maupun SBR/NR, terkecuali untuk parameter Perpanjangan Putus.
KAJIAN PENGGUNAAN PATI UMBI GADUNG TERMODIFIKASI SEBAGAI SUBTITUEN CARBON BLACK PADA PEMBUATAN VULKANISAT KARET ALAM Tri Susanto; Hari Adi Prasetya
Jurnal Dinamika Penelitian Industri Vol 27, No 2 (2016): JURNAL DINAMIKA PENELITIAN INDUSTRI
Publisher : Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.655 KB) | DOI: 10.28959/jdpi.v27i2.1430

Abstract

Telah dilakukan penelitian modifikasi ekstrak pati umbi gadung sebagai subtituen parsial Carbon Black (CB) dalam pembuatan vulkanisat karet alam. Tahapan penelitian meliputi ekstraksi pati dari umbi gadung, pembuatan komposit lateks alam dengan variasi 3 coupling agent yaitu Resorcinol Formaldehid, Si-69 dan KH-792, pembuatan komposit lateks dengan pati termodifikasi  dan dilanjutkan dengan pembuatan vulkanisat lateks alam dengan variasi jumlah CB dan pati termodifikasi (0,5,10,15, dan 20phr). Yield ekstraksi pati dari umbi gadung adalah sebesar 13% dried based. Berdasarkan hasil uji sifat mekanik fisik, komposit NR starch dengan coupling agent RF bersifat lebih baik jika dibandingkan dengan Si-69 dan KH-792. Carbon Black yang dapat tersubtitusi oleh starch gadung termodifikasi RF (SRF) dalam pembuatan vulkanisat NR adalah sebanyak 10phr dengan kualitas yang sama dengan pasaran. Vulkanisat tersebut mempunyai karakteristik kekerasan: 50-53 Shore A, kuat tarik: 109 Mpa, modulus 300% dengan nilai 65, perpanjangan putus: 470%, ketahanan sobek: 21 Kg/cm dan pampatan tetap sekitar 30%.
Pengolahan Air Permukaan di Banyuasin Menggunakan Membran Keramik Berbahan Batubara dan Nano Clay Tri Susanto; Chasri Nurhayati
Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 8 No. 1 (2017)
Publisher : Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Pencegahan Pencemaran Industri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21771/jrtppi.2017.v8.no1.p1-12

Abstract

Pemenuhan air bersih di sekitar kawasan industri, tambang dan perkebunan di daerah berbasis rawa seperti Banyuasin, Sumatera Selatan merupakan permasalahan yang serius. Saat ini diperlukan teknik purifikasi air dengan kandungan logam tinggi dan asam menjadi air bersih dengan memanfaatkan teknologi membran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi optimum penggunaan fly ash (FA) dan nano clay (NC) batu bara serta suhu pembakaran terhadap karakteristik kinerja membrane keramik tubular pada unit pengolahan air di wilayah Banyuasin. Unjuk kerja membrane keramik dinyatakan dalam penurunan kadar Fe, Mn dan kesadahan (CaCO3). Komposisi FA: NC divariasikan 2:3, 1:1, 3:2, 7:3 (berat), sedangkan suhu pembakaran divariasikan 700; 800 dan 900oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi FA:NC 1:1 dengan suhu pembakaran 800 oC mampu menurunkan kadar Fe sekitar 90-93%, kadar Mn 62-71% dan kadar CaCO3 75-82%. Berdasarkan fotograf XRD dan SEM, tingkat permeabilitas, kekuatan retak dan efisiensi, maka membrane keramik dengan komposisi tersebut direkomendasikan untuk digunakan pada unit pengolahan air di Banyuasin.